Twenty One

7.8K 621 157
                                    

Happy reading.....

Sakura tak tahu harus bereaksi apa tapi sungguh ada sebagian hatinya merasa begitu penuh dan sesak seakan ada batu besar mengganjal disana, dulu satu tahun yang lalu dia pernah merasakan hal yang sama karena berita yang sama, tapi bedanya dulu di bahkan tak melihat berita yang disiarkan langsung di televisi, dia hanya mendengar dari beberapa polisi yang mengatakan Ibunya meninggal kecelakaan jatuh ke jurang dan mayatnya tak ditemukan, dan satu tahun berlalu Sakura hidup dalam pemikiran dia seorang yatim piatu tanpa orangtua hanya bersama kakak lelakinya yang terbaring koma di RumahS sakit, sampai beberapa hari yang lalu dia mendengar ibunya hidup kembali.

Ada rasa marah, benci, bingung bercampur dalam hati Sakura saat itu tapi dihati terdalamnya dia bahagia dia masih memiliki seorang ibu, tapi sekarang Sakura merasa seperti dijatuhkan dari ketinggian setelah dia dibawa terbang melihat sedikit keindahan dunia, fatamorgana.

Siaran berita di televisi kecil milik Gaara masih menampilakan berita yang sama tentang kematian Mebuki Haruno, dan semua kata-kata sang reporter tak lagi dia dengar, panca indranya seakan tidak berfungsi lagi bahkan dia tidak sadar ketika Gaara telah menepikan mobilnya ditepi jalan memperhatikannya dengan kebingungan.

Gaara tahu berita itulah sumber kebisuan Sakura, gadis itu nampak terpukul dan shock, tapi satu yang Gaara tidak tahu.

Apa yang harus dia lakukan sekarang?

Melihat Sakura yang terdiam bak patung hidup, bahkan Sakura mengabaikan panggilannya, Gaara tak tahu harus berbuat apa.

"Sakura..hei... "Gaara mencoba sekali lagi berharap Sakura akan merespon panggilannya, kali ini dia memberanikan diri menyentuh bahu gadis cantik itu.

Bagai terbangun dari tidur, Sakura terkesiap menatap pria yang kini tengah menatapnya bingung.

"Sakura..kau tak apakan? "

Aku tidak tahu Gaara.

Gaara terdiam menatap mata hijau indah Sakura yang nampak kosong,tangan gadis itu bergetar bibirnyapun sama seperti ingin bicara tapi tak ada suara apapun keluar dari sana.

"Sakura..aku mohon jangan begini katakan sesuatu, atau kalau perlu menangislah" Ucap Gaara, Sakura menggeleng.

"Kau tidak perlu berlaku sok kuat Sakura kau boleh menangis, menangislah.. " lanjut Gaara dia sungguh bingung melihat Sakura yang hanya terdiam.

Sakura kembali terdiam, menggeleng

"Tidak! " Ucapnya parau, Gaara terkesiap akhirnya ada reaksi dari gadis itu.

"Tidak, tidak apa...? " Gaara kembali bertanya, Sakura kembali menggeleng.

"Sakura apa yang kau inginkan atau ada yang kau mau, ah kau mau minum..? "

Apa yang aku inginkan Gaara, ibu aku ingin melihat ibuku Gaara..

Gaara menyodorkan satu botol air mineral pada Sakura, Sakura nampak menerimanya
dengan tangan bergetar,Gaara bahkan harus menolong memegang tangan Sakura, membantu Sakura meminum airnya.

Gaara menatap gadis cantik yang biasanya terlihat begitu tangguh itu terlihat begitu rapuh sekarang, bahkan Sakura tak menyadari bagaimana air minumnya mengalir membasahi sudut-sudut bibirnya, reflek Gaara mengusapnya,perlahan tangannya bahkan mengusap pipi sehalus pualam milik Sakura, hatinya bergetar hebat, ini gila Gaara mengutuk dirinya sendiri ketika dia menyadari dia tertarik pada kekasih sahabatnya sendiri.

Sakura terkesiap ketika merasa Gaara mengusap pipinya halus

"Gaara.. " ucapnya tegang, Gaara kaget.

Fight [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang