Warning!!! alur maju mundur ya minna...
Happy reading....
Sakura menggeliat ketika mendengar bunyi gemelontang yang cukup nyaring, dibukanya matanya yang terasa sangat berat untuk membuka, kepalanya juga sedikit pusing.
Mata emeraldnya terlihat sayu memandang bingung mencerna.
"Maaf nona, kalau saya menggetkan anda "
Ayame nampak terkejut ketika mendapati Sakura duduk disofa ruangan Sasori.
"Tidak apa suster.. "
Sakura melihat jam dinding yang masih menunjukkan jam 4 pagi.
"Bukankah ini masih terlalu pagi untuk melakukan pemeriksaan suster"
Ayame menegang, tapi dengan cepat menguasai diri.
"Anoo, itu nona saya memastikan cairan infus Tuan Sasori apa masih banyak atau tidak"
"Kalau begitu saya permisi, Nona"
Ayame berlalu dengan cepat, meningglkan Sakura yang menatap heran, Sakura kembali merebahkan tubuhnya kepalanya terasa pusing, dia bahkan lupa bagaimana dia bisa ada di Rumah sakit karena yang dia ingat dia ada di the curve untuk melakukan pertandingan lalu..
Sakura mencoba mengingat tapi semua samar lalu hilang bersama kesadarannya yang mulai menipis.Sakura terbangun kembali, ketika sinar matahari mulai mengintip dari sela-sela ventilasi, dikerjapkannya matanya berat, pusingnya sedikit menghilang tapi matanya sedikit masih mengantuk.
Dengan sedikit terhuyung Sakura berjalan menuju kamar mandi, dengan perlahan dia membasuh mukanya, dan meraih sikat gigi dan pasta gigi yang sengaja dia tinggal di kamar mandi di ruangan Sasori.
Biasanya saat dia mengantuk, Sakura akan mencuci muka dan menggosok giginya untuk menghilangkan kantuknya.
Setelah merasa sedikit segar Sakura keluar kamar mandi, menuju kembali ke sofa, mencoba kembali mengumpulkan memori bagaimana dia bisa sampai ada di Rumah Sakit tapi tetap Sakura tidak mampu menemukan jawaban malah digantikan rasa sedikit pusing dikepalanya.
Sakura mendesah dia akhirnya berhenti berusaha mengingat daripada kepalanya bertambah pusing.
Sakura kemudian melipat selimutnya dan menyimpannya bersama bantal yang tergelatak disisi ranjang Sasori.
Sakura tersenyum dia merasa beberapa hari ini wajah Sasori terlihat lebih segar dan tak sepucat biasanya.
Nampaknya dia harus berterimakasih pada dr. Sasuke.
Wajah Sakura seketika memerah mengingat dokter tampan yang menangani Sasori itu, kepala Sakura menggeleng tiba-tiba takut pada perasaanya sendiri.Sakura berusaha mengalihkan pikirannya, di tatapnya kembali Sasori lalu dikecupnya pipi Sasori dengan sayang.
"Cepatlah bangun Sosori-nii"
Sakura kemudian mencari tas ransel dan topinya, tapi nihil dia bahkan tak menemukan apapun, dia semakin heran dia bahkan tak menemukan tas ranselnya.
Sakura terduduk kembali di sofa mencoba sedikit menggali memori dia mulai sedikit mengingat semalam dia bertengkar dengan Hinata lalu...
Kepala Sakura kembali terasa berdenyut ketika dia berusaha mengingat.
Di pijit pelipisnya pelan mencoba menghilangkan pusingnya.
"Kau tidak apa-apa? "
Suara bariton yang terdengar familiar tiba-tiba saja mengagetkan Sakura.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fight [Complete]
Fiksi PenggemarGaris nasib membawa Haruno sakura kepada hatake kakashi Pemilik tempat hiburan malam terbesar di Konoha. Sakura harus memilih antara menjadi pemuas nafsu para pria hidung belang atau menjadi seorang Gladiator, petarung yang selalu siap menantang m...