Agatha langsung turun dari mobil dan meninggalkan Alta dan Avatar, bukan karena ia sedang merajuk namun memang rasa kantuk dan lelah sudah menyelimuti tubuhnya.
Avatar hanya tersenyum melihat Agatha yang sudah masuk ke dalam rumah saat di bukakan pintu oleh Ibu. Ia menoleh ke belakang ternyata Alta masih terlelap tanpa pikir panjang ia langsung turun dari mobil dan membopong Alta masuk kedalam rumah beruntung ibu menunggunya.
"Gimana keadaan Alta? dia ga kenapa napa kan? dia disentuh ga sama Ucus?" Tanya ibu saat Avatar memasuki rumah dengan membopong Alta, memang tadi saat di bar Ibu dan Ayah sudah di beritahu oleh El dan tadinya Ayah akan menyusul namun dilarang oleh El dengan alasan Marcus sudah ditangani.
"Masya allah bu anak baru nyampe udah di tanya aja. Bentar napa Vatar mau naro Alta ke kamarnya dulu berat nih."
Ibu yang baru menyadari itu hanya nyengir kuda. "Ehh iya."
Avatar pun langsung membawa Alta ke kamarnya di lantai dua. Setelah sampai ternyata disana ada Agatha yang sudah sangat damai dalam tidurnya tanpa berniat membangunkan atau menggangu adik adiknya Avatar pun segera merebahkan tubuh Alta di ranjang tepat samping Agatha. Di bukanya wedges yang Alta kenakan dan menarik selimut tebal untuk menutupi tubuh Alta dan Agatha.
Avatar mencium kening Alta dan Agatha bergantian, "Gue sayaaaaanggg banget sama kalian."
Setelah mengucapkan kalimat tersebut Avatar langsung bergegas meninggalkan kamar Alta karena rasa kantuk sedari tadi menghantui dirinya.
***
Matahari pun naik dari peraduannya mengantikan tugas bulan yang sudah usai. Cahaya manelusup masuk ke celah jendela kamar membuat sang empunya terusik."Egghhh," Engahan Agatha yang kini mulai mengerjap erjapkan matanya.
Setelah matanya terbuka sempurna ia melirik ke samping yang terdapat Alta masih damai dalam mimpinya, sontak hal itu membuat Agatha teringat kejadian kemarin, kejadian yang sangat sangat tidak diinginkan.
Sudah dirasa cukup memperhatika Alta, Agatha pun teringat bahwa hari ini masih hari sekolah dan sekarang waktu sudah menunjukkan 07.13, Agatha terlonjak kaget dan langsung turun dari ranjang king size-nya.
"Yaallah, tumben banget sih Ibu nggak bangunin gue." Agatha terus mendumal di perjalanan menuju kamarnya, pagi ini moodnya sudah habis.
Ketika Agatha akan memasuki kamarnya ia berpapasan dengan Ibu, "Bu kenapa ngga bangunin Ata sih?" Kesal Agatha.
"Santuy ae dund, ini gue mau ke kamar Alta, gue mau bilang sama loe loe pada biar hari indang gak usah sekul duls, karena pasti kalian pada lelah. Udah gue kirim surat kok sama guru loe loe pada, baik kan gue? Iyalah ibu yang baik cuma gue doangs." Ibu berbicara layaknya kids jaman now, dengan bahasa alay dan bisa di bilang menggelikan.
Agatha yang mendengar ibunya berbicara seperti itu pun memutar bola matanya malas, sungguh ibunya ini telat gaul.
"Yaallah salah apa Ata? Punya emak modelan cabe cabean kelas 4 SD. Harus di ruqyah ini."
Ibu pun tertawa geli saat mendengar Agatha yang ngecom ngga jelas, berhasil buat si Ata marah. Batinnya.
"Hahaha! Anak durhaka. Yaudah kan kamu gak sekolah terus maunya tidur lagi atau mandi terus santai santai sama ibu? Kebetulan hari ini ibu gak ke butik jadi ibu bisa dengerin penjelasan Alta kenapa dia bisa sama si Ucus lagi."
"Ata mandi deh tapi abis mandi mau makan disuapin ibu ya, makannya bubur depan kompleks." Rengek Agatha manja.
"Seneng deh liat Ata manja gini, daripada liat Ata jutek. TUAAAA!!!" Ibu menekankan kata TUA dan langsung berlari menurini anak tangga. Takut takut Agatha mengamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA (LENGKAP)
TeenfikceSELESAI Agatha, seorang gadis tomboy yang memiliki sifat cuek, jutek, dingin, dan tidak peduli oleh sekitar. Tiba-tiba ada seorang Alvaro yang masuk ke dalam kehidupannya yang mempunyai sifat berbanding terbalik dengan dirinya. Akankah es batu itu a...