Epilogue

9.1K 810 107
                                    

"Mom, I miss you."

"Mom, aku ingin bertemu denganmu. Apa kau tidak penasaran denganku?"

"Mom, ternyata mengurus tiga anak sekalian membuatku ingin mati saja."

"Mom, anak sulungmu ini benar-benar nafsuan. Masa iya, sekali melahirkan langsung keluar tiga."

"Mom, jangan dengarkan dia. Dia hanya iri padaku karena sampai umur segini belum menikah."

"Mom, kau ingat siapa gadis yang mencuri calon suamiku?"

"Mom, anak bungsumu ini suka sekali mengangkat-ngangkat masa lalu. Padahal aku tidak salah apapun. Dia yang memberikannya padaku."

"Mom, apa kau tidak bisa meminta pada Tuhan agar memberikan lelaki padaku?"

"Tuhan sudah memberikannya padamu."

"Siapa?"

"Jung Hoseok."

"Apa? Kuda itu? Hell no!"

"Jangan bertingkah kekanakan. Hanya karena kesalah pahaman kecil saja masa sampai pisah. Masih bisa dibicarakan baik-baik."

"Oh ya? Kata orang yang mencampakkan Hoseok lebih dari tiga tahun."

"Aku dan Hoseok memang sudah berakhir dari awal. Buktinya aku sudah menikah dengan lelaki lain sekarang."

"Tch. Mom, pokoknya doakan aku agar mendapat lelaki yang lebih baik."

"Mom, jangan dengarkan dia. Biarkan dia menderita sampai ia menyesal saat Hoseok ternyata sudah menikah dengan wanita lain."

"Apa-apaan sih?!"

"Kenapa marah? Bukannya kau tidak mau dengan Hoseok?"

"Kalau punya mulut tolong dijaga ya. Memangnya wanita mana yang mau menikah dengan Hoseok? Masih beruntung ada aku yang mau bersamanya."

"Aw! Berhenti menjambak rambutku. Sakit tahu!"

"Kau juga lepaskan tanganmu dari rambutku!"

"Kau yang memulai duluan!"

"Kau yang duluan! Kalau kau tidak menyumpahi Hoseok untuk menikah dengan orang lain pasti aku tidak akan melakukannya!"

"HENTIKAN!" Teriakan suara lelaki yang menggelegar langsung menghentikan pertengkaran dua saudara tersebut. "Sampai kapan sih kalian berhenti bertengkar? Kalau aku jadi ibu kalian, pasti aku sudah mengutuk kalian berdua karena kalian sangat ribut!"

Dua wanita yang saling jambak-jambakan itu langsung melepas tangan mereka. Keduanya sama-sama cemberut.

"Apa yang kau lakukan di sini, Jimin? Mana anak-anak?" tanya Jihyun saat Jimin datang sendiri ke tempat wanita itu berada-di makam ibunya.

Jimin mengacak rambutnya frustasi. "Anak-anakmu itu sangat nakal Jihyun-ah. Mereka terus saja bertengkar. Sepertinya aku tahu dimana mereka mendapat gen nakal dan suka bertengkar itu dari mana."

Jihyun berkacak pinggang. Wanita itu berdecak kesal. "Oh, sekarang kau menyalahkanku? Kau juga sepertinya harus mengontrol spermamu itu agar tidak kelepasan banyak."

"Apa? Kau menyalahkan kekuatan spermaku? Cih, memangnya siapa gadis yang terus mengeluarkan suara aneh dan menggodaku?"

"HENTIKAN!" teriak Hyunji menginterupsi. "Apa yang kalian bicarakan di tempat seperti ini, hah?! Kenapa kalian kekanakan sekali?!"

"DIAM!"
"DIAM!"

Jimin dan Jihyun berteriak bersamaan. Membuat Hyunji langsung menciut.

"Kau juga tidak kalah kekanakan, Hyunji. Perbaiki dulu hubunganmu dengan Hoseok," sembur Jimin.

