Setelah acara Meeting yang berjalan sukses selesai. Aku kembali melanjutkan pekerjaanku. Aku akan mulai sangat sibuk dengan proyek baru ini.
Tiba tiba aku mendengar suara pintu ruangan ku yang terbuka. Dean pelakunya.
"Bro, Lo utang penjelasan ama gw." Ucapnya mendudukan dirinya di sofa dekat meja kerja ku.
"Penjelasan apa?" Tanyaku tanpa mengalihkan pandanganku dari layar laptopku.
"Alasan Lo nikah dadakan sama istri imut Lo." Ucap Dean. Ok, kayanya aku harus cerita, kalo ga Dean dan yang lainnya pasti bakalan terus neror aku sampai liang kubur nanti.
"Ya udah nanti gw ceritain pas makan siang. Tadi Ryan dan jeni ngajakin makan di kafe Deket kantor Ryan." Ucapku. Dean Langsung menyetujuinya dan langsung keluar dari ruangan ku untuk kembali mengerjakan kerjaannya.
_________________
Sekarang aku dan ketiga sahabatku tengah duduk di kursi cafe tempat kami janjian. Sahabatku kini tengah menatapku intens, setelah mendengarkan ceritaku tentang alasanku yang mendadak nikah dengan Anggi.
"Gw ga nyangka elo sebejad itu bro." Ucap Ryan memecahkan keheningan di antara kami.
"Walaupun gw sering tidur ama cewe, tapi gw ngelakuin itu tanpa paksaan sedikitpun." Ucap Jeni geleng geleng kepala.
"Gw ga nyangka elo tokcerr abis bos." Ucap Dean menatapku tidak percaya. Dean Langsung mendapatkan satu pukulan di kepalanya dari jeni.
"Aaww.... Sakit bego." ringis Dean kesakitan dan mengusap kepalanya.
"Wajar lah kalau si Anggi kaya gitu ke elo gar, elo udah perkosa dia. Dia ga bunuh diri juga udah syukur. Coba kalau dia bunuh diri, mungkin elo lagi jadi hot news sekarang, 'seorang CEO muda tampan dan mapan di tangkap karena telah memperkosa cewe cantik dan imut dan menyebabkan korbannya mengakhiri hidupnya'. Pasti kaya gitu nanti di setiap berita." Ucap si Dean panjang kali lebarnya mulai kumat. Jeni dan Ryan Langsung tertawa terbahak bahak mendengar ucapan absrutnya Dean.
"Sinting lo." Umpatku kesal.
Aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah lain di sudut cafe ini. Aku menangkap sosok yang terlihat familiar. Aku menajamkan penglihatan ku. Dia shanty dan Anggi. Dan juga seorang laki-laki. Mereka tampak tengah mengobrol akrab, bahkan sesekali mereka tertawa bersama.
"Wee, liat apaan Lo?" Tanya Dean. Aku tidak menjawabnya dan terus menatap sosok Anggi yang kini tengah serius berbicara bersama shanty dan teman laki lakinya.
"Wet gara. Elo liat apaan Ampe serius gitu?" Tanya Ryan. Aku masih tetap bungkam.
"Ooh. Liat bininya tuh. Lagi ama cowok cakep tuh." Tunjuk Jeni ke arah pojok.
"E, iya. Itu kan si Anggi. Lagi ngapain dia ama cowok cakep. Ama sepupu Lo juga si." Ucap Dean.
Aku tidak menanggapi ucapan sahabatku. Aku langsung berdiri dari kursiku dan berjalan menuju meja tempat Anggi dan temannya duduk.
Aku tidak tahu ada apa dengan hatiku. Aku merasa tidak suka saat melihat Anggi tertawa dan mengobrol dengan akrab bersama laki laki itu.
"EHEM." deuheumku keras setelah sampai dan berdiri tepat di belakang tubuh Anggi. Mereka bertiga langsung menoleh ke arahku. Aku melihat mata Anggi yang sembab dan memerah menatapku horor. Apa dia sedang menangis?
"Loh Lo lagi ngapain di sini bang?" Tanya Shanty keheranan. Mataku masih menatap Anggi. Dia juga menatapku dengan ekspresi kaget.
"Aku lagi makan siang sama temen. Kamu ngapain ada di sini?" Tanyaku pada Anggi yang saat ini tengah memandangku dengan ekspresi tidak suka.
Cepat sekali berubahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incidents Of HAPPINESS (END)✓✓ [TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK]
RomanceSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK Rank: #23 15052018 #27 29042018 #30 22042018 #32 20042018 #36 01032018 #46 22022018 Anggi Wulandari bekerja di sebuah butik milik ibu dari sahabatnya. Di perkosa oleh orang yang tidak ia kenal dan menyebabkan dirin...