[SEKUEL XAVIERA]
Ps. Tanpa baca XAVIERA lebih dulu juga gak masalah 👌
Cinta? Benarkah dia cinta padaku? Tapi kenapa dia seolah-olah menarik-ulur perasaanku. Aku terkadang membencinya. Dia egois.
-Audrey Latisha-
Aku mencintainya. Sungguh, hanya aja...
Sebuah tamparan yang dihasilkan oleh tangan Xaxa kepada pipi Saka menimbulkan suara yang cukup keras di seluruh penjuru rumah yang memang tengah dalam keadaan sepi.
Setelah mendapat perintah untuk pulang, Saka memang langsung pulang dengan mengurungkan niatnya untuk menemui Audrey, namun baru saja ia menginjakan kakinya masuk ke dalam rumah, dirinya langsung mendapat sambutan sebuah tamparan dari Mamanya.
"Anak sialan," oceh Xaxa.
Karisma ikut bangkit dari duduknya, mendekati Xaxa untuk sedikit membantu meredakan emosinya, walau Karisma sendiri juga sudah begitu emosi melihat putranya ini.
"Kei, masuk ke kamar yah," ujar Karisma pada putri bungsunya yang sejak tadi juga ikut duduk di ruang tamu untuk menunggu kepulangan Saka.
"Iya, Pa," jawab Kei sambil tersenyum kaku.
Kemudian gadis berusia 17 tahun itu mulai beranjak dari ruang tamu untuk masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai atas.
Setelah memastikan jika Kei sudah benar-benar masuk ke dalam kamar kini giliran Karisma yang berjalan mendekati Saka, menatap setiap inci wajah Saka.
Sedangkan Saka sendiri terlihat enggan untuk melihat wajah kedua orangtuanya, itu karena Saka sadar jika orangtuanya saat ini benar-benar marah padanya karena pemberitaan itu.
Meski Saka tahu jika berita itu tidak benar, itu hanya sebuah jebakan untuknya tapi Saka tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Karena yang orangtuanya butuhkan sekarang hanyalah butuh pelampiasan untuk meluapkan semua emosinya.
Seolah tidak merasa kasihan dengan satu tamparan yang diberikan istrinya pada putranya, Karisma justru menambahkan sebuah bogem mentah pada wajah Saka, berhasil membuat Saka tersungkur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saka belum berdiri pun Karisma sudah kembali menarik kerah kemejanya, menyeret Saka untuk duduk di salah satu sofa single di ruang tamu.
"Duduk," sentak Karisma seraya membanting tubuh Saka ke atas sofa.
Sial ... Saka benar-benar merasakan sakit akibat bogeman yang Papanya berikan, bagaimana tidak? Bogeman itu membuat sudut bibirnya sobek dan berdarah sekarang.
"Gimana? Enak?" Karisma terkekeh saat melihat Saka terus menerus memegang sudut bibirnya yang berdarah.
"Sekali-sekali kamu harus digituin biar nggak kurang ajar sama perempuan," decak Karisma.