MPBF - 33

82K 4.9K 41
                                    

Boleh minta vote sama komennya kan yah?😜

***

"Aku sudah memutuskan pilihanku." - Saka Aldino Justine

***

"Sak, gimana? Kamu setuju kan buat Papa kenalin sama anaknya temen Mama sama Papa?" ucap Karisma memulai pembicaraan setelah selama beberapa menit mereka semua hanya diam menikmati menu makan malam masing-masing.

Saka menghela napasnya seraya melirik ke arah Audrey yang duduk di sebelahnya, di bawah meja sana tangan Saka menggenggam erat tangan Audrey. Ia memang belum menceritakan pada Audrey tentang rencana Mama dan Papa-nya yang akan menjodohkannya 'kan?

"Saka, dengar omongan Papa kan?" ulang Karisma saat Saka tak kunjung menyahuti ucapannya.

"Saka gak mau bahas itu sekarang, Pa. Apalagi ada Audrey," ucap Saka kemudian.

Xaxa menatap Karisma, mengusap lengan Karisma seolah menyuruh suaminya itu untuk menuruti permintaan putranya, tidak untuk membicarakan itu di hadapan Audrey.

Audrey hanya bisa terdiam di kursinya, berusaha menghabiskan makanan di piringnya. Entah lagi-lagi hatinya terasa begitu sesak saat mendengar Karisma bicara seperti itu. Yang lebih membuat hati Audrey sakit adalah ... sore tadi setelah Saka kembali ke kamar Kei, laki-laki itu menciumnya, kemudian Saka mengatakan jika ia benar-benar mencintai dirinya. Tapi kenapa justru menjadi seperti ini?

"Nanti aku bakal jelasin," bisik Saka tepat di telinga Audrey.

"Maafin Om yah, Drey," ujar Karisma kemudian. Audrey hanya bisa menatap Karisma sambil tersenyum simpul. Hanya itu kan yang bisa Audrey lakukan?

"Iya, Om."

"Oh iya, Ma, tadi Kak Aqila nelpon, terus aku tuduh dia kalau dia yang ngasih tahu ke kalian kalau aku di apartement Audrey. Tapi kata Kak Aqila bukan dia yang ngasih tau. Jadi, Mama tahu darimana?" tanya Saka mengalihkan topik pembicaraan disela-sela mengunyah makanannya.

"Loh kan Kak Aluna yang bilang, Kak. Kak Aluna datang ke sini," sahut Kei setelah ia meneguk habis susu coklat miliknya.

"Aluna?" gumam Audrey dan Saka bersamaan.

Demi apapun sekarang Saka benar-benar marah pada gadis itu. Dua kali kan Aluna melaporkan sebuah pengaduan? Entah kenapa Saka jadi berpikir ada sesuatu yang disembunyikan oleh Aluna.

***

"Mulai sekarang, tolong menjauh dari hidup aku, Lun," ujar Saka.

Aluna yang duduk di hadapannya, yang sejak tadi terus menundukan kepala karena takut dengan raut wajah Saka yang terlihat tidak begitu bersahabat pun langsung mendongakan kepalanya. Menatap Saka penuh ketidakpercayaan.

"Tapi Sak----"

"Cukup, Lun. Jangan sampai aku ngomong kasar ke kamu," ujar Saka seraya mengangkat salah satu tangannya, isyarat agar Aluna berhenti berbicara.

"Salah aku apa, Sak?" Kini suara Aluna terdengar bergetar. Sepertinya gadis berusia 19 tahun itu sedang bersusah payah untuk menahan tangisnya.

Saka tersenyum miring, terkekeh kecil yang terdengar begitu mengerikan di telinga Aluna sebelum ia menjawab pertanyaan Aluna.

My Possessive Bo(ss)yfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang