"Jo Jihyun?!"
Gadis itu menutup mulutnya tidak percaya, matanya membulat. "B-bagaimana ... kukira kau ada di Korea saat ini."
Hyunji tidak tahu harus berbuat apa. Sepertinya terjadi kesalah pahaman di sini. Waktu itu Hoseok memanggilnya dengan nama Jihyun dan sekarang gadis ini memanggilnya juga dengan nama Jihyun. Apakah Jihyun se-terkenal itu, pikirnya.
"Apa kau tidak ingat aku?"
Hyunji diam saja. Karena gadis itu memang tidak tahu siapa gadis di depannya.
"Jaden Traynor! Putri dari Maria dan Will Traynor, kakak perempuan Jack Traynor. Kau tidak ingat?"
"Uh—uhm ... tentu saja! Bagaimana aku bisa melupakanmu?" ucap Hyunji kemudian tertawa kecil. Padahal dalam hati ia menggerutu dalam hati kenapa ia harus mengucapkan hal yang bodoh. Seharusnya ia mengatakan bahwa ia tidak mengenal mereka. Tapi nasi sudah menjadi bubur, mau tidak mau ia harus mengikuti alur permainannya.
"Kenapa kau di sini? Bukankah harusnya kau mengunjungi kami dulu di Los Angeles?" tanya Jaden.
"Uh—uhm ... aku ada beberapa pekerjaan di sini."
"Oh ... seharusnya kau juga berkunjung ke rumah. Kami semua sangat merindukanmu. Jack selalu mengelak fakta bahwa ia merindukanmu, tetapi ia terlihat jauh lebih murung sekarang," ucap Jaden kemudian tertawa kecil.
Jaden berhenti tertawa, gadis itu beralih memerhatikan Hyunji dari atas sampai bawah. Wajahnya terlihat sangat berseri melihat penampilan Hyunji.
"Apakah karena kau habis dari Korea fashion-mu berubah? Ku akui kau terlihat sangat cocok dengan baju yang kau gunakan. Biasanya aku yang mengatur fashion-mu, tetapi sepertinya usahaku sudah tidak terlalu diperlukan lagi."
"Yah ... begitulah. Orang-orang di sana sangat fashionista, aku tidak mau kalah, hahaha."
Seperti menemukan sebuah emas di rawa-rawa, Jaden membulatkan matanya terkejut. Ia tidak percaya dengan apa yang barusan dilihatnya. "I-Ini, jas shaperon yang limited edition itu. B-bagaimana bisa? Apa kau menjual mobilmu untuk mendapatkan ini? Oh tidak, kau tidak mungkin meminta uang pada ayahku hanya untuk membeli jas ini, aku tahu kau bukan orang yang seperti itu."
Hyunji terdiam sebentar, ia tidak tahu harus membalas apa. Sangat tidak mungkin baginya untuk mengatakan bahwa ia adalah pendiri sekaligus designer Shaperon, karena Hyunji yakin Jihyun bukanlah orang seperti itu.
"Uhm ... ini temanku yang memberikannya," jawab Hyunji asal.
Awalnya Jaden ragu, tapi gadis itu malah tersenyum seakan apa yang diucapkan Hyunji masuk ke dalam akalnya. "Siapapun temanmu itu, aku yakin dia pasti sedang membuang-buang uangnya untuk pakaian limited edition seperti ini."
"Ya, kukira temanku pasti sudah sangat gila." Hyunji tertawa kecil, mencoba untuk terlihat natural. "Oh ya, kau bilang kau ingin wawancara."
Jaden segera teringat dengan tujuan awalnya ke Beverly Hills. Gadis itu melirik jam yang melingakar di pergelangan tangan kirinya kemudian menatap Hyunji dengan wajah yang berbinar.
"Ini sudah jam makan siang. Aku yakin semua teman-temanku sedang membeli makanan entah dimana. Sebagai perayaan datangnya dirimu dari Korea, bagaimana kalau kita makan dulu? Yah ... kita akan wawancara dengan santai sambil makan."
Hyunji tersenyum kecil. Gadis di depannya ini pasti hanya beralasan agar ia tidak mengeluarkan uang sakunya untuk membeli makan. "Baiklah, ayo kita makan. Aku yang akan traktir."
"Benarkah?"
Hyunji menganggukkan kepalanya. Menurutnya Jaden terlihat sangat imut sekarang. "Iya."
"Wow. Pertama kalinya dalam sejarah hidupku kau menawarkan untuk mentraktirku makan," ujar Jaden dengan nada yang berlebihan.
"Ayo kita pergi."
----->>♥<<-----
Mereka berdua pergi ke restoran tujuan awal Hyunji. Jaden terlihat sangat antusias saat Hyunji membawanya ke restoran Korea dan gadis itu juga terus berbicara bagaimana ia ingin sekali mencicipi makanan dari tempat kelahiran 'Jihyun'.
Setelah mencari tempat duduk, seorang pelayan datang untuk mengambil pesanan mereka. Namun sepertinya Jaden langsung tidak tertarik dengan buku menu yang terbuka di depannya. Gadis itu menatap tajam ke arah pelayan tersebut dengan tatapan yang penuh dengan kebencian.
"What are you doing here, Jung Hoseok?"
>>---------<<
Karena Jimin dan Jihyun sudah banyak di chapter sebelumnya, untuk chapter ke depan aku bakal bahas Hyunji dan Hoseok. Mereka juga punya peran yang ga kalah penting di sini. Just wait and see ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Switched; pjm | ✔
FanfictionSemua ini salah Jeon Jungkook yang memaksa Jo Jihyun untuk membawa seorang lelaki mabuk ke rumahnya. Seandainya kalau Jihyun menolak tawaran Jungkook, gadis itu pasti tidak akan terjebak dalam permainan cinta Park Jimin. Dan seandainya jika Jimin me...