Episode 14

21.7K 898 24
                                    

Aku menatap nanar punggung wanita yang kini tengah berlari, mungkin menuju kamarnya.

Dia baru saja menolak ku. Hatiku rasanya sakit, saat dia menolak keras ucapan Tante desi yang meminta dia untuk ku nikahi.

Kini aku tengah duduk di dalam mobilku. Setelah pulang dari rumah Anggi tadi, aku menolak ajakan mamah untuk pulang bersama. Aku ingin menenangkan diri. Dan di sinilah aku. Di taman kota.

Aku benar-benar tidak menyangka bahwa aku sudah menghamili Anggi, sahabat sepupuku yang selalu dijaganya dengan ketat supaya tidak terjangkau olehku.

Flashback.

Di sebuah mall, terlihat seorang remaja laki laki dengan seragam putih abu-abu nya yang di balut dengan jaket kulit. Tangannya di rangkul mesra oleh seorang remaja perempuan yang berpakaian sama sepertinya.

Mereka tampak berjalan menuju XXI, mereka hendak menonton.

"Kamu tunggu di sini, biar aku yang ngantri tiketnya." Ucap remaja laki laki itu kepada teman perempuan nya.

Laki laki itu berjalan ke arah tempat pembelian tiket. Antriannya cukup penuh. Remaja itu tampak mengantri untuk membeli tiket.

Saat laki laki itu menoleh kesamping sebelah kiri, dia melihat seorang perempuan yang tampak tengah mengantri untuk membeli tiket juga.

Perempuan itu mengenakan kaos berwarna abu-abu, celana training seragam olah raga sekolahnya, telinganya disumbat oleh hadsat mungkin sedang mendengarkan musik, rambutnya yang pendek menjadikannya tampak lucu dimatanya. Gara remaja terus mengamati perempuan itu. Di matanya, perempuan itu sangat imut dan terlihat manis dengan potongan rambutnya itu. Gara terpesona.

( Kira kita seperti ini penampilan cewe yang gara lihat)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Kira kita seperti ini penampilan cewe yang gara lihat)

Gara masih asik memandangi gadis itu, sampai gadis itu menoleh ke arahnya dan menatapnya dengan jengah. Mungkin dia merasakan terus di tatap oleh gara. Gara langsung gelagapan.

"Anggi, masih lama ya ngantrinya?" Tiba tiba terdengar suara yang sangat pamiliar di telinga gara. Gara Langsung menoleh lagi ke samping kirinya dan mendapati sepupunya, shanty tengah merangkul pundak perempuan itu.

Gara terus memperhatikan mereka berdua, gara terpesona saat melihat perempuan itu tersenyum manis saat tengah mengobrol dengan shanty.

"Loh, bang gara Lo lagi ngapain?" Tanya shanty kaget saat melihat gara yang terus menatap shanty dan Anggi dengan senyuman. Seperti orang gila saja.

Gara masih menatap lekat Anggi dengan menyunggingkan senyum samar di bibirnya tidak menyadari pertanyaan shanty. Shanty merasa heran melihat abangnya yang tengah tersenyum senyum sendiri, seperti orang gila. Saat menyadari kalau abangnya seperti itu sambil menatap sahabatnya, shanty langsung menghampiri gara dan menggeplak pipi kanan gara agak keras, gara langsung meringis kesakitan dan memegangi pipinya sampai gara sadar dari keterpesonaannya dari Anggi.

Incidents Of HAPPINESS (END)✓✓ [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang