***
SEPANJANG Perjalanan menuju mall tidak ada keheningan sama sekali diantara Agatha dan Alta, mereka terus berbicara bahkan tertawa sampai Agatha hampir terjatuh karena tidak kuat menahan tawanya seperti tidak kehabisan topik.
Pengendara lain yang melihat Agatha dan Alta yang wajahnya sudah tidak asing lagi di instagram hanya mampu membulatkan matanya. Melihat adik kakak mengendarai motor vespa disertai dengan kebahagiaannya. Seperti biasa tidak di sekolah, tidak di rumah, tidak dimana-mana. Pasti ada saja yang meng-candid mereka. Sesekali pengendara mobil yang melihat mereka menyapanya, tentu di balas ramah oleh Alta dan Agatha.
"Resiko orang cantik di poto-potoin mulu." Celetuk Alta saat melihat Kakek-kakek yang sudah lumayan tua mengambil gambarnya. Fotoinnya sih ngumpet-ngumpet tapi pakai lampu blitz. Ya gimana gak ketauan coba?
"Selera lo aki-aki njir." Balas Agatha disertai ke kekehannya, entah mengapa hari ini adalah hari terbanyak Agatha tertawa.
Alta menepuk pundak Agatha, "Ihh Ata! tu aki-akinya ngedipin matanya. Itu ompongnya keliatan kek!"
Agatha menahan tawanya saat melihat tingkah genit Kakek-Kakek tersebut lewat pantulan kaca spion. Terlihat sang Kakek memajukan bibirnya sambil sesekali mengedipkan matanya dan setelahnya menyengir tidak jelas. Terus begitu sampai tak terasa bahwa sekarang mereka sedang ada di lampu merah.
"Aduh segala lampu merah lagi, ini kakek-kakek di samping gue Ta! Ihh pengen nyolek-nyolek lagi." Bisik Alta saat melihat sang Kakek sedang berusaha menggapainya.
Agatha tertawa ia melirik ke arah kakek-kakek yang sedang mencoba menggoda Alta dengan di temani ojek online.
"Stt..bang...bang.." Panggil Agatha kepada tukang ojek online yang membawa kakek-kakek tersebut.
Sopir ojek online yang merasa bahwa dirinya lah yang dipanggil pun menoleh, "Eh kenapa neng?"
Agatha melirik lampu merah di depannya, tinggal 30 detik lagi lampu tersebut berubah menjadi kuning, dan berganti hijau.
"Bang bilangin sama tu aki-aki kalo mau genit jangan sama kakak saya. Sama yang sepadan aja. Contohnya orang yang di sebelah kiri abang." Refleks sopir ojek online melirik ke arah penumpangnya, dan kemudian menoleh kearah kirinya.
Untuk sesaat sopir online itu terdiam, dan setelahnya sopir tersebut tertawa sangat kencang hingga membuat pengendara lain menatapnya heran, bahkan Alta dan Kakek-kakek tersebut.
Bagaimana tidak tertawa? Orang yang di maksud Agatha itu adalah banci dengan baju kurang bahannya, otot-otot besar yang di tutupi dengan baju sexinya. Dengan hanya menggunakan rok sebatas paha, hingga menampikan bulu kaki yang begitu banyak. Banci dengan bobot besar itu berbonceng tiga dengan menggunakan motor legenda. Bisa di bayangkan betapa mengenaskannya kondisi motor itu.Tukang ojek online itu menghentikan tawanya saat merasa sekarang dirinya menjadi pusat perhatian pengendara lain.
"Kek..kekk!" Panggilnya kepada kakek-kakek tua yang masih mencoba marayu Alta.
"Apaansi..ini gue lagi nyali istli balu.." Ucapnya dengan bahasa cadel khas orang tua.
"Dia mah masih muda Kek mending sama yang di sebelah kiri kita aja montok montok kek. Ada tiga lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA (LENGKAP)
Teen FictionSELESAI Agatha, seorang gadis tomboy yang memiliki sifat cuek, jutek, dingin, dan tidak peduli oleh sekitar. Tiba-tiba ada seorang Alvaro yang masuk ke dalam kehidupannya yang mempunyai sifat berbanding terbalik dengan dirinya. Akankah es batu itu a...