MPBF - 5

139K 7.6K 107
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya yah. Loveyou!😘
#AgnesTakenYuk

***

"Apa benar dia serius denganku?" - Audrey Latisha

***

Audrey melangkahkan kakinya untuk memasuki ruangan Saka. Hari ini harus ada jadwal meeting yang ia beritahu pada Saka.

Tangannya belum terulur untuk mengetuk pintu lebih dulu, tetapi teriakan perintah untuk masuk sudah terdengar dari dalam. Membuat Audrey tersentak bingung.

Tangan kanannya mulai terulur untuk memutar knop pintu, begitu pintu terbuka, Audrey langsung bisa melihat Saka yang tengah menatap ke arah pintu, menanti kehadirannya, mungkin.

"Gak usah bingung kenapa saya tahu itu kamu, tanpa kamu ketuk pintu lebih dulu," ujar Saka setelah Audrey menutup pintu dan mulai melangkah mendekati mejanya.

Audrey semakin membelalakan matanya bingung, tapi seolah tidak mau banyak bicara, ia hanya membalas ucapan Saka dengan sebuah senyuman tipis.

"Suara heels kamu terlalu nyaring, lantai 3 sepi, jadi wajar kalau telinga saya bisa denger heels kamu dengan jelas," lanjut Saka.

Audrey sedikit melebarkan senyumnya, setidaknya, ia sekarang tahu apa yang membuat Saka bisa mengetahui itu dirinya tanpa ia bertanya sendiri.

"Jadi saya harus ganti pakai flatshoes aja, Pak? Takut Pak Saka selalu merasa keganggu sama langkah-langkah saya," ujar Audrey akhirnya.

"Flatshoes? Kamu pikir ini perusahaan kamu. Kamu itu sekretaris saya, harus tampil dengan wah. Dengan kamu pake flatshoes itu bikin tampilan kamu gak menarik," ujar Saka tak terbantahkan.

Oke. Audrey salah. Baiklah sekarang gadis itu akan menutup mulutnya rapat-rapat, dia akan berbicara seperlunya saja sekarang.

"Hari ini setelah jam istirahat, Pak Saka ada meeting sama Pak Rafael, manager Tanubrata Corp di perusahaan Tanubrata Corp," jelas Audrey seraya menyerahkan buku agenda miliknya pada Saka.

Saka menerimanya, matanya meneliti tulisan demi tulisan yang berada pada buku di genggamannya.

"Kenapa gak sekalian jam istirahat, di cafe gitu misalnya?" tanya Saka menatap Audrey lekat.

Audrey menelan salivanya dengan susah payah. Tapi akhirnya ia sedikit tersenyum, karena beruntung dirinya sempat menanyakan permasalahan itu.

"Pak Rafael bilang, di jam mendekati istirahat, dia ada keperluan dan kemungkinan balik lagi ke kantor setelah jam istirahat berakhir," jelas Audrey seraya menyunggingkan senyumnya.

Saka menganggukan kepalanya mengerti. Tangannya terulur untuk kembali menyerahkan buku agenda itu pada Audrey.

"Kalau gitu, nanti kamu istirahat sama saya lagi. Bawa semua keperluan meeting, jadi setelah makan kita gak balik lagi ke kantor tapi langsung ke Tanubrata Corp," ujar Saka.

Sebenarnya Audrey sudah malas sekali harus makan siang bersama Saka. Lagi. Tapi, apa yang Saka katakan barusan menurut Audrey memang lebih menghemat waktu dan tenaga sepertinya, kalau begitu Audrey tidak ada pilihan lain untuk tidak menolak.

My Possessive Bo(ss)yfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang