Pagi ini tidak seperti pagi biasanya, Agatha terlihat sangat gelisah dan panik. Iya, hanya karena pesan dari Alvaro. Walaupun dirinya tidak menjawab pesan dari Alvaro tapi ia yakin bahwa Alvaro akan menunggunya.
"Gimana nih Nggi? Gue dateng apa nggak?" Agatha berucap gusar yang membuat Anggi mau tak mau menghela napasnya kasar. Ganggu banget Agatha ini. Udah tau dia lagi memposting gosip di akun lambe Bintang dan sedang sibuk mencari caption yang pas. Eh si Agatha malah menanyakan sesuatu yang makin membuat Anggi pusing.
"Yaelah Agatha! Udah lo dateng aja. Siapa tau dia mau jujur sama lo. Udah ah lo jangan ganggu dulu, lagi sibuk nih gue." Anggi membalas dengan sensi yang membuat Agatha mendorong Anggi akibat kesal.
"Nyebelin banget lo tukang lambe!"
"Bodo amat!"
Setelah itu Agatha masih sibuk dengan pikirannya sampai akhirnya tatapan matanya bertemu dengan seseorang yang ternyata juga tengah menatapnya.
"Sialan," Umpat Agatha, dengan cepat ia memutuskan kontak matanya dengan Alvaro.
Ia melirik sedikit, ternyata Alvaro datang sendiri. Tidak bersama Alnira.
Tumben. Agatha membatin.
Tapi tak berselang lama Alnira datang dan langsung menghampiri meja Agatha. Hal tersebut membuat Anggi yang tadinya sibuk dengan ponsel menatap tak santai ke arah Alnira.
"Eh Agatha! Ngomong apa aja lo sama Kiki?" Serbunya. Heran, kenapa juga Alnira bisa berubah jadi iblis seperti ini.
Agatha tidak mau kalah lagi, dia nggak boleh ngalah terus. Sesekali harus di telak dan dibuat skak. Kesel juga lama-lama sama si Alnira.
"Gue nggak ngomong apa-apa." Jawabnya santai.
Alnira makin tersulut emosinya saat melihat Agatha yang tetap fokus pada buku tulisnya dan menjawab pertanyaannya dengan begitu santai.
Tiba-tiba Alnira merampas buku Agatha dan melemparnya ke sembarang arah.
Agatha tidak diam,
Dia juga mulai tersulut,
Perang mode on!
"Lo bisa biasa aja nggak sih? Lebay banget tau nggak?" Agatha berdiri dari duduknya, masih santai walaupun dada sudah bergemuruh hebat tapi ia tidak akan ngomong pakai emosi kalau dia juga pakai emosi sama saja dong dengan Alnira.
Alnira membelalak kaget, biasanya Agatha akan kicep jika beradu dengannya. Tapi kenapa sekarang melawan? Tidak bisa di pungkiri dia takut. Dia tahu betul gimana Agatha kalau emosinya sudah menjadi.
"YA LO NGOMONG APA AJA SAMA KIKI?!?! SAMPE-SAMPE DIA BISA NINGGALIN GUE DAN LEBIH MILIH SAHABAT MACAM ANJING KAYA LO?!?!" Teriak Alnira, sumpah, sekarang ini Agatha sedang menahan gejolaknya yang ingin mencubit bibir Alnira.
"Eh Alnira bisa biasa aja nggak sih? Mulut lo nggak di sekolahin ya? Ngomong asal jeplak gitu jiji tau gak?" Bukan, bukan Agatha yang membalas, ini Anggi.
"Lo nggak usah ikut campur! Gue cuma nanya sama ini orang udah fitnah gue apaan? Sampe bisa bikin Kiki mutusin buat balik sama dia? Fitnah gue apa lagi?" Alnira berucap seakan-akan dirinya lah yang paling terdzolimi, astagfirullah.
"Eh goblok! Harusnya lo mikir apa yang udah lo lakuin selama ini! Dimana otak lo? Lo pikir gue nggak tau kenapa sahabat-sahabatnya Agatha ninggalin dia? Gue udah tau semuanya! Perlu lo tau Kiki sendiri yang dateng ke rumah Agatha buat minta maaf. Kiki sendiri yang cerita ke gue dan Agatha tentang kebusukan lo sama si Meimei, dia yang cerita sendiri sama kita berdua. Dia yang dateng sendiri ke Agatha karena dia ngerasa kalau lo udah keterlaluan. Sebentar lagi juga si Selly bakal sadar gimana gilanya lo yang hancurin persahabatan sendiri cuma gara-gara cinta. Emang betul ya, cinta bikin orang goblok." Sesantai mungkin ucapan Anggi itu keluar dari mulutnya, sangat menohok.

KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA (LENGKAP)
Teen FictionSELESAI Agatha, seorang gadis tomboy yang memiliki sifat cuek, jutek, dingin, dan tidak peduli oleh sekitar. Tiba-tiba ada seorang Alvaro yang masuk ke dalam kehidupannya yang mempunyai sifat berbanding terbalik dengan dirinya. Akankah es batu itu a...