Semenjak kejadian hari itu, momen dimana Agatha dan Alvaro jalan bareng hubungan mereka pun terlihat semakin dekat. Mulai dari Alvaro yang selalu mengirim pesan lewat ponselnya setiap hari, dan Agatha yang sudah terbiasa menanggapi. Kadang pun mereka terlihat berangkat ke sekolah bersama, tentu dengan Alvaro yang menunggu pagi buta agar bisa barengan dengan Agatha, karena kalau tidak begitu mana mungkin Agatha mau? Kabar ini pun sudah menjadi perbincangan hangat di SMA bintang selama dua pekan terakhir, ini berita paling laris yang tidak ada habisnya di bicarakan, meski begitu mereka semua tidak berani berbicara dengan langsung. Mau di tinju Agatha?
Seperti siang ini, saat jam istirahat berbunyi Alvaro langsung menghampiri Agatha yang sedang tenang membaca novel seperti kebiasaannya. Jangan tanyakan Anggi dimana, dia sudah ngebucin sama Kaelo.
"Agatha kok chat gue semalem gak di bales sih? Lu masih marah ya gue katain mirip mbak kunti? Kan bercanda Agatha, baperan banget ih." Oceh Alvaro, memang semalam saat ia berkirim pesan dengan Agatha lewat WhatsApp ia sempat meledek Agatha dengan bilang jika Agatha sedang marah wajahnya akan berubah seperti kuntilanak.
"Berisik banget sih lu jadi manusia! Gak liat orang lagi baca napa." Omel Agatha sambil melirik Alvaro tajam.
"Yaelah marah mulu, tuh kan mirip mbak kunti." Dan yah, Alvaro menabok mulutnya sendiri yang gak bisa di kontrol dengan baik itu.
Agatha kembali melirik Alvaro lebih tajam, kemudian dengan perasaan gemas ia menggeplak kepala Alvaro dengan buku yang sedari tadi ia pegang, "Kalo gue kunti lu tuyul ya kerjaannya nyopetin duit. Dasar manusia tai." Setelah mengucapkan itu dengan sarkas Agatha keluar dari mejanya dan melewati Alvaro dengan kasar hingga kakinya terpentok kursi di depan.
"Gila Agatha, penganiayaan nih namanya."
Kemudian terdengar suara tawa yang begitu nyaring, siapa lagi kalau bukan Abay, Lexi, Kaelo dan Arfi yang sedari tadi mengintip kejadian mengenaskan yang dialami sahabatnya.
"Kasian banget lo jadi korban kdrt." Ledek Arfi sembari menoyor kepala Alvaro yang sedang memasang wajah jengkelnya.
"Ha ha ha ha, gaya doang lo sok jagoan sama Agatha kalah, potong aja tuh titit."
"Iya jadi Lucinta luna aja lo sana."
Alvaro memutar bola matanya malas mendengar ledekan teman temannya. Mulutnya gak pernah di saring kalau urasan ngatain orang, nyelekit sampai ulu hati.
"Bacot lu semua. Gak ada adab." Kemudian Alvaro melenggang pergi meninggalkan mereka semua.
"Yaelah baper, mau kemana lo."
"UDUT."
dengan serentak, semua menyusul Alvaro dengan semangat perjuangan. Dasar berandal, soal udut nomor satu. Tidak pantas di contoh.
Dilain tempat Agatha berjalan menuju kantin sendirian dengan di iringi tatapan tatapan yang sudah biasa ia dapatkan. Ia duduk di salah satu kursi yang sudah menjadi tempat favoritnya, di keadaan ramainya kantin Agatha hanya mengangkat tangannya ke arah penjual lalu penjual itu langsung mengangguk dengan sopan. Tidak perlu susah susah berebutan seperti murid lain.
Agatha mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi instagram melihat instastory Alvaro yang sedang berada di kebun belakang sekolah sambil merokok dengan santainya.
![](https://img.wattpad.com/cover/123014330-288-k731210.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA (LENGKAP)
Fiksi RemajaSELESAI Agatha, seorang gadis tomboy yang memiliki sifat cuek, jutek, dingin, dan tidak peduli oleh sekitar. Tiba-tiba ada seorang Alvaro yang masuk ke dalam kehidupannya yang mempunyai sifat berbanding terbalik dengan dirinya. Akankah es batu itu a...