fourteen

6.8K 930 11
                                    

Beverly Hills, California, United States Of America

"How's the house dear?"

"Tidak buruk, ayah."

"Senang mendengarnya." Terdengar suara tawa kecil di seberang telpon sana.

Setelah mencoba untuk mencari ponselnya di seluruh tas dan kantung bajunya, Hyunji dengan terpaksa menelpon ayahnya menggunakan telpon di mansion keluarganya. Untung saja butler* di mansion keluarganya menyimpan nomor telpon ayahnya.

(*Butler: Kepala pelayan. Biasanya ada di Inggris. Kalau kalian lihat di film-film, ada kepala pelayan yang terlihat berpendidikan tinggi, pakaiannya biasanya menggunakan jas formal.)

Bahkan Hyunji masih terheran-heran kenapa ada butler di rumahnya. Ia kira butler hanya untuk rumahnya yang di Inggris, namun gadis itu tidak memperdulikannya. Lebih baik tinggal di mansion ini dari pada harus menyewa apartemen lagi seperti yang biasanya ia lakukan saat dia berkunjung ke Amerika.

"Masih belum menemukan ponselmu?" tanya ayahnya dari seberang telpon.

"Belum. Sepertinya jatuh saat di bandara tadi. Selama di taksi aku juga tidak dapat menggunakan ponselku."

"Aigoo ... putriku ini masih saja ceroboh."

"Aku tidak apa-apa tanpa ponsel, ayah. Aku masih bisa berkomunikasi lewat e-mail dengan klienku."

"Baiklah kalau begitu. Sebaiknya kau istirahat sekarang. Besok kau harus bekerja dengan ekstra."

"Baiklah ayah, akan kututup telponnya." Setelah itu Hyunji menaruh telpon gagang tersebut pada tempatnya.

Hyunji menghela napasnya kasar. Dari awal saja sudah tidak lancar. Ia kehilangan ponselnya di bandara tadi. Mungkin terjatuh saat ia sedang mengambil koper tadi, pikirnya.

Ponselnya memang berisi hal-hal yang sangat penting. Ia juga harus berkomunikasi dengan Jimin menggunakan ponsel tersebut. Hyunji sangat payah dalam mengingat nomor telpon. Ia juga tidak mungkin bercakap-cakap lewat e-mail perusahaan lelaki itu. Bisa-bisa karyawannya membacanya.

"Anda terlihat sangat lelah, nona Lee. Mau aku siapkan air hangat?" ujar butler keluarganya.

"Tidak usah. Siapkan saja aku mobil. Aku ingin berjalan-jalan sebentar."

"Baiklah, nona." Butler tersebut langsung memanggil pelayan lainnya untuk menyiapkan mobil yang diinginkan Hyunji.







----->>♥<<-----







Hyunji berencana untuk mengunjungi butiknya saat ini. Setelah sekian lama tidak berkunjung ke Amerika, dia sangat penasaran bagaimana keadaan butiknya.

Dengan pakaian jutaan won yang melekat pada tubuhnya, ditambah dengan kaca mata hitam yang bertengger pada hidungnya dan high heels yang melekat pada kakinya, Hyunji dapat banyak perhatian tatkala ia keluar dari mobil.

Beverly Hills memang kota yang dikenal dengan kota yang dipenuhi oleh orang kaya. Lihat saja mansion yang terletak di sana-sini. Bahkan setiap toko di sini sangat mewah dan orang-orang yang belanja bukanlah orang biasa.

Namun ada sesuatu di dalam diri Hyunji sehingga gadis itu menarik perhatian banyak orang. Awalnya Hyunji risih ditatap seperti itu, tetapi ia sudah terbiasa dan kembali melanjutkan langkahnya ke 'Shaperon', butik miliknya.

"Glad to see you back, Miss Lee." Kata-kata sambutan itu adalah hal yang pertama di dengar oleh Hyunji saat gadis itu masuk ke dalam butiknya.

Hyunji tersenyum melihat orang yang menyambutnya. Seorang wanita yang kira-kira berumur di akhir 20nya.

"How's the condition?" tanya Hyunji to the point, kepada manajer butik tersebut.

"Everything is fine Miss Lee. But there are some problems that you need to know."

"You'll need to explain everything to me."

"Of course I will. Let's go---"

"Not now. I'll start working tomorrow. I just need to check the boutique for now."

"Alright Miss Lee."

Hyunji di ajak berkeliling butiknya, sekalian memantau semua benda-bendanya. Setelah merasa cukup, gadis itu berencana untuk makan siang.

Sejujurnya, ia bisa saja kembali ke mansion-nya untuk makan. Tetapi ia akan merasa sangat sendirian makan di sana, jadi gadis itu memutuskan untuk makan di luar. Walaupun ia tetap sendiri, setidaknya jika di restoran ada banyak orang yang juga makan, bukan pelayan yang hanya berdiri memperhatikannya makan.

Gadis itu memutuskan untuk makan di restoran Korea yang terlihat cukup mewah, terletak tidak jauh dari butiknya. Hyunji duduk di salah satu meja di sana dan menunggu pelayan yang akan mengambil pesanannya.

"May I take your or---Jo Jihyun?!"






>>----------<<

Nahloh. Siapa tuh?

Karena Hyunji saat ini ada di Amerika, kalian bakal liat banyak dialog yang di-italic kedepannya :)

And also, turut berduka cita dengan perginya Jonghyun :"(

Maybe aku bukan shawol hardcore sekarang, but once, I was. Shawol adalah fandom pertamaku. Aku kenal mereka dari SD, dan SHINee adalah satu-satunya boygroup yg buat aku stan mereka sampai jejeritan jaman SD-SMP dulu, yah sebelum kenal EXO sama BTS sih wkwk.

Tapi sekarang Jonghyun hanyalah salah satu dari kenangan masa lalu. Kalian, boleh bersedih, tapi jangan terlalu lama sampai niat bundir. Dia juga udah pergi, nangis sekeras apapun juga ga bakal balik. Yang penting kita berdoa agar dia bisa selamat di sisi-Nya.  :')

Btw gue sedih tapi ga nangis loh. Ga berperasaan banget gue :"

Switched; pjm | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang