Thirty two

6.2K 529 84
                                    

Happy reading. . .


Sakumo Hatake sang Perdana Mentri yang tak lagi bertaring, dia bahkan tidak tahu apa dia masih dianggap sebagai Perdana Mentri, langkah gontai Sakumo menelusuri rumah besar yang kini hanya dihuni oleh dirinya sendiri dan beberapa pelayannya.

Istri Sakumo tidak tahu dimana wanita yang pernah dia nikahi itu sekarang, toh Sakumo tak perduli Sakumo tak pernah mencintainya, mereka menikah hanya untuk sebuah status, tak ada cinta diantara mereka, karena satu-satunya wanita yang dia cintai hanya Mebuki, wanita yang telah meninggalkannya untuk seumur hidup.

Wanita satu-satunya.

"Mebuki aku merindukanmu.. " ucapnya lirih didepan sebuah foto yang ada di depannya.

"Aku ingin menyusulmu sayang, tunggulah tapi sebelum aku menyusulmu aku harus melakukan sesuatu untuk anak-anakmu, dan juga untuk anak kita"

Sakumo meraih mantelnya juga kunci mobilnya, dia harus melakukan sesuatu, sesuatu yang akan merubah semuanya.



Kakashi menatap malas pria yang seperti refleksi dirinya nanti diusia senja, yah kenyataan yang membuat Kakashi lebih memilih menutup wajahnya dengan masker.

"Katakan apa maumu? "ucapnya pada akhirnya setelah hampir setengah jam lalu Sakumo Hatake datang ke kantornya di The Curve dan hanya diam tanpa suara.

Sakumo menghela nafas berat, perlu keberanian besar untuk memulai percakapan dengan putramu yang juga begitu membencimu, apalagi untuk sebuah kebenaran.

"Kau sudah mendengar berita tentang Istana? " Akhirnya Sakumo berbicara.

"Hmm. . "gumam Kakashi, dia memang sudah mendengar selentingan kabar tentang pengambil alihan Istana oleh Fugaku Uchiha dengan membeli, membeli? Jujur Kakashi tak berhenti tertawa ketika mendengarnya.

Sakumo kembali terdiam, lalu menghela nafas panjang.

"Ayah ingin menyerahkan diri pada polisi "

Kakashi terdiam mendengarkan, tak bereaksi apapun.

"Ayah merasa begitu bersalah pada Mebuki, pada Sasori, Sakura, dan padamu tentunya"

"Maafkan Ayah tak pernah bisa menjadi ayah yang baik untukmu selama ini"

Kakashi mendengus.

"Apa sebenarnya yang kau inginkan? "Ucapnya pelan dan datar.

Sakumo menatap putranya lembut, putra yang selama ini dia sia-siakan, tapi bukan berarti dia tak menyayangi Kakashi tapi ada banyak faktor yang mengharuskan dia menjauh dari putranya.

"Aku hanya ingin kau menjadi kakak yang baik sepeninggal ayah, jangan menjadi seperti ayah Kakashi"

Kakashi mengernyit tak paham, Sakumo berjalan perlahan mendekati Kakashi.

"Maafkan Ayah nak, karena selama ini menyembunyikan kebenaran darimu... "

"Kakashi ibumu, ibu kandungmu sebenarnya adalah Mebuki Haruno, yang juga ibu dari Sasori dan Sakura.." Sakumo menghela nafas lelah "mereka adalah adik-adikmu, Sakura dan Sasori. . . "

Bagai dihantam ombak yang menghempaskannya kuat Kakashi hanya mampu terdiam tak bergeming mendengar ucapan Sakumo.

Sakura dan Sasori adiknya, Mebuki dia ibunya, Kakashi tersenyum meremehkan.

"Kau! ! apa sebenarnya maumu kenapa harus berbohong, aku bukan anak Mebuki, aku anak ibuku! ! "Teriak Kakashi kencang.

Sakumo menggeleng tenang berusaha tak terpancing.

Fight [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang