Happy reading...
Sakura menggeliat gelisah di ranjangnya, ranjang berkelambu merah marun yang ada disebuah kamar bernuansa sedikit tradisional di rumah milik kakek Madara, kakek Itachi dan Sasuke.
Hati Sakura benar-benar tidak tenang, bayangan Sasori yang kini menghilang entah kemana membuat Sakura tak bisa berhenti khawatir, meskipun Itachi dan kakek Madara tadi sudah mengatakan kalau Sasori pasti tidak apa-apa, sakura merasa ada yang disembunyikan Itachi dan kakek Madara kenapa mereka terlihat begitu tenang, seperti tak terjadi apapun tadi.Itachi bahkan memintanya untuk istirahat dengan nyaman di kamar yang kini di tempatinya, sebenarnya dia lebih ingin kembali ke Apartemen Sasuke seandainya dia bisa mengungkapkannya, tapi bagaimana mungkin Sakura melakukannya, selain dia memang bukan siapa-siapa Sasuke, dia juga tak mungkin mengatakan hal itu pada Itachi yang notabene adalah kakak Sasuke.
Dan bicara tentang Sasuke Sakura bahkan tak melihat Sasuke lagi semenjak terakhir dia datang kesini bersama dokter muda yang akhir-akhir ini benar-benar menguasai hatinya itu.
Sesaat terbersit keinginan Sakura untuk mencari Sasuke, dia butuh bicara dengan pria itu, meski tak tahu apa sebenarnya yang ingin dia bicarakan dia hanya ingin bertemu Sasuke.
Sakura beranjak dari ranjangnya, menuju pintu kamar yang di tempatinya,mungkin dia bisa mencari dan berbicara sebentar dengan Sasuke.
Langkahnya terhenti ketika keraguannya lebih dominan menguasai hatinya, bersandar di daun pintu Sakura terdiam lama, dia tidak ada dirumahnya sendiri rasanya tidak sopan bila dia berkeliaran disaat jam dinding menunjukkan hampir tengah malam,dengan mencari seorang pemuda lagipula dia sebenarnya tidak yakin apa Sasuke masih disini atau sudah pulang ke Apartemennya.
Sakura akhirnya kembali berbaring, dia sungguh tak tahu harus bagaimana sekarang pikirannya bercabang antara Sasuke dan Sasori.
Pada akhirnya Sakura mulai berusaha memejamkan matanya berusaha beristirahat, terutama mengistirahatkan pikirannya dia akan berusaha percaya pada Itachi bahwa Sasori baik-baik saja.
Dan Sasuke dia percaya masih ada hari esok untuknya dan Sasuke berbicara meski diakui Sakura kegamangan terasa di hatinya ketika mengingat Uchiha bungsu itu.
------
Sasuke sedikit ragu ingin dia mengetuk pintu kayu berukuran kipas didepannya, dia ingin sekali bertemu Sakura tapi entah kenapa dirinya masih belum bisa melupakan ketidak nyamanan ketika melihat Sakura dalam pelukan Itachi, sedekat itukah mereka.
Sasuke mendesah lelah menyandarkan tubuhnya pada daun pintu sesaat seakan tubuhnya terasa begitu berat, dia tahu dia cemburu pada kedekatan Sakura dan Itachi tapi bukankah itu wajar mereka kenal sudah sejak lama, sedang dia baru mengenal Sakura lebih dari satu bulan.
Dan dia ingin Sakura hanya mengeluarkan segala keluh kesahnya, kegundahan, kesedihannya hanya padanya, Sasuke bukankah itu terdengar sedikit berlebihan dan konyol.
Sasuke mengacak rambut hitam nya, lebih baik dia membiarkan Sakura istirahat sekarang masih ada hari esok untuknya dan Sakura bicara besok, mungkin pembicaraan kecil dari hati ke hati.
"Sasuke.. "
Itachi, Sasuke tahu Itachi pasti akan mencarinya, berusaha berbicara padanya, namun jujur Sasuke masih enggan, dengan langkah lebar Sasuke berlalu melewati Itachi, namun Itachi tidak menyerah, diraihnya tangan Sasuke.
"Ototou..Niisan mohon.. "
Sasuke berhenti ketika merasa tangannya ditahan Itachi.
"Maafkan Niisan.. Sasuke.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight [Complete]
FanfictionGaris nasib membawa Haruno sakura kepada hatake kakashi Pemilik tempat hiburan malam terbesar di Konoha. Sakura harus memilih antara menjadi pemuas nafsu para pria hidung belang atau menjadi seorang Gladiator, petarung yang selalu siap menantang m...