☆AGATHA 28☆ (Selesai satu)

462 51 0
                                    

Mau sedalam apapun kamu menyembunyikan bangkai, pasti aromanya akan tetap tercium. Begitupun perlakuanmu yang busuk. Persis seperti bangkai.

----

Jangan lupa vote dan komentar!💙

----

Alvaro menatap nanar tubuh ibunya yang terbaring lemah, beruntung operasi berjalan dengan lancar, namun tetap harus menjalankan perawatan intensif dan Alvaro pun tidak ingin perawatan yang tidak bagus untuk ibunya, terlihat dari kamar rawat inap VVIP yang ia booking agar ibunya merasakan tenang dan nyaman.

"Mama bangun dong ma." Ucap Alvaro, mengusap punggung tangan ibunya lembut.

Alvaro terus saja berbicara, menceritakan semua keluh kesahnya dan masalahnya selama ini, walaupun ia tahu akan sia-sia karena ibunya tidak akan mendengar. Namun tak apa setidaknya ia bisa bercerita kembali setelah beberapa waktu Anis pergi ke London untuk menyelesaikan masalahnya dengan sang suami.

"Assalamualaikum," Salam seseorang dari luar, Alvaro menjawab kemudian menoleh melihat siapa yang datang padahal baru jam sepuluh pagi.

Ternyata ada Kaelo dan Anggi yang datang membawa parsel sebagai buah tangan.

"Ro turut berduka ya semoga nyokap lo nggak kenapa napa. Gue tau nyokap lo orang yang kuat." Ucap Anggi mengusap punggung Alvaro sebagai bentuk simpati.

Belum sempat Alvaro menjawab, datang seseorang yang membuat mood Alvaro naik dan terkejut di waktu yang bersamaan.

"Maaf telat, tadi abis beli makanan sebentar." Ucap Agatha sembari membetulkan tatanan rambutnya yang sedikit berantakan.

Agatha berjalan menghampiri Alvaro yang masih setengah sadar, kemudian menyulurkan kantong plastik yang ada di tangannya.

"Nih, sarapan."

Alvaro tersenyum simpul, "Makasih Ta tapi gue nggak laper."

Agatha memutar bola matanya, "Belaga lo nggak laper gue tau semenjak kemarin lo cuma makan roti Abay yang bilang ke gue. Sekarang lo cepet makan kalau lo sakit tambah nyusahin." Alvaro senang bukan main walaupun kata-katanya bisa di bilang kasar, tetapi Alvaro tau itu adalah bentuk perhatian dari Agatha. Ia tau itu.

"Duh perhatian banget sih calon." Balasnya bercanda kemudian bangkit dari kursi yang ada di samping ranjang dan menarik tangan Agatha untuk duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

"Gue mau makan tapi sama lo juga."

Agatha duduk di samping Alvaro, kemudian menjawab, "Gue udah sarapan tadi sama Anggi sama Kaelo."

"Masa gue sarapan sendiri?" Alvaro lagi-lagi mencoba mengajak Agatha makan bersama, modus sedikit tak apa lah.

Belum sempat menjawab sindiran dari Anggi membuat Alvaro dan Agatha salah tingkah, sedangkan Kaelo terkekeh mendengar ucapan sang pacar yang kelewat jujur itu.

"Buset dah ini ruangan ada lima orang, tapi yang sana serasa berdua doang ya. Emang beda orang yang lagi kasmaran mah."

Alvaro meringis, "Udah lah Anggi jangan bacot lo sama Kaelo disitu dulu jagain nyokap gue, gue usaha dulu bentar."

AGATHA (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang