"May I take your or---Jo Jihyun?!"
Hyunji yang masih sibuk melihat menu langsung mengangkat kepalanya saat pelayan datang kepadanya. Gadis itu melihat seorang pelayan lelaki dengan ekspresi terkejut di wajahnya. Hyunji menyipit sebentar, melihat name tag yang tersemat di bajunya. Hoseok Jung.
"Jo Jihyun? Kau tidak perlu jauh-jauh berkendara dari Los Angeles ke sini! Kau tahu, aku bahkan dengan senang hati bisa datang kepadamu dan membuat makanan untukmu."
Pelayan di depan Hyunji bahkan bisa berbicara dengan bahasa Korea yang fasih. Membuat Hyunji terheran-heran. Dan kenapa lelaki ini bisa sok akrab kepadanya?
"Maaf, tapi sepertinya kau sudah lancang. Memangnya kau siapa?" tanya Hyunji. Hoseok mengerutkan keningnya.
Pelayan itu malah mendekat dan mendekap kepala Hyunji hingga merapat di dadanya. "Oh ... now you're acting like you don't know me? I already said that I'm sorry baby."
Hyunji mendorong Hoseok hingga lelaki itu terjungkal beberapa langkah. "Oh ... okay, I'm sorry. Sebagai permintaan maaf kali ini. Aku akan memasakkan makanan terbaik di sini. My treat, kau tidak perlu membayarnya."
Hyunji ingin protes, tetapi Hoseok sudah melenggang pergi. Gadis itu menghela napasnya. Ia merasa aneh sejak menginjakkan kakinya di daratan Amerika ini. Pertama, ponselnya hilang, dan kedua ada orang aneh yang sok dekat dengannya. Tapi Hyunji mencoba untuk berpikir positif, lagi pula ia akan mendapat makanan gratis.
Tidak lama kemudian Hoseok datang dengan beberapa makanan di troli makanannya. Dengan senyuman lebar dan menawan, lelaki itu meletakkan makanan di meja Hyunji. Sebelum benar-benar pergi, Hoseok mengelus pelan surai rambut Hyunji. "Dengar, maafkan aku atas semua kejadian yang menimpamu. Sebagai permintaan maaf, setelah makan nanti aku akan membawamu ke sebuah tempat."
Hyunji membuka mulutnya untuk membalas ucapan Hoseok, namun lelaki itu memberikan wink-nya dan melenggang pergi. Oh, Hyunji bahkan tidak diberi kesempatan untuk berbicara. Apakah sebaiknya gadis itu kabur sebelum Hoseok kembali?
----->>♥<<-----
Tapi sepertinya rencana Hyunji untuk kabur gagal total. Hoseok sudah mengganti bajunya dari seragam pelayan menjadi baju casual. Bahkan Hoseok terus memerhatikan gadis itu dari kejauhan. Hyunji jadi bertanya-tanya apakah Hoseok tidak dimarahi bosnya karena bersikap semena-mena seperti itu.
Setelah Hyunji menelan suapan terakhirnya, Hoseok datang dengan senyuman lebar pada wajahnya. Hyunji sempat terpaku sebentar dengan ketampanan lelaki itu. Caranya ia tersenyum dan eye smile yang tersemat pada wajah lelaki itu benar-benar membuat gadis itu tidak berkutik. Namun realita menamparnya keras saat ia teringat bahwa ia sedang berhubungan dengan Park Jimin.
"Ayo kita pergi," ajak Hoseok. Lelaki itu mengulurkan tangannya, menunggu Hyunji untuk membalasnya. Namun Hyunji hanya diam saja di sana tidak merespon
"Maaf, tapi aku tidak bisa. Mobilku---"
"Tenang saja dengan itu. Aku akan mengantarmu kembali ke sini. Mobilmu akan aman."
"B-Bukan itu masalahnya." Hyunji ingin mengatakan bahwa ia sebenarnya tidak yakin apakah ia harus pergi atau tidak. Ia bahkan tidak tahu siapa Hoseok. Ia tidak ingin ditemukan tewas keesokan paginya.
"Kau tidak perlu khawatir. I changed. Aku bukan lelaki yang seperti itu."
Sebelum Hyunji mendapat kesempatan untuk menolak, Hoseok sudah mengambil tangan gadis itu dan membawanya pergi.
>>----------<<
AKHIRNYA BANG JEY KELUAR~ YEEEYY!
Mungkin ke depannya bakal lebih sering up date :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Switched; pjm | ✔
FanficSemua ini salah Jeon Jungkook yang memaksa Jo Jihyun untuk membawa seorang lelaki mabuk ke rumahnya. Seandainya kalau Jihyun menolak tawaran Jungkook, gadis itu pasti tidak akan terjebak dalam permainan cinta Park Jimin. Dan seandainya jika Jimin me...