Welcome desember. Ah gils udah mau 2018 aja dan hidupku masih gini-gini aja. Monoton. Nyedihin bet😂
Boleh minta vote sama komennya?
***
"Kenapa dia bandel sekali?" - Saka Aldino Justine
***
Tangan Saka meraba-raba saat ponselnya yang entah ia taruh di mana sejak tadi terus berbunyi. Ini bukan suara alarm, karena laki-laki itu paling anti menghidupkan alarm. Saka lebih suka mendengarkan teriakan Mama-nya di pagi hari saat membangunkannya dibandingkan dengan jam weker ataupun alarm di ponsel.
"Halo." Ia berhasil menemukan ponselnya dari atas nakas. Menggeser tombol berwarna hijau di layar ponselnya tanpa membuka matanya sama sekali.
Rasanya matanya masih terasa lengket dan enggan untuk di buka sekarang.
"Sakaaaaaaa." Teriakan seorang wanita yang memekikan telinga dari seberang sana berhasil membuat Saka terlonjak dari ranjang, bahkan ia hampir terjatuh, membuka matanya lebar-lebar.
Ingin memastikan jika tebakan suaranya benar, Saka menarik ponselnya dari telinga, menatap layar ponselnya yang menunjukan nama Papa.
"Kamu di mana sih? Tidur di apartement Audrey lagi?"
"Ih Mama ganggu Saka tidur aja sih. Ngapain juga pakai nomor Papa." Bukannya menjawab, Saka justru menyampaikan protesnya atas tingkah Mama-nya.
"Jam segini masih tidur? Ini udah jam 8 Sakaaaaaa!"
"Mama ish, gak usah teriak-teriak. Saka udah bangun, udah denger suara Mama."
"Jadi kamu di mana? Apartement Audrey di mana? Mama mau gerebek kalian. Mama nikahin kalian sekalian!"
Saka terkekeh. Membuat Xaxa yang mendengarkannya dari seberang sana merasa geram. Mungkin jika putranya itu berada di hadapannya sekarang, ia akan menjewer atau memukul Saka lagi.
"Saka di Bali sama Audrey. Saka gak mau pulang kalau Papa masih niat mau jodohin Saka," tutup Saka.
Tidak peduli bagaimana Mama-nya marah nanti, Saka mematikan sambungan teleponnya. Meletakan kembali ponselnya ke atas meja dan merebahkan tubuhnya lagi.
Baru akan menutup matanya lagi, ia harus mendengus sebal saat ponselnya kembali berbunyi. Tangannya ia gunakan untuk meraih ponselnya lagi, menaruhnya di atas telinga setelah menggeser tombol hijau dengan asal.
"Apalagi Ma? Saka udah bilang Saka gak mau pulang kalau Papa masih mau ngejodohin Saka."
"Saka." Nada suara yang lembut dari sana lagi-lagi membuat Saka terbelalak. Itu bukan suara Mama atau Papanya. Bukan juga suara adiknya, Keinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Bo(ss)yfriend (Completed)
Romantizm[SEKUEL XAVIERA] Ps. Tanpa baca XAVIERA lebih dulu juga gak masalah 👌 Cinta? Benarkah dia cinta padaku? Tapi kenapa dia seolah-olah menarik-ulur perasaanku. Aku terkadang membencinya. Dia egois. -Audrey Latisha- Aku mencintainya. Sungguh, hanya aja...