Twenty two

6.4K 558 128
                                    

Happy reading...

Pagi ini adalah pagi yang paling membuat Dan Kato begitu bersemangat karena hari ini Parlemen akan mengumumkan tentang peralihan kekuasaan Konoha dan itu berarti dialah yang akan memegang tampuk pemerintahan Konoha, jadi selangkah lagi setelah penobatannya maka Konoha resmi menjadi miliknya, mimpinya selama ini akan segera terwujud tentu saja.

Dan langkah awal adalah membangun kesan baik di depan parlemen maupun rakyat dengan menghadiri pemakaman Mebuki Haruno pagi ini, meski pembunuh Mebuki belum ditemukan tapi atas pertimbangan pihak istana jenazah Mebuki akan tetap dikebumikan hari ini.

"Apa semua persiapan sudah siap" Tanya Dan ketika dia memasuki ruangannya ada Danzo dan putranya Shimura sai disana.

"200% tapi... ada masalah yang lebih penting Sasori, si setan merah itu sudah kembali dari Inggris, dan menurut mata-mataku mereka akan menghadiri pemakaman Mebuki pagi ini dan sepertinya dia akan membawa Sakura ini artinya mereka berniat untuk menunjukkan keberadaan mereka"

"Apa!!! " Dan kato berteriak geram"Ini tidak boleh terjadi kalau mereka muncul maka usaha kita selama ini akan sia-sia, Kita harus melakukan sesuatu sebelum semuanya menjadi hancur" lanjutnya.

"Hmm kau benar tapi kita juga tidak boleh gegabah ingat mereka ada dalam perlindungan Madara sekarang"

Dan mendesah kesal, dia juga tahu akan menjadi sulit apabila masalah sudah menyangkut dengan Uchiha Madara.

"Kita manfaatkan saja Fugaku.. " Ucapnya, Danzo menggeleng.

"Tidak Fugaku mungkin dipihak kita tapi untuk saat ini aku yakin dia tidak mau mengambil resiko menentang Ayahnya secara terang-terangan"

Dan makin frustasi, dia meremas rambutnya yang semula telah disisir dengan rapi.

"Bukankah yang terpenting adalah mencegah Sakura muncul di depan publik..? "

Kali ini Sai yang bersuara.

"Kalau cuman hal itu aku bisa melakukannya.. "Imbuhnya, Dan kato dan Danzo menatap Sai yang tersenyum datar.

"Kau yakin nak..? " Tanya Danzo, Sai tersenyum palsu lalu berdiri dari duduknya.

"Lakukan saja rencana kalian, aku pastikan Sakura tidak akan pernah sampai di pemakaman"

Danzo menatap putranya dengan senyum bangga tentu dia percaya pada kemampuan putranya, Sai adalah putra kebanggannya tak banyak yang tahu dibalik ketenangannya Sai adalah monster yang lebih kejam dari dirinya, dengan kemampuan bertarung diatas rata-rata, tak ada yang tahu Sai adalah mesin pembunuhnya selama ini, otak dari semua kejahatannya selama ini hanya saja Sai tidak suka disuruh apalagi diatur dia hanya melakukan apapun berdasar keinginannya saja, bahkan Danzo yang notabene ayahnya tak bisa sembarangan meminta bantuan padanya.

--------

Sakura menatap kakaknya yang kini telah rapi dengan setelan jas hitamnya, dengan gerakan pelan dia mendekat membantu Sasori memasang dasinya.

Ada yang berbeda dengan Sasori, Sakura tahu itu kakaknya memang pendiam, tapi semalam dia merasa Sasori lebih pendiam Sakura bahkan sampai bingung sendiri. bukankah dia sudah menyetujui rencana Sasori tapi kenapa Sasori tetap terlihat tak suka, bahkan semalam Sasori mengajaknya pulang tanpa dia sempat berpamitan dengan Sasuke, Sasori bahkan meminta para pengawal Itachi untuk berhenti mengawalnya yang tentu saja ditolak mentah-mentah Itachi.

"Niisan... " Sakura pada akhirnya jengah untuk tetap diam menghadapi perubahan kakaknya.

"Hmm.. "Sasori hanya bergumam, tanpa menatap Sakura yang tengah sibuk dengan dasinya.

Fight [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang