Gak ada salahnya lo buka hati buat orang baru, untuk menyembuhkan luka lama lo. Mungkin gue bisa jadi kandidat pertama lo. Gak masalah status awalnya hanya BERTEMAN, siapa tau besok sudah naik pangkat.
-Radhyana Alvaro-
-------------------------------------------------------------
***
"Apasih yang enggak buat calon pacar." Ucapan Alvaro yang satu ini membuat Agatha meliriknya dengan sangat tajam. Baru saja ia mulai tidak kesal dengan Alvaro tapi sikap awalnya sudah kembali, yaitu MENYEBALKAN.
"Santai aja matanya." Ledek Alvaro saat melihat Agatha menatapnya tajam tanpa berkedip sedikitpun, hal itu tidak membuat Alvaro takut justru malah membuat dirinya semakin gencar untuk menggoda Agatha, karena menurutnya Agatha sangat menggemaskan jika sedang seperti itu.
Alvaro yang menyadari Agatha hanya diam saja sudah mulai sibuk mencari topik pembicaraan, memang agak sulit karena Agatha punya jawaban ampuh untuk mengakhiri pembicaraan.
Saat pertanyaan yang entah berfaedah atau tidak itu muncul di kepala Alvaro, dengan cepat ia pun menanyakannya, "Lo gak mau nanya apa gitu ke gue?"
Agatha melirik sekilas, "Apa?"
Agatha yakin, pasti Alvaro bakal ngawur.
Alvaro menghela napasnya pelan, "Tanya, kenapa gue ganteng."
Tuh kan bener.
Agatha hanya meliriknya sekilas dan kembali menatap danau yang sudah mulai sepi, karena hari sudah hampir senja.
"Aga." Panggil Alvaro, sungguh ini adalah situasi yang sangat membosankan.
Agatha melirik.
"Kata temen gue si Abay lo trauma ya sama cowo?" Tanya Alvaro tiba-tiba namun mampu membuat Agatha meliriknya.
"Gak juga."
Alvaro memutar bola matanya malas, "Gak juga? itu sama aja lo bilang iya tapi caranya alus."
"Terserah."
Alvaro menarik napasnya, "Ta gak seharusnya lo stuck disatu orang yang jelas-jelas udah gak bisa sama lo lagi lo harus bangkit Ta. Buka hati lo buat orang baru sedikit demi sedikit lo pasti bisa lupain dia tanpa harus membencinya." Ucapan Alvaro terdengar mulai serius.
Agatha ikut menarik napasnya, "Gue belum bisa."
"Emang gak bakal bisa kalo gak di coba."
Agatha melirik Alvaro yang sedang menatapnya kemudian ia berucap, "Lo mau bantu gue?"
"Apa?"
Agatha kembali menarik napasnya, "Bantu gue buat kubur kenangan lama bantu gue buat bisa melupakan tanpa harus membenci, bantu gue buat bisa beradaptasi sama lingkungan sekitar, bantu gue Ro." Pinta Agatha, sebenarnya Alvaro sempat kaget dengan penuturan Agatha yang sangat di luar dugaannya. Tapi dilain itu dia juga senang.
"Gue bakal bantu lo," Agatha tersenyum tipis dan dalam hati Alvaro berucap syukur. Agatha tersenyum dan itu karenanya.
"Jadi kita berteman?" Tanya Alvaro memastikan, sambil menunjukkan jari kelingkingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA (LENGKAP)
Подростковая литератураSELESAI Agatha, seorang gadis tomboy yang memiliki sifat cuek, jutek, dingin, dan tidak peduli oleh sekitar. Tiba-tiba ada seorang Alvaro yang masuk ke dalam kehidupannya yang mempunyai sifat berbanding terbalik dengan dirinya. Akankah es batu itu a...