"Ish! Sedikit-sedikit Hoseok. Kalian berdua ini sama saja."

"Hoseok menunggumu di parkiran," ujar Jimin. "Dia sedang menjaga anak-anak."

Hyunji langsung membulatkan matanya. Seingatnya, ia tidak memberi tahu Hoseok bahwa ia akan berkunjung ke makam ibunya.

"Sebaiknya kita temui dia. Kasihan dia dijadikan bahan mainan oleh anak-anak," ucap Jimin kemudian berjalan ke arah Jihyun, melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu. Baru saja mereka bertengkar kecil, sekarang sudah baikan.

Hyunji yang melihat interaksi mereka berdua hanya bisa menghela napas dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

----->>♥<<-----

"Apa kau yakin Hoseok dan Hyunji akan baik-baik saja?" tanya Jihyun kepada Jimin setelah mereka sampai di apartemen mereka di Amerika.

Setelah pulang dari makam ibunya, Jihyun langsung menyuruh ketiga anaknya untuk tidur siang. Untung saja mereka tidak rewel karena mereka memang lelah setelah main kejaran-kejaran di sekitar kuburan, dan tentunya setelah membuat Hoseok kewalahan meneriaki mereka untuk tidak pergi jauh-jauh.

Kali ini mereka sedang di kamar mereka. Jimin tengah sibuk dengan laptopnya di kasur dan Jihyun hanya tidur-tiduran saja di sebelah lelaki itu.

"Tentu saja. Mereka sudah dewasa untuk mengurus masalah mereka sendiri. Kenapa kita tidak menyelesaikan masalah kita saja?"

Jihyun mengerutkan keningnya. "Memangnya apa masalah kita?" tanya Jihyun.

Jimin langsung menutup laptopnya. Lelaki itu kemudian meletakkan laptopnya di atas nakas dan beralih tidur menghadap Jihyun yang hanya diam menatap langit-langit kamar.

"Tadi. Di makam ibumu."

Jihyun berdecak mendengar ucapan suaminya. "Kau masih membahasnya?"

Jimin tidak menjawab. Lelaki itu malah menggeser badannya mendekat ke arah Jihyun. Memeluk wanita itu erat-erat. Mendapat pergerakan seperti itu dari Jimin, Jihyun segera mengubah posisinya menjadi menyamping, menghadap ke arah lelaki itu.

Tangan Jimin kemudian beralih untuk menangkup pipi Jihyun. Mengecup wajah wanita itu berkali kali sebelum berkata,

"Ayo kita buktikan kalau aku bisa mengontrol jumlah spermaku."

----->>THE END<<-----

/Pidato panjang/

First of all, aku mau bilang makasi banyak sama orang-orang yang mau baca ff ini sampai selesai. Aku terharu banget sumpah :"

Aku ga nyangka responnya bakal serame ini, dan itu buat aku seneng banget setiap update. Makasi banyak yang udah mau vote dan comment. Jujur, comment kalian bikin aku ketawa-ketawa sendiri. Ngeliat kalian gemes sama hubungan Jimin-Jihyun, bikin aku terharu karena bisa buat kalian gemes gitu wkwk.

Maafkan aku karena ga bisa bales comment kalian satu-satu. Aku pengen banget bales, tapi aku itu orangnya agak canggung gimana gitu, jadi waktu mau reply malah tombol backspace banyak yg kepencet :(

Tapi aku baca comment kalian semua kok :)

Oh ya, aku juga penasaran sama hal ini. Dari mana kalian bisa nemu ceritaku?

Apakah ada pesan kesan? Kritik atau saran?

Anyways, bakal ada satu special chapter bakal diupdate. Kenapa cuma 1? Karena otakku udah buntu sama cerita ini wkwk. Epilogue nya aja udah gaje begini.

Tapi aku bakal tetep update ceritaku yang lain. Jangan lupa mampir yaaa, ceritanya ga bakal kalah seru juga sama ini.

Lastly,

보라해♥

Switched; pjm | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang