3 hari di negara Jepang untuk melakukan pekerjaan, sungguh melelahkan.
Selama di Jepang, sebisa mungkin aku menyelesaikan pekerjaanku, supaya bisa secepatnya bisa pulang ke Indonesia.
Aku tidak tahu kenapa selama di Jepang aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Perutku juga sering mual setiap kali aku memakan sesuatu. Aku juga selalu merindukan sosok wanita yang tidak ada angin tidak ada hujan badai, tiba-tiba meneleponku sesaat sebelum aku memasuki pesawat yang akan membawaku menuju Jepang.
Saat mendapatkan panggilan telpon dari bundaku dan malah mendengar suaranya, aku sungguh tak percaya. Aku sampai mematung di depan petugas bandara yang akan memeriksa tiketku.
Suaranya yang gugup saat meminta izinku untuk pergi ke butik tanteku, tempatnya bekerja dulu. Membuat jantungku berdebar-debar ga karuan. Saat itu aku benar benar tidak percaya dan merasa sangat senang sekaligus. Karena itu pertama kalinya ia berbicara kepadaku dengan nada yang tidak sinis, dingin dan ketus.
Hari ini, setelah 3 hari yang menyiksa, akhirnya aku bisa pulang juga ke Indonesia. Urusanku dengan tuan Aihara sudah selesai dengan hasiln yang memuaskan.
Tadi malam sebelum menuju bandara di Tokyo sana, bunda memberi tahuku akan menjemputku di bandara.
Pukul 2 siang aku sudah mendarat di Indonesia. Aku berjalan menyeret koperku sambil melihat sekitar bandara Sukarno Hatta ini untuk mencari bunda yang 3 menit lalu mengirimiku pesan memberi tahuku bahwa beliau sudah berada di dekat pintu keluar bandara.
Saat aku melihat sosok bunda, Aku dibuat terkejut lagi dengan kehadiran sosok yang selama di Jepang selalu aku rindukan. Anggi Wulandari.
Dia tampak mematung menatapku dengan wajah merona merah di samping bunda. Kenapa dia terlihat sangat cantik dengan pipinya yang bersemu seperti itu?
"GARA." Teriak bundaku heboh. Aku hanya tersenyum melihat kelakuan bunda.
Aku langsung berjalan menggeret koperku dan segera menghampiri bunda dan Anggi.
Bunda Langsung memeluku erat.
"Gimana kerjaan kamu di Jepang?" Tanya bunda setelah melepaskan pelukannya."Lancar Bun." Ucapku tersenyum senang. Aku langsung mengalihkan pandanganku kepada sosok perempuan yang saat ini tengah berdiri kaku dan canggung di samping bunda.
Kenapa dia terlihat sangat cantik sekarang?
"Anggi. Suami kamu tuh. Salam dulu dong!" Perintah bunda menyenggol lengan Anggi. Anggi langsung merona dan tersenyum kikuk melihat bunda dan aku bergantian.
Aku diam melihat reaksi apa yang akan dilakukan Anggi.
Anggi tiba tiba menyodorkan lengan kanannya kehadapan ku. Aku menatap lengan Anggi dengan bingung. Maksudnya apa ini?
"Gara. Itu istri kamu mau Salim." Ucap bunda mengagetkanku. Sedangkan Anggi terlihat sudah mulai menjauhkan tangannya dari hadapanku, mungkin karena aku tidak merespon. Aku langsung menyambar tangannya yang mulai menjauh. Telapak tangannya terasa dingin dan basah oleh keringat.
Sepersekian detik Anggi hanya menatap tangannya yang tiba-tiba di genggam erat olehku. Setelah sadar, Anggi Langsung mencium punggung tanganku dengan cepat dan setelahnya langsung melepas tanganku.
Rasanya seperti ada sengatan listrik yang menjalar ke seluruh tubuhku.
"Kalian mau berdiri di sini terus?" Tanya bunda membuyarkan pikiranku yang mulai aneh.
"Ya udah yu." Ajakku kepada bunda dan langsung menggenggam tangan Anggi yang tadi menyalimiku menuntunnya keluar bandara di ikuti bundaku di belakang kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incidents Of HAPPINESS (END)✓✓ [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK]
RomanceSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK Rank: #23 15052018 #27 29042018 #30 22042018 #32 20042018 #36 01032018 #46 22022018 Anggi Wulandari bekerja di sebuah butik milik ibu dari sahabatnya. Di perkosa oleh orang yang tidak ia kenal dan menyebabkan dirin...