MPBF - 10

111K 5.9K 42
                                    

Happy sadnight buat seluruh jomblowan dan jomblowati yang tersebar di seluruh dunia eaakkk😂

Cie jomblo cie😋

***

"Dia milikku, tidak boleh ada yang mendekatinya selain aku." - Saka Aldino Justine

***

"Saka! Lihat, sekarang gadismu sedang bersama laki-laki lain!"

Mendengar teriakan itu dari mulut Aqila setelah ia menutup pintunya, tanpa berpikir panjang lagi Saka langsung kembali membuka pintunya, sedikit berlari kecil menghampiri meja Audrey.

Tapi begitu kakinya sampai di meja Audrey, Saka hanya bisa mendesah kesal. Pintu lift baru terlihat tertutup, itu pasti Aqila dan nyatanya saat ini gadisnya sedang duduk tenang di mejanya, tanpa ada laki-laki manapun bersama dengannya.

"Ke ... ke ... kenapa, Pak?" tanya Audrey akhirnya setelah sejak tadi ia hanya bisa memperhatikan Saka yang belum kunjung berbicara ataupun kembali ke ruangannya.

"Tadi yang baru masuk lift, Kak Aqila?" tanya Saka memastikan. Audrey sempat melirik ke arah lift sekilas kemudian menganggukan kepalanya.

"Iya. Sebelum Kak Aqila itu masuk lift, dia sempet teriak gitu dan Pak Saka keluar? Sebenernya ada apa?" Kini rasa penasaran Audrey mulai tumbuh.

Kalau boleh jujur, Audrey memang tipe orang yang selalu penasaran dengan sesuatu yang belum ia pahami secara keseluruhan. Maksudnya, ia hanya sedikit mengetahui atau memahami sedikit saja.

Tapi, demi image dan rasa takutnya terhadap aura Saka, Audrey selalu berusaha mengubur rasa penasarannya belakangan ini. Padahal kemarin, dia sangat penasaran sebenarnya siapa wanita yang bersama dengan Saka setelah mereka keluar dari ruang meeting perusahaan Tanubrata Corp.

Saka menatap Audrey lekat, tanpa mau menjawab pertanyaannya, laki-laki itu justru menarik pergelangan tangan kanan Audrey.

"Ikut saya," ujar Saka.

Kaki jenjangnya ia langkahkan menuju ruangannya, membuat Audrey sedikit terseok-seok karena kesulitan mengikuti langkah Saka yang berjalan cepat.

"Duduk sini!" Setelah beberapa saat, akhirnya mereka sampai di ruangan Saka. Laki-laki itu memerintahkan Audrey untuk duduk di sofa yang tepat berhadapan dengan mejanya--yang sempat diduduki Aqila.

Audrey yang tidak mengerti apapun masih enggan untuk mengikuti perintah Saka, gadis itu bahkan sempat menggelengkan kepalanya beberapa kali sebelum akhirnya membuat Saka mendesis.

"Gak mau! Pak Saka mau apain saya? Udah cukup ciuman Pak Saka yang tadi hampir bunuh saya, saya gak mau lagi." Audrey memundurkan tubuhnya, menolak keras atas perintah Saka.

"Kali ini saya gak mau macam-macam sama kamu, sekarang kamu cukup duduk manis di sini, dan saya bakal lanjutin pekerjaan saya," jelas Saka.

Terang saja, itu semakin membuat Audrey benar-benar menolak keras perintah Saka. Apa maksudnya? Saka menyelesaikan pekerjaannya dan dirinya hanya duduk manis di sini? Memang boss-nya pikir, Audrey apa? Hiasan ruangan? Lucu sekali!

"Saya masih banyak kerjaan, Pak," tolak Audrey lembut. Berharap Saka akan mengerti dan mengijinkannya untuk segera keluar dari ruangan ini.

Tapi, bukannya mendapat ucapan baiklah silahkan keluar, Audrey justru mendapatkan tatapan mengintimidasi dari sorot kedua mata Saka.

Laki-laki itu menatap Audrey lekat, hingga akhirnya membuat gadis itu sedikit takut dan memilih untuk menundukan kepalanya. Keberaniannya sudah runtuh begitu saja sekarang.

My Possessive Bo(ss)yfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang