Paman Will mengajak Hyunji ke ruang kerjanya. Bibi Maria memaklumi mereka berdua yang sepertinya ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting. Wanita paruh baya itu hanya menyajikan beberapa toples kue kering dan teh hangat yang asapnya masih mengepul.
"Apa yang ingin kau bicarakan, Jihyun?" tanya Paman Will.
Hyunji meyakinkan dirinya. Ia merasa siap membeberkan semuanya pada Paman Will. "Bagaimana kalau aku mengatakan bahwa namaku bukanlah Jo Jihyun?"
Paman Will mengerutkan keningnya. Lelaki paruh baya itu tertawa kecil. "Apa yang kau bicarakan Jihyun?"
"Paman Will, aku bukanlah Jo Jihyun. Namaku Lee Hyunji."
"Jangan bercanda. Apa yang kau bicarakan?"
"Tidak. Aku tidak bercanda." Ekspresi wajah Hyunji langsung berubah menjadi sangat serius.
Paman Will yang melihat keseriusan wajah Hyunji langsung terdiam. Ia menatap gadis di depannya ini dengan lamat. Memindai setiapp inci wajah gadis itu. Tiba-tiba saja matanya terbelalak, seperti baru menyadari sesuatu.
"K-Kau, m-mata itu ... persis seperti milik Jo Jinhee!" pekik Paman Will. Lelaki paruh baya itu menatap Hyunji tidak percaya setelah apa yang barusan dilihatnya. "B-Bagaimana bisa?"
"Aku tidak tahu. Aku juga tidak menyangka melihat cerminan diriku saat melihat foto keluarga tadi. Aku seperti melihat sebagian dari diriku di sana. Bisa kau katakan apa yang terjadi pada Jo Jihyun? Tentang bagaimana ia bisa berada keluargamu dan dimana dia sekarang?"
Paman Will mengangguk. Lelaki paruh baya itu kemudian menceritakan kembali apa yang terjadi pada Ibu Jihyun sampai dimana Jihyun berada sekarang, yaitu di Korea Selatan. Hyunji mendengarkannya dengan seksama, tidak mau melewatkan sedikit pun informasi yang didapat dari Pamar Will.
Mendengar cerita dari Paman Will, Hyunji sudah mulai bisa menerka-nerka apa hubungannya dengan Jihyun. Gadis itu kemudian membuka tas slempang yang dibawanya. Ia mengeluarkan dompet dan mengambil foto dirinya yang masih bayi bersama ayahnya.
Paman Will tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya lagi. Lelaki paruh baya itu benar-benar shock. "Y-You ..."
Paman Will, terus menatap Hyunji kemudian ke foto yang dibawa Hyunji. Berkali-kali, masih tidak percaya. "Bagaimana bisa? Apakah ayahmu masih hidup sekarang?"
Hyunji menganggukkan kepalanya. "Dia masih sehat. Dia menikah lagi dan punya anak lelaki yang otomatis menjadi half-brother-ku."
"Bagaimana kalau dia bertemu dengan Jihyun di Korea?"
Hyunji terdiam. Benar juga. Apa reaksi Jihyun jika ia bertemu dengan orang-orang yang dia kenal? Apa yang terjadi pada Jihyun jika ia tidak sengaja masuk ke Shaperon? Bagaimana reaksi Jihyun jika dia melihat Jimin yang begitu terobsesi pada dirinya?
Hyunji menunduk. Dia baru menyadarinya sekarang. Bagaimana kalau Park Jimin yang ia cintai selama ini menganggap Jihyun adalah Hyunji? Bagaimana kalau Park Jimin malah lebih mencintai Jihyun dari pada dirinya? Bagaimana kalau Park Jimin tiba-tiba saja menyetubuhi gadis itu? B-Bagaimana kalau Park Jimin malah melamar gadis itu?
Pikiran Hyunji berkecamuk. Ia kalut. Ia menyesal karena telah menghilangkan ponselnya di bandara dan tidak bisa menghubungi Jimin.
Hyunji langsung bangun dari tempat duduknya. Ia menatap Paman Will. "Aku harus ke Korea. Aku harus bertemu dengan Jihyun," ucapnya. Tekad gadis itu sudah bulat. Ia harus menemukan kembarannya.
"Aku membelikannya sebuah apartemen. Aku akan memberi tahumu alamatnya," ucap Paman Will kemudian mencari alamat Jihyun di buku catatannya.
----->>♥<<-----
"Kau serius?!" tanya Hoseok.
Mereka sudah berada di dalam mobil. Setelah berbicara dengan Paman Will, Hyunji langsung pamit dan menggaet Hoseok untuk segera kembali. Saat sudah sampai di mobil, Hyunji langsung menceritakan tekadnya untuk kembali ke Korea secepat mungkin.
"Aku serius. Aku ingin kembali ke Korea dan meluruskan semuanya ke saudara kembarku itu."
"Saudara kembar? Kau yakin? Bagaimana kalau kalian ternyata adalah doppleganger? Bagaimana kalau salah satu dari kalian mati?" tanya Hoseok takut-takut.
Hyunji langsung memukul Hoseok bertubi-tubi. "Jangan berpikir yang tidak-tidak Jung Hoseok!" pekik gadis itu.
"Baiklah, baiklah. Kapan kau akan ke Korea?" tanya Hoseok.
"Sekarang! Saat ini!"
>>----------<<
Perang akan segera dimulai ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Switched; pjm | ✔
FanfictionSemua ini salah Jeon Jungkook yang memaksa Jo Jihyun untuk membawa seorang lelaki mabuk ke rumahnya. Seandainya kalau Jihyun menolak tawaran Jungkook, gadis itu pasti tidak akan terjebak dalam permainan cinta Park Jimin. Dan seandainya jika Jimin me...