Sesampainya di rumah, aku langsung melangkahkan kakiku menuju kamarku. Aku langsung terduduk lesu dibalik pintu kamarku.
Ucapan Shanty tadi terus berputar di otaku.
"Itu ga mungkin." Ucapku lirih dan menggelengkan kepalaku kuat kuat untuk mengusir ucapan Shanty yang terus berputar putar di otaku.
Tanpa aba aba, air mataku jatuh membasahi pipiku. Aku masih terduduk di lantai kamarku yang dingin, bersandar pada pintu kamarku. Aku menangis tanpa suara.
'Bagaimana kalau aku beneran hamil ya Allah. Aku ga mau itu terjadi. Aku bisa di usir sama ibu.' ucapku dalam hati ketakutan.
Setelah lelah menangis. Aku bangkit berdiri dan menuju lemari untuk mengambil pakaian ganti. Aku lelah sekali, pengen tidur aja. Masa bodoh dengan mandi. Aku benar benar ngantuk saat ini.
Setelah selesai berganti pakaian dengan baju tidur aku langsung menjatuhkan tubuhku pada kasur. Membaca doa sebelum tidur serta membaca ayat kursi, berharap saat aku memejamkan mata tidak akan ada bayang bayang kejadian laknat yang menimpaku dalam wujud mimpi.
Aku beneran bosan dan capek, setiap hari selalu memimpikan kejadian menjijikan itu. Aku juga ingin mimpi indah.
________________
Sayup-sayup terdengar suara adzan terdengar di telingaku. Segera aku membuka mataku dan berdiam beberapa saat sebelum bangkit dari tidurku dan pergi menuju kamar mandi untuk mandi dan berwudhu.
Setelah menunaikan shalat Subuh, aku langsung melanjutkan aktivitas ku untuk menyiapkan sarapan pagi dan beberes rumah.
Karena ini hari Minggu, dan kebetulan aku mendapatkan giliran libur. Jadi aku bisa bersantai di kamarku sambil membaca novel. Tiba tiba suara pintu kamarku terbuka.
"Anggi, hari ini ibu sama Tanti mau pergi keluar. Mungkin pulangnya malem. Nanti kamu ga usah masak buat makan malem buat kami, soalnya ibu sama Tanti mau makan di luar." Jelas ibu di balik pintu kamarku.
"Iya Bu." Setelah mendengar jawabanku, ibu langsung menutup pintu kamarku lagi.
Mengetahui tidak ada orang lain selain aku di rumah ini, aku langsung bangkit dari pembaringan ku dan segera menyambar dompet dan topi hitam yang bertengger di kastok di balik pintu. Tanpa mengganti pakaian yang aku pakai sekarang aku bergegas keluar rumah menuju apotik.
Sesampainya di apotik, aku langsung menyebutkan apa saja yang ku beli. Setelah mendapatkan apa yang ku beli, aku langsung meluncur pulang ke rumahku kembali.Sesampainya di rumah, aku langsung bergegas memasuki kamar mandi.
Aku langsung mengeluarkan tespack dari dalam kresek. Aku menatap ragu benda itu.
Aku benar benar takut.
Aku takut hasilnya tidak sesuai yang kuharapkan.
Aku menatap alat yang masih terbungkus rapih itu, lama. Aku benar benar takut ya Allah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incidents Of HAPPINESS (END)✓✓ [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK]
RomanceSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK Rank: #23 15052018 #27 29042018 #30 22042018 #32 20042018 #36 01032018 #46 22022018 Anggi Wulandari bekerja di sebuah butik milik ibu dari sahabatnya. Di perkosa oleh orang yang tidak ia kenal dan menyebabkan dirin...