Keseharian Al dan yang lainnya mereka lewati dengan lesu dan tidak ada semangat, mereka telah melakukan ujian . Dan sekarang mereka telah menginjak perkuliahan , tidak terasa memang sudah 1 setengah tahun mereka lewati dengan tanpa adanya Lia di samping mereka .
Mereka kini juga berpencar pencar , hanya ada David, Al ,Rani . Sahabat mereka yang lainnya terpencar karena suatu alasan . Dan mereka semua pun juga sudah putus secara baik baik . hanya tersisa David dan juga Lia yang belum putus dan juga Al dan Rani. Mereka semua masih bersahabat bahkan tidak pernah lost kontak .
David Al dan Rani berkuliah di dalam satu perkuliahan yang sama tetapi beda jurusan, yeah hanya Rani yang berbeda Karena David dan Al mengambil jurusan yang sama yaitu bisnis, sedangkan Rani mengambil jurusan Arsitek.
Sudah 1 setengah tahun juga Lia koma, setelah melakukan donor jantung , karena jantung Lia yang terdahulu sudah sangat parah, sehingga menyebabkan lia harus melakukan donor jantung, tetapi setelah melakukan transplantasi jantung Lia di nyatakan koma, prediksi dokter tentang koma Lia di karenakan tubuh Lia yang sulit untuk menerima jantung itu.
Selama itu juga David dan Al bergantian menjenguk Lia.
Saat ini Al sedang bermain basket di lapangan basket kampusnya bersama David,sementara Rani hanya menonton karena dia malas untuk bermain basket.
Rani menonton basket sambil memainkan handphone Al , karena handphone Rani kehabisan baterai alias lowbet.
Drert..drrr..drtt.
Terdengar suara panggilan dari hp Al , yang bertuliskan nama Dady.
" Al ada telfon dari Dady kamu!!" Teriak Rani .
Al yang mendengar itu pun menghentikan permainan basketnya dan berlari ke arah rani di ikuti oleh David .
Rani menyerahkan hp Al dan langsung di terima oleh Al.
" Hallo dad "
" Adik kamu sudah bahagia , dia tidak akan merasakan rasa sakit lagi yang menyiksanya " ucap Dady Al dengan nada yang terkesan kosong dan tidak ada semangat hidup.Degg degg degg
Jantung Al berpacu dengan cepat .
" Mak..maksud dad ap..apa?" Tanya Al memastikan.
" Kamu kesini sekarang " pinta sang dady .
Sambungan telpon pun langsung terputus.Al mematung di tempat , entah mengapa otaknya tidak berjalan .
" Lo kenapa Al ? Lia baik baik aja kan?" Tanya David tepat sasaran . Pertanyaan tersebut langsung menyadarkan Al.
" Lia...Lia ..Lia dia..dia gue harus ke sana " racau Al tidak jelas dan langsung berlari , David yang merasa ada sesuatu yang tidak beres langsung ikut berlari mengikuti Al .
Rani yang mengerti ke adaan. Segera memasuki kelasnya lalu ijin dan juga mengijinkan Al dan juga David .
Al langsung menyiapkan pesawat pribadinya , lalu meluncur menuju londen ,dimana rumah sakit yang menangani Lia berada . Dia tidak sempat mengganti bajunya, alhasil dia menggunakan seragam sekolahnya .
Penampilan Al tidak bisa di katakan baik, dengan baju sekolah yang lusuh,dan rambut yang acak acakan .
Sedari tadi Al mencoba untuk menghubungi Dady dan momynya tetapi tidak ada yang di angkat , Al semakin frustasi akan situasi sekarang .
Pesawat yang di tumpangi nya sudah melejit dengan kecepatan teratas .
Pelaku yang dulu menyebabkan lia seperti itu belum di temukan , pelaku tersebut tidak meninggalkan jejak sedikitpun, hingga menjadi sulit untuk menangkap dan mengetahui siapa pelaku tersebut .
Al sampai di London dan langsung menaiki mobil yang sudah di siapkan menuju rumah sakit.
Sesampainya di depan kamar inap Lia, Al mendengar suara tangis histeris dari dalam kamar tersebut.
Saat Al masuk, jantungnya serasa ingin keluar dari dalam tubuhnya, di situ lia berbaring dengan pucat tanpa ada lagi alat penunjang hidup . Kulit pucat menghiasi tubuh Lia.
Air mata Al menetes dengan derasnya .
Al langsung berlari menuju bankar Lia .
Al melihat momnya yang menangis dengan histeris di samping ranjang Lia , dan sang Dady yang menenangkan sesekali dengan mengudap air matanya sendiri.
Al berdiri di samping bankar Lia dengan tatapan datar dan kosong . Hanya air mata yang mengalir dengan deras. Tidak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya melihat keadaan sang adik .
Tangan Al terulur dan mengelus lembut kepala Lia .
" Bangun Li gue mohon " ucap Al pelan .
Tidak ada respon dari lia.Sang momy yang sedari tadi menangis histeris tiba tiba pingsan , dan dady yang berada di samping langsung memapah tubuh sang istri , lalu memanggil dokter .
Bram pergi keluar untuk menangani sang istri yang pingsan.
Tinggallah al dan Lia yang berada di dalam ruangan itu berdua .
" LO JAHAT SAMA GUE LI!! BANGUN LI !" pecah sudah tangis Al . Dia mengobrak abrik tempat itu hingga tidak bisa di katakan betapa mengenaskannya ruang inap Lia.
Perasaan Al campur aduk antara marah,sedih dan kecewa menjadi satu .
Tiba tiba pintu terbuka menampilkan David dan Rani .
Al tidak menghiraukan itu, ia memukul dinding yang berada di sampingnya hingga tangannya sendiri berdarah, David segera berlari ke arah ranjang Lia .
Sementara Rani mematung dengan tangannya yang menutup mulutnya seakan tidak percaya dengan ke adaan ini.
------------------------------------------------------
Hai hai aku balik lagi, sumpah ya aku seneng banget gegara akun ku yang ini udah balik, senyum2 sendiri , ketawa2 sendiri , hadeehh pokoknya seneng bangettt deh .
Sampai2 perasaanku nggk bisa di gambarkan sama seperti perasaan cinta David ke Lia :v.Udah ya , pokoknya makasih aku ucapkan untuk kalian semua .
#sorryfortypo

KAMU SEDANG MEMBACA
Devil twins
Ficțiune adolescenți"gue akan ngejaga lo sekuat tenaga gue,bahkan gue rela kalo harus ngorbanin nyawa gue demi lo, karena lo kembaran gue,dan separuh jiwa gue" -Al- " Gue emang agak cuek ke lo , tapi satu yang harus lo percaya,bahwa gue sayang banget sama lo.dan gue ba...