Jadi aku kurang puas sama ending kemarin. Maksa. Banget wkwk. Soalnya aku mikir ini udah terlalu banyak banget gak sih?
Jadi ini belum ending yah, ada bagian yang aku revisi. Silahkan dibaca ulang. Happy reading!😁
***
"Audrey ... aku akan kembali ke sini untuk menjemputmu. Pasti. Dan aku pasti berhasil." - Saka Aldino Justine
***
Setelah sambungan telepon berakhir dan meletakan ponselnya ke atas nakas, Saka mengenakan pakaiannya dan berlari keluar kamar dengan tergesa-gesa.
Kemudian kedua matanya berbinar saat ia keluar kamar, langsung mendapati Audrey dan Leon yang tengah duduk di ruang makan—menikmati sarapan.
"Audrey, kamu harus ikut pulang ke Indonesia, hari ini ... atau besok juga tidak masalah," ujar Saka to the point begitu ia sudah duduk di samping Audrey.
Audrey yang tengah mengunyah makanannya pun hanya melirik ke arah Saka acuh tak acuh. Ia berusaha menganggap Saka tidak ada.
"Leon, bujuklah Audrey agar ia bisa kembali ke Indonesia bersamaku." Kini Saka beralih menatap Leon.
Sama seperti Audrey, Leon juga menatap Saka acuh tak acuh seraya menaikan sebelah alisnya. "Kau ingin membayarku berapa untuk pekerjaan itu?"
Saka menghela napasnya, "akan aku bayar dengan Kak Aqila."
"Deal!" Kedua laki-laki itu akhirnya saling berjabat tangan.
"Tisha ... hari ini kau kembalilah ke Indonesia bersama Baby Dinomu," ujar Leon melirik ke arah Audrey.
Audrey memutar bola matanya malas. Betapa menyebalkan sekali kembarannya. Bukan membela atau melindunginya, justru Leon menyerahkan dirinya pada lawan karena iming-iming seorang gadis?
"Tidak! Aku tidak akan kembali ke Indonesia, terlebih bersama laki-laki brengsek seperti dia." Jari telunjuk Audrey menunjuk ke arah Saka.
"Kenapa, Audrey? Bukannya kamu begitu cinta padaku? Tenang saja ... aku juga sangat mencintaimu," ujar Saka santai.
Sebuah senyuman jail terbit dari bibirnya. Laki-laki itu menggoda Audrey.
"Sekarang tidak," sahut Audrey cepat.
"Kau akan menyesal," tambah Leon.
"Benar kata Leon, kamu bakal nyesel. Ikut sama aku, aku akan nunjukin ke kamu kalau berita itu bohong. Nggak bener, Udey ...."
"Wait! Apa kau bilang, Sak? Tidak benar? Bagaimana kau begitu yakin jika berita itu tidak benar? Sedangkan hanya dengan melihat gestur tubuhmu saja, aku bisa tahu jika kau adalah laki-laki yang senang berkencan dengan banyak wanita," sahut Leon sambil terkekeh.
Satu pukulan mendarat mulus di atas kepala Leon. "Sebenarnya kau membela siapa?"
Leon melirik ke arah Saka malas, "membela yang ingin aku bela."
"Yasudah ... aku tidak jadi membantumu untuk mendekati Kak Aqila," ancam Saka.
Dan rupanya ancaman itu cukup berhasil, karena saat ini Leon terlihat mengangkat tubuh Audrey untuk keluar rumah. "Larilah Saka! Bukakan pintu mobilku."
Saka yang tengah mencomot makanan milik Audrey pun segera berlari mendahului Leon yang tengah membopong Audrey yang juga tentu saja gadis itu terlihat memberontak untuk diturunkan.
"Kau ... sialan," decak Audrey setelah Leon membanting tubuhnya di kursi belakang mobilnya. Sedangkan Saka sudah kembali masuk ke dalam rumah untuk mengambil dokumen miliknya dan Audrey--dokumen yang diperlukan untuk melakukan penerbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Bo(ss)yfriend (Completed)
Romance[SEKUEL XAVIERA] Ps. Tanpa baca XAVIERA lebih dulu juga gak masalah 👌 Cinta? Benarkah dia cinta padaku? Tapi kenapa dia seolah-olah menarik-ulur perasaanku. Aku terkadang membencinya. Dia egois. -Audrey Latisha- Aku mencintainya. Sungguh, hanya aja...