Sebelum baca, boleh minta votenya? Jangan lupa nanti komen juga yah😄
***
"Papa berhasil bikin mood aku rusak." - Saka Aldino Justine
***
Saka dan Audrey sampai di kantor dengan keadaan sepi, mengingat ini memanglah sudah jam istirahat, di mana karyawan pasti sudah bertebaran keluar kantor untuk mencari makan, dan itu cukup membuat Audrey bernapas lega. Karena jika kantor dalam keadaan ramai dan ia datang bersama Saka, pasti Audrey akan menjadi pusat perhatian lagi, sama seperti kemarin-kemarin.
Diam-diam Audrey berusaha mencuri pandang untuk memperhatikan wajah Saka. Sejak datang menjemputnya di apartement, Saka sama sekali tidak banyak bicara. Biasanya memang seperti itu, tapi kali ini lebih berbeda. Wajah Saka pun terlihat lebih kusut daripada biasanya.
"Sial!" desisan Saka semakin membuat Audrey terkejut.
Gadis itu khawatir jika Saka menyadari tingkahnya yang diam-diam menatap lelaki itu, mengingat sekarang mereka sedang berada di dalam lift, di mana tiap sisinya adalah sebuah cermin.
"Pak Saka kenapa?" Akhirnya dengan rasa penasarannya yang semakin tinggi, Audrey memutuskan untuk melontarkan pertanyaan itu.
Saka menatap Audrey yang berdiri di sampingnya melalui pantulan cermin yang berada di depannya.
"I'm okay ...," jawab Saka.
Bertepatan dengan selesainya Saka berbicara, pintu lift pun terbuka, membuat Saka langsung melangkah keluar, meninggalkan Audrey yang berjalan pelan di belakangnya.
***
"Kamu bisa gak sih gak usah ikut campur?" bentak Saka.
Sekarang laki-laki itu sedang berada di cafe tempat Aluna bekerja. Pulang dari kantor tadi, setelah ia merelakan Audrey pulang dengan sebuah taksi online dan memastikan jika supirnya adalah perempuan--Saka terus mengcancel jika gadis itu mendapat supir lelaki. Saka langsung melesatkan mobilnya ke pusat perbelanjaan untuk menemui Aluna yang bekerja di salah satu cafe di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Bo(ss)yfriend (Completed)
Romance[SEKUEL XAVIERA] Ps. Tanpa baca XAVIERA lebih dulu juga gak masalah 👌 Cinta? Benarkah dia cinta padaku? Tapi kenapa dia seolah-olah menarik-ulur perasaanku. Aku terkadang membencinya. Dia egois. -Audrey Latisha- Aku mencintainya. Sungguh, hanya aja...