Sakura mengompres lengannya yang membiru dengan air es yang di berikan Sai, Ino yang duduk disebelahnya terus mengomel tentang bagaimana membahayakannya pekerjaan sakura, dan Sakura hanya menjawab dengan helaan nafas, Ino merebut kompresan kasar.
"kau bisa saja mati muda kalau terus-terusan begini Sakura"
"aku tidak akan mati hanya karena pukulan seperti ini, Ino''
Ino memicing menatap Sakura garang.
"apa maksudmu?? kau tidak akan mati hanya karena pukulan seperti ini?, kau itu wanita Sakura kekuatanmu beda dengan laki-laki, apasih yang ada di otakmu itu? "
"berhenti terlalu mengkhawatirkanku Ino aku tidak apa-apa, jangan terlalu berlebihan" sakura meringis merasakan dinginnya es menyapu kulitnya.
"ya, ya,ya aku memang seharusnya diam, tak perduli karena aku bukan siapa-siapamu iya kan!! " kata Ino marah, tapi tangannya tak berhenti menempelkan es batu pada memar Sakura.
Sakura menatap Ino, menghela nafas.
"bukan begitu Ino, kau tahu bukan itu maksudku, kau tahu kan aku butuh banyak uang "
"kau bisa mencari pekerjaan lain selain ini, ada banyak pekerjaan dengan penghasilan lebih besar dari menjadi seorang penantang maut"
Sakura mendesah lelah.
"pekerjaan seperti apa Ino??, seperti Hinata, Shion?, kau tahu aku tidak bisa Ino "
Ino menatap sakura canggung , semua tahu penghasilan terbesar saat kau bekerja di the curve adalah menjadi wanita malam Kakashi, bahkan penghasilan Ino sebagai penari striptis jauh dari penghasilan mereka.
"aku tidak punya apa-apa lagi selain kakakku dan harga diriku, dan aku tidak mau mengorbankan salah satunya Ino"
Ino, memeluk Sakura, dia mengusap punggung Sakura pelan, dia tahu prinsip Sakura, dan dia bangga padanya, andai dia seberani Sakura.
"aku tahu, tapi aku hanya tidak suka melihatmu terluka "
Sakura tersenyum balas memeluk Ino, hatinya menghangat sungguh dia bersyukur dia mengenal Ino.
"aku tidak apa-apa Ino, aku tadi sedikit ceroboh itu saja"
Mendesah lelah Ino sadar,Sakura tak bisa dibantah, dia hanya berharapa Sakura akan baik-baik saja, karena dia juga tak bisa memberi solusi lebih baik lagi.
Ino hanyalah yatim piatu yang punya mimpi besar menjadi seseorang, dia seorang mahasiswa yang kerja part time sebagai penari striptis di the curve untuk mencukupi biaya kuliahnya dan hidupnya sehari- hari.
Pernah juga ino tergoda untuk mencoba menjadi wanita malam yang berpenghasilan jauh lebih besar tapi,Ino sadar dia tak punya nyali untuk itu, menjadi penari striptis saja dia sudah memotong urat malunya sangat panjang.
"aku harap ada agensi yang tertarik dengan cvku dan merekrutku jadi model, biar aku berhenti memamerkan tubuh indahku ini Sakura"
Sakura tersenyum simpul mendengar celotehan ino.
"hei Sakura kenapa kau tidak mencoba mendaftar menjadi model sepertiku, aku dengar penghasilan jadi model itu lumayan loh.. "
Sakura menegang, model ya, andai Ino tahu siapa dia dulu.
"kau mengejekku Ino, cv mu saja belum dibalas sampai sekarang, apalagi kalau aku yang mendaftar Ino, mereka pasti hanya akan mentertawakanku"
"itu tidak benar Sakura,kita tahu kau lebih dari sempurna "
Sakura tertawa.
"kau, bercanda Ino, pikiranmu terlalu mengada-ada kau tahu"
"aku tidak mengada-ada Sakura, aku bicara fakta, fakta yang sedang berusaha kau sembunyikan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight [Complete]
FanfictionGaris nasib membawa Haruno sakura kepada hatake kakashi Pemilik tempat hiburan malam terbesar di Konoha. Sakura harus memilih antara menjadi pemuas nafsu para pria hidung belang atau menjadi seorang Gladiator, petarung yang selalu siap menantang m...