Bucin Mode: Topeng Sang Putri

38 6 0
                                    

Dahulu kala hiduplah seorang putri yang hidup berlimpah kasih sayang. Orang-orang di sekitarnya mencintainya. Ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, semua. Orang-orang memuja serta mengasihinya. Ia menjalani masa kanak-kanaknya  dalam damai. Namun, tidak ada yang abadi di kehidupan ini, semua perhatian yang ia dapatkan ternyata menyulut api cemburu. Dan hadirlah musuh dalam selimut yang mengusik kedamaian Sang Putri.

Sang Putri amat berkecil hati, karena pasalnya ia sangat menyayangi serta mempercayai musuh dalam selimutnya. Ia sama sekali tidak menyangka hal buruk akan terjadi padanya, apalagi yang disebabkan oleh orang tersebut. Sang Putri mengukirkan peringatan di lubuk hatinya agar dia tidak mudah mempercayai orang, hawatir jika ia akan tersakiti oleh penghianat lagi.

Kemudian, ia beranjak sedikit dewasa. Tumbuh di keluarga kaya membuatnya mendapatkan ketenaran dikalangan sosialita. Segala yang ia inginkan selalu terkabul, orang-orang tunduk serta menunjukan cinta padanua. Namun, benarkah itu cinta? Nyatanya mereka hanyalah menunjukan kemunafikan. Para penjilat. Para pembohong. Para bedebah haus kekuasaan dan harta. Pada dasarnya semua orang hanya mengikuti Sang Putri demi keuntungan pribadi.

Lambat laun, keluarga Sang Putri jatuh bangkrut. Mereka mengalami perputaran roda kehidupan. Kini mereka berada pada posisi kalangan menengah ke bawah. Ia ditinggalkan, tiada seorang pun 'teman' yang hendak membukakan tangannya untuk Sang Putri. Kini ia bisa disebut sebagai sampah karena sudah tidak berguna. Sang Putri kembali memperingatkan dirinya agar tidak mudah mengulurkan tangan pada sembarang orang.

Kemudian, tibalah saatnya ia beranjak remaja. Seorang lelaki mulai memberinya cinta. Satu persatu berdatangan hendak mengetuk hatinya. Namun, tidak ada yang benar-benar tulus mencintai seperti cinta kedua orangtuanya. Sang Putri berkecil hati setelah dimanfaatkan para buaya dan ia memperingati dirinya sendiri agar tidak mudah tertipu muslihat mereka.

Sang Putri tumbuh menjadi gadis yang dingin, tidak mengenal kepercayaan, dan menutup hatinya. Ia selalu memakai topeng demi menjaga etika sebab 'status sosial' yang ia junjung. Lagipula ia harus menjaga nama baik ayahnya, bukan?

Anak yang sopan, ramah, dan pendiam. Itulah topeng yang ia tunjukan kepada para relasi ayahnya.

Siswa ramah, ceria, bermasalah, dan pendiam. Itulah topeng yang ia tunjukan kepada kawan seusianya.

Gadis lugu yang ternyata sadis serta memiliki kepribadian unik, patut dijauhi. Itulah topeng yang ia perlihatkan pada para buaya darat.

Kebiasaan mengenakan topengnya ini berlanjut dan bahkan memburuk. Lambat laun ia tidak tahu lagi mana kepribadiannya yang asli sebab terlalu banyak mengenakan topeng. Seperti, topeng-topeng tersebut telah menyatu dengan dirinya, menjadi sebuah tombol switch serta menendang kepribadian aslinya.

Maka dari itu, gadis bermasalah ini tengah berjuang mencari jati dirinya yang asli. Kepribadian yangmana kerap kali ia sembunyikan. Ia bahkan sudah tidak tahu seperti apa kepribadian tersebut, tetapi ... Ia harus menemukannya sebelum topeng-topengnya terlanjur mendominasi.

Ganbarinasai! Lolol

Alicia's Dumb Book 2Where stories live. Discover now