Jangan lupa vote sama komennya yah. Happy reading!😁
***
"Goodbye, Saka." - Audrey Latisha Alexander.
***
Begitu turun dari ojek online yang mengantarnya dari kantor menuju rumah, Audrey langsung melepas high heels nya dengan cepat.
Dengan napas memburu, gadis itu masuk ke dalam rumahnya yang kebetulan pintu utamanya pun tengah terbuka dengan lebar.
Langkah kakinya terhenti saat mendapati kedua orangtuanya beserta Leon tengah duduk di ruang tamu. Audrey sempat terdiam sejenak, memperhatikan raut wajah kedua orangtuanya sebelum akhirnya ia berhambur untuk memeluk tubuh Dita--Mommynya, dengan erat.
"Mom ...," lirih Audrey.
Louis yang mendengar suara parau milik putrinya pun hanya bisa menghela napas kasar. Sedangkan Dita, tidak ada yang bisa ia lakukan selain mengusap-usap punggung Audrey, menenangkan tangisan anak bungsunya.
"Daddy baru saja menelpon Karisma. Dan Karisma akan segera menanyakan kebenaran berita itu pada Saka," ujar Louis.
"Mom, Audrey nggak mau tunangan sama Saka, please ... bawa Audrey pergi ke Paris sekarang, Mom, Dad."
Dengan kedua matanya yang mulai memerah, Audrey menatap kedua orangtuanya secara bergantian, berharap jika mereka akan mengabulkan keinginannya itu.
"Jangan buru-buru, Audrey. Kita tunggu klarifikasi dari Saka dulu," ujar Dita selagi tangannya mengusap-usap rambut panjang Audrey.
"Tisha ... kenapa kau justru memeluk Mommy bukan memelukku? Bukankah aku sudah bilang di chat tadi kalau aku menunggumu memelukku di rumah?" kekeh Leon.
Mendengar kekehan Leon, Audrey reflek menatap kembarannya itu dengan tajam.
Dasar sinting ... hanya itu yang berada di pikiran Audrey sekarang. Kenapa kembarannya begitu menyebalkan? Bahkan di saat seperti ini saja, Leon masih menertawakannya.
"Kau menyebalkan. Lebih baik kau mati, Leon!"
Demi apapun Audrey tidak benar-benar sampai hati mengatakan itu. Saat ini emosinya benar-benar memuncak karena berita yang beberapa menit lalu ia baca melalui komputer kantor, tapi sekarang Leon justru seolah menertawakan hidupnya.
Saat ini hanya kata-kata itu yang berada di pikiran Audrey.
"Audrey ...," tegur Louis.
Iya. Audrey tahu, memang pasti akan mendapat sebuah teguran dari Mommy atau Daddy nya saat ia ataupun Leon mengatakan hal-hal tak pantas atau hanya sekedar mengejek, karena kedua orangtuanya itu menginginkan jika Leon dan dirinya selalu akur.
Tetapi siapa yang bisa bersikap sabar saat menghadapi laki-laki menyebalkan seperti Leon?
Audrey mendesah frustasi. Ia bangkit dari posisinya, mengacak-acak rambutnya sambil sedikit mendesis sebelum akhirnya beranjak menuju kamarnya.
"Audrey mau tiket ke Paris untuk beberapa jam lagi. Mommy sama Daddy mau di sini silahkan. Audrey udah nggak mau tinggal di sini, apalagi harus ketemu setan kayak Saka," ujar Audrey penuh penekanan sebelum ia membanting pintu kamarnya dengan keras.
Lagi-lagi Louis menghela napasnya kasar seraya tangannya terlihat bergerak untuk memijat keningnya selagi matanya melakukan aksi saling tatap dengan Dita--istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Bo(ss)yfriend (Completed)
Romansa[SEKUEL XAVIERA] Ps. Tanpa baca XAVIERA lebih dulu juga gak masalah 👌 Cinta? Benarkah dia cinta padaku? Tapi kenapa dia seolah-olah menarik-ulur perasaanku. Aku terkadang membencinya. Dia egois. -Audrey Latisha- Aku mencintainya. Sungguh, hanya aja...