Twenty six

7.1K 577 169
                                    

Happy reading minna...

Sasuke melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal, pikirannya sekarang hanya tertuju pada Sakura.

Gaara yang duduk disampingnya lebih memilih diam dia tahu sahabatnya itu sedang dalam kondisi kalut maka dia tahu Sasuke perlu ketenangan karena itu diam adalah hal paling bijak yang Gaara rasa harus dia lakukan.

Mobil Sasuke mulai memasuki perbatasan Konoha Ame, mata Sasuke terus memperhatikan jajaran rumah yang terlihat jarang di sepanjang jalan, suasana yang sedikit gelap membuat Sasuke sedikit kesusahan menemukan nomer rumah yang di tunjukkan Hinata, disaat begini dia merutuki kebodohannya melupakan kaca mata sambungnya.

"Nomer berapa? " Tanya Gaara, dia paham Sasuke kurang bisa menangkap tulisan kecil dari kejauhan apalagi suasana cukup gelap.

"xxx" Jawab Sasuke tanpa menoleh mata onyxnya tetap fokus mencari, sampai matanya menemukan sebuah rumah bergaya klasik yang nampak sedikit lengang dan gelap tapi anehnya ada banyak mobil terparkir disana.

"Apa itu? " ucapnya bermonolog, Gaara yang mendengar ucapan kecil Sasuke menoleh.

"Ya kau benar itu nomer xxx" Ucap Gaara

Sasuke menghentikan mobilnya agak jauh dari mobil-mobil yang berjajar disana.

Dada Sasuke berdetak sedikit lebih kencang, antara harapan dia akan menemukan Sakura dan kekhawatiran akan kondisi gadis terkasihnya itu.

"Kita turun disini" Ucapnya pada Gaara, Gaara mengangguk lalu menarik sebuah stik golf yang dia ambil di mobilnya tadi,dia tak sempat mengambil senjata apinya tadi, sedang Sasuke meraih sebuah toya yang tak begitu panjang dari bawah jok belakang mobilnya, dan sebuah belati kecil dia selipkan di pinggangnya.

Keduanya berjalan tergesa menghampiri mobil-mobil yang terparkir di pelataran rumah keluarga Hyuuga.

"Tunggu Sasuke.. ''Ucap Gaara pelan.

"Aku punya ide kesinikan belatimu" Lanjutnya, Sasuke menatap Gaara yang melangkah mendekati mobil pertama yang dia temui,lalu menyerahkan belatinya dengan lihainya Gaara mulai mengempeskan satu persatu ban mobil itu, Sasuke menyeringi lalu mengikuti Gaara dengan mengempeskan ban mobil yang ada didepannya satu persatu , mereka saling berpandangan lalu menyeringai bersama, seperti nostalgia eh Sasuke, Gaara.

-------

Sai menatap dingin Hidan yang mulai mempersiapkan kuda-kudanya, di ciumnya katana yang berlumuran darah neji, menghirup aromanya seperti menghirup candu.

Sakura sendiri menatap cemas Hidan yang kini mulai bersiap, Sakura mulai berpikir dia tak mungkin menghentikan pertarungan tapi paling tidak dia bisa menyiapkan sesuatu agar pertarungan menjadi imbang.

Sai mulai maju menyerang Hidan yang untuk sesaat terus berusaha menghindari sabetan Katana Sai.

Sakura sendiri mulai memikirkan cara agar terlepas dari tawanan anak buah Sai.
Sakura mulai mundur sedikit menempelkan badannya pada anak buah Sai yang memeganginya, pelan namun pasti Sakura memutar pergelangan tangannya hinggan membentuk sudut 30° lalu mencengkram pergelangan tangan anak buah Sai, lembut dan mematikan, Sakura menarik pergelangan tangan itu mengangkat tubuh lawan kepunggungnya, dan membantingnya sekuat tenaga.

Semua anak buah Sai terkejut apalagi ketika melihat salah satu temannya tiba- tiba dibanting sedemikian rupa hingga mampu membuat teman mereka tak berkutik.

Tanpa menunggu lama Sakura berlari kesalah satu anak buah Sai yang memegang sebuah Tantoo, menyerangnya tanpa ampun anak buah Sai yang tak siap menerima serangan dari Sakura terkesiap alhasil tendangan Sakura mengenai organ vitalnya.

Fight [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang