Episode 29

20.3K 853 54
                                    


Anggi merasakan gelisah dalam tidurnya. Anggi terus membolak- balikan posisi tidurnya menyamping, terlentang, menyamping ke sebelah kiri, menyamping ke sebelah kanan, dan terlentang lagi, namun hasilnya tetap sama. Matanya sulit untuk terpejam.

Anggi melihat jam di atas nakas, sudah jam 2 lebih 20 menit, tapi kenapa matanya sulit sekali untuk di ajak tidur.

Karena bingung harus ngapain di pagi buta begini, Anggi memutuskan untuk meminum segelas susu saja, berharap dengan meminum susu dia bisa merasa ngantuk dan tertidur.

Anggi berjalan menuju dapur dan meraih gelas di rak atas dan menuang susu hamil miliknya.

Saat dia hendak kembali ke kamarnya dengan segelas susu coklat hangat di tangannya, suara pintu utama rumah yang di ketuk menghentikan kegiatannya yang hendak membuka pintu kamarnya. Anggi segera menaruh gelas susu itu di atas bupet di samping pintu kamarnya.

"Siapa sih pagi pagi buta begini bertamu?" Gumam Anggi pada dirinya sendiri.

Anggi berjalan menuju pintu utama dan membukanya. Anggi berdiri mematung di depan pintu. Ini sungguh amazing.

"Minggir!!" Usir Tanti pada adik tirinya yang berdiri memaung di depan pintu menghalangi jalannya.

"Kenapa si mas bisa sama ka Tanti?" Tanya Anggi mengabaikan ucapan kaka tirinya itu.

Dia menatap Gara yang saat ini berada di pelukan Tanti. Terkulai lemas tak berdaya. Penampilannya sangat kacau. Rambut acak-acakan sana sini, begitupun dengan bajunya.

"Heh. Kamu itu kenapa malah ngelamun. Minggir! Ini berat banget tau." Hardik Tati kesal karena Anggi malah melamun dan menghalangi jalannya.

"Oh, maaf. sini aku bantu." Ucap Anggi yang baru sadar dari lamunannya dan langsung menggenggam lengan Gara dan melingkarkan tangan itu di bahunya. Anggi dan Tanti menuntun Gara, membawanya ke kamar Gara yang berada di lantai atas itu.

Mereka sedikit kewalahan menuntun tubuh jangkung Gara yang saat ini sedang tidak sadarkan diri itu.

"Kenapa dia bisa sama ka Tanti?" Tanya Anggi menunjuk tubuh Gara yang baru saja berhasil di baringkan di atas kasur.

" Terus kalian abis dari mana aja jam segini baru pulang? Terus kenapa keadaan dia bisa sampe pingsan kaya gini ka?" Tanya Anggi bertubi-tubi kepada Tanti yang terlihat ngos ngosan setelah memapah tubuh Gara menaiki tangga menuju kamarnya.

"Kenapa?" Tanya Tanti tersenyum sinis dan menatap Anggi dengan seringai licik di bibirnya.

"Kita itu abis seneng seneng. Kamu ini istri macam apa si? Punya suami ga di urus, wajar aja kalo Gara nyari kesenangan di luar sana." Lanjut Tanti dengan sinis menatap Anggi.

"Apa maksud ka Tanti?" Tanya Anggi tak mengerti dengan perkataan Tanti.

"Kamu pikir aja sendiri! Seorang laki-laki normal sama perempuan bersama, berdua. Apa yang bakalan mereka lakuin?" Tanya Tanti penuh makna. Setelah mengucapkan itu, Tanti langsung berjalan keluar dari kamar Gara dengan senyuman penuh kemenangan karena melihat raut wajah kaget  Anggi  setelah mendengar perkataannya.

Anggi masih mematung di tempatnya. Ucapan Tanti terus terngiang di telinganya.

'seorang laki laki normal sama perempuan. Apa yang bakalan mereka lakuin?'

Anggi menatap suaminya yang saat ini terlihat tertidur nyenyak di kasurnya. Beberapa lama Anggi hanya berdiri mematung di tempatnya sambil menatap wajah Gara yang tengah tertidur.

'Memang apa yang kalian lakuin sampai pagi buta begini?' Anggi
bertanya tanya dalam hati. Kenapa dia jadi merasa gelisah seperti ini?

Saat Anggi masih asik dengan lamunannya, tiba tiba Anggi merasakan cekalan kuat di tangannya. Belum sempat dia melihat pelakunya, tiba tiba dia merasakan tubuhnya di tarik dengan kuat dan terhempas di atas tubuh kekar seseorang. Untung saja Anggi tadi refleks memegang perutnya, supaya tidak tertekan.

Incidents Of HAPPINESS (END)✓✓ [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang