Twenty five

6K 527 144
                                    

Happy reading always..

Mata sekelam malam Sasuke terkejut melihat layar ponselnya berkedip lalu berbunyi bertanda ada panggilan masuk.

"Sakura.. " ucap Sasuke ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

Dengan cepat Sasuke menepikan mobilnya, dan menyentuh tombol hijau layar ponselnya.

Sakura..kau baik-baik saja sayang... " Ucapnya tak sabar, ini kali pertama Sasuke merasa begitu bahagia hanya karena srbuah panggilan telfon.

"Hallo... "

Sasuke mengernyit ini bukan suara Sakuranya, Sakura memiliki suara yang tegas tapi lembut bukan manja seperti yang dia dengar di ponselnya, ini bukan Sakura.

"Siapa kau.. " Tanyanya tak sabaran.

"Aku adalah teman kerja Sakura di the curve, cepatlah datang selamatkan Sakura.."

Sasuke menggeram kecewa, ternyata bukan Sakuranya, tapi tunggu teman Sakura?
Sakura pernah bercerita padanya, dia tak punya teman di the Curve.

"Tuan.. " Ucap Wanita disebrang sana kembali, Sasuke terdiam sesaat mungkinkah benar dia teman Sakura atau ada hal yang lain, Sasuke menimbang tapi kalau ini satu-satunya jalan dia menemukan Sakura, Sasuke akan ikuti alurnya.

"Baiklah dimana Sakura sekarang? "

Sasuke mendengar dengusan tertahan, sepertinya wanita itu senang, Sasuke waspada, intuisinya mulai bekerja.

"Datanglah ke villa xxxxx no xxx.. " Sasuke mengernyit mendengar penuturan wanita itu, lokasi yang dia tunjukan tentu Sasuke tahu itu adalah villa mewah yang biasa digunakan pasangan pengantin berbulan madu.

"Dan tuan cepatlah... "

Sasuke menutup panggilan wanita itu, menatap sesaat walpaper ponselnya yang bergambar dirinya dan Sakura, entah kenapa dia merasa siapapun wanita yang menelfon menggunakan ponsel Sakura tadi bukan orang baik, dan Sasuke harus mencari cara jangan sampai dia terjebak hanya karena nafsunya yang ingin segera menemukan cara, dia tidak boleh gegabah.

Sasuke menatap layar ponselnya yang tiba-tiba bergetar, dan entah kenapa untuk pertama kali dalam hidupnya dia begitu senang melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

Tanpa pikir panjang Sasuke langsung menekan tombol hijau.

"Dobe.... "

____

Hidan menggeram marah ketika menyadari ruangan yang ditempatinya ternyata dikunci dari luar.

"Brengsek hyuuga sialan.. "

Hidan menatap sekelilingnya mencoba mencari celah yang sekiranya bisa dia gunakan untuk pergi, Hidan menggeram makin marah ketika tak menemukan celah yang bisa dia gunakan untuk pergi satupun.

Berkali-kali dia telah mencoba mendobrak pintu tapi nihil, pintu itu terlalu kuat, dan Hidan yakin pintu itupun dijaga oleh beberapa orang yang Hidan bisa dengar dari langkah sepatunya.

Menghela nafas Hidan berusaha menenangkan diri, dia harus tenang agar bisa berpikir cara agar bisa keluar dari tempat itu dan segera mencari Sakura.

Hidan tersenyum dia berjalan menuju jendela kaca mengukur seberapa tinggi kira-kira dirinya berada, dia ada dilantai 2 sekarang.

Dilihatnya tepat di bawahnya adalah taman dengan batu koral yang disusun rapi, Hidan sadar bila dia nekat turun kemungkinan cidera akan dialaminya, Hidan tentu tak mau itu terjadi, dia harus memastikan Sakura baik-baik saja.

Fight [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang