five

9.9K 890 24
                                    

Happy reading mina...





Sasuke melajukan mobilnya pelan, dia baru saja keluar dari parkiran Rumah Sakit  ketika smartphonenya berdering menampilkan nama Naruto.

Menepikan mobilnya di dekat taman di sebelah Konoha Hospital, Sasuke menggeser tombol hijau di layar touchscreennya.

Baru saja dia menempelkan smartphonenya di telinganya suara berisik Naruto langsung menyambutnya.

"Temeeeeeee..." Sasuke mendesis sebal membuat Naruto tertawa terbahak -bahak di sebrang sana.

''Brisik dobe..." Hardiknya sebal.

Naruto berhenti tertawa.

"Kau galak sekali teme"

"Ck katakan apa maumu dobe atau aku tutup"

"Tunggu teme kau tidak sabaran sekali"

"Dobe..!! katakan!! " Naruto kembali tertawa dia senang sekali mengerjai sahabatnya itu.

"Ya..ya baiklah, besok mampirlah ke apartemenku jas pengiring pengantin untuk pernikahan Shikamaru milikmu sudah jadi tadi Gaara mengantarkan ke apartemenku"

"Hn baiklah"

"jadi kau akan datang ke Apartemenku? "

"Hn.. "

"Baiklah aku tunggu yaa.. hei teme bagaimana kala......" Sasuke tiba-tiba mengernyit jijik.

Bibs..belum sempat Naruto menyelesaikan kalimatnya Sasuke sudah memutus panggilan dari Naruto,tak perduli kalau di seberang sana pasti putra tunggal Namikaze itu pasti sedang mengumpat.

Sasuke meletakkan smartphonenya di dashboard mobilnya,  lalu kembali menstater mobilnya untuk melanjutkan perjalanan pulangnya yang tertunda, badannya lelah sekali karena hari ini dia habiskan untuk mempelajari kasus Sasori, namun niatnya terhenti ketika dia mendengar suara teriakan dari arah taman.

Sasuke bergegas berlari, dia yakin ada seseorang yang membutuhkan bantuan disana.

Sasuke berlari mencari sumber suara dan betapa terkejutnya dia ketika mihat seorang berandalan kecil sedang menodongkan sebuah belati kepada seorang perempuan.

Tapi Sasuke lebih terkejut lagi ketika melihat seseorang berlari dari arah berlawanan darinya.

***

Sakura melangkah menuju Rumah sakit dengan langkah ringan, menelusuri jalanan Konoha yang tak begitu ramai.  Hari ini dia tidak ada jadwal pertandingan jadi dia memilih untuk menemani Sasori.

Sakura mulai memasuki taman area Rumah sakit, suasana taman nampak lengang mungkin karena udara dingin musim gugur membuat orang enggan untuk keluar malam, padahal biasanya taman ini lumayan ramai.

Menggosok kedua tangannya, Sakura berusaha sekedar berusaha mengurangi udara dingin malam yang menusuk tulang di kencangkannya jaketnya , dia menatap bangunan Rumah sakit yang sudah terlihat di depan matanya, bangunan yang setahun ini menjadi tempat paling hangat bagi Sakura karena disana berbaring satu-satunya keluarganya.

Baru saja langkah Sakura mulai keluar area taman ketika dia merasa mendengar suara yang cukup mencurigakan.

Sakura menajamkan pendengarannya, dan tiba-tiba  dari arah kegelapan taman dia mendengar teriakan seorang wanita.
Sakura terdiam memastikan untuk sesaat dia merasa dilema apa dia perlu melihat apa yang terjadi atau tidak karena jujur dia enggan terlalu banyak berinteaksi dengan orang banyak.

Tapi sekali lagi teriakan itu terdengar, membuat Sakura tak bisa lagi menyembunyikan rasa penasarannya.

Berlahan Sakura berlari kecil menuju arah suara terdengar, sampai Sakura bisa melihat seorang pemuda bermasker tengah menodongkan belatinya kearah seorang waita yang nampak ketakutan.

Fight [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang