Thirty three

10.9K 628 128
                                    


Rasa putus asa kadang membuat kita tak berpikir panjang kita cenderung menghalalkan Segala cara agar semua menjadi seperti yang kita mau meski itu tak sesuai dengan nurani kita

Sasusaku fanfiction. . . .

Last chap. . . . .







Sakura mengusap darah yang sedikit menetes di lengannya, satu sabetan katana Sai mampu melukainya membuat darah segar mulai merembes keluar dari luka yang meski tak terlalu dalam.

Sai menyeringai melihat dua kali sudah katananya menyentuh kulit putih dan mulus Sakura.

"Bagaimana kau masih ingin bermain Sakura? Aku tahu kemampuanmu lebih dari ini" Ucap Sai dengan nada mengejek.

Sakura mendecih dia menatap Sai yang kini makin menatapnya dengan ejekan.

Tanpa berpikir dua kali Sakura kembali maju menyerang, Katana milik Sasuke yang kini ada di genggamannya mengayun cepat menyerang, Sai tersenyum sembari menangkis Katana Sakura menggunakan Katana miliknya.

Bunyi dua buah logam beradu memekakakan telinga, Sakura melangkahkan kakinya kanannya kedepan mendorong kuat katananya berusaha membuat Sai terpojok, Sai tak mau kalah dia ikut mendorong kedepan.

Sakura tak hilang akal, dengan cepat kaki kirinya menendang Sai keras, Sai kaget dia terdorong mundur tanpa bisa menghindar beruntung dia masih bisa menahan tubuhnya yang hampir hilang keseimbangan, tak menyiakan waktu Sakura menyerang kembali Sai, Katananya mengayun mencari target, Sai yang belum siap hanya menangkis seadaanya, Sakura memutar katananya membuat katana Sai terlempar jauh.

Sai kaget bukan kepalang, ketika katananya terlempar jauh sedang Sakura kini berdiri menjulang di hadapannya. tak mau menyerah dengan gampang Sai dengan cepat berdiri dan bersiap kembali, dia tahu Sakura tidak akan memberinya kesempatan.

Sakura maju bersiap menyerang, Sai mundur dia tahu tanpa Katana di tangannya sangat riskan melakukan pertarungan dia tak memiliki alat apapun untuk menyerang atau untuk sekedar menangkis serangan.

Sakura melihat bagaimana Sai mulai merasa kebingungan tanpa senjata, karena itulah dia berhenti menyerang, dan dengan gerakan lambat di lemparnya Katananya pada Gaara dan Naruto yang ternyata sudah berhasil melumpuhkan lawan-lawannya, disisi lain Itachi dan Sasori nampaknya juga telah berhasil menjatuhkan Danzo.

Dia bisa mendengar teriakan Danzo yang memaki-maki mereka.

Sepertinya Sai juga mendengar teriakan Ayahnya, dia melirik dengan remeh.

"Lihat sudah aku bilang kan Sakura kami tidak akan menang melawan kalian. . "

Sakura mengernyit.

"Lalu kenapa kau tak berhenti saja dan menyerah? "

Sai tertawa keras.

"Itulah bedanya aku dan Ayahku, aku bukan orang yang mau menang hanya dengan bertarung dan aku juga mau kalah dengan bertarung, aku akan kalah hanya jika kau membunuhku"

"Lagipula aku tahu. . "Mata Sai menatap sekelilingnya" Aku akan berakhir dipenjara dengan tuduhan penculikan atas dirimu, kau pikir aku sudi? "

Sakura menggeleng mendengar kata-kata Sai.

"Kau memang gila Sai! "

Sai terkekeh.

"Ya Sakura, Gila itu nama belakangku Shimura! , jadi cukup basa-basi kita ayo kita bertarung sampai aku mati karena aku yakin teman, kakak serta kekasihmu tidak akan membiarkanmu mati"

Fight [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang