Teruntuk Min Yoongi

4.5K 465 37
                                    

Suatu hari, aku pernah berpikir, untuk apa aku menuliskan cerita seperti ini? Apa gunanya untuk hidupku ke depannya? Mungkin jawabannya tidak ada.

Ya, jika aku terus berpikir akan jawaban yang harusnya ku dapatkan, maka jawaban yang paling tepat adalah tidak ada. Ironi memang. Membayangkan kita bertemu saja, aku meringis. Apalagi membayangkan jika kita hidup dalam satu rumah, persis seperti isi dalam cerita yang aku buat. Mungkin aku akan menangis sampai stok air mataku habis, saking bahagianya.

Pernah sewaktu itu, ayah mendapatiku memegang ponsel terus menerus demi mencari info tentang dirimu dan grup musikmu. Beliau marah. Aku di marahi. Beliau juga memarahiku karena terlalu banyak menyimpan foto dan videomu di ponsel, juga laptopku.

Lalu, setelahnya aku berpikir, apakah salah aku mencintaimu? Apakah salah, jika aku mencintai idolaku? Jawabannya adalah tidak. Mungkin juga iya. Tapi menurutku, itu tidak salah.

Memang, orang sepertiku banyak dipandang remeh. Mereka mengataiku gila, atau semacamnya. Sekali lagi, apakah mencintai idolaku adalah sebuah hal yang gila? Lagi-lagi jawabannya adalah tidak.

Tapi, jika aku terus seperti ini, mungkin aku akan gila. Terus berkhayal semua tentang kehidupanmu, yang nyatanya berasal dari imajinasiku sendiri. Dan bagian yang menyakitkan disini adalah, kau tidak pernah menyadari bahwa ada manusia dengan kepribadian seperti aku ada di dunia ini.

Sulit untuk mencerna bahwa kita ada di bumi yang sama, tapi seperti ada di dimensi waktu yang berbeda. Walau pada kenyataannya pada suatu waktu kita di pertemukan, aku menyadari bahwa tak sedikitpun aku dapat menggapaimu, menggenggam tanganmu, dan memeluk tubuhmu. Karena masih banyak aku-aku lain yang mengaharapkan hal ini terjadi. Bahkan aku sadar, semua harapan yang aku ciptakan ini, sampai kapanpun, bahkan selamanya akan tetap menjadi harapan.

Lelah? Jujur, aku lelah. Terkadang, aku ingin sekali rasanya menghentikan semuanya. Aku ingin pergi dari zona nyamanku, aku ingin melepaskan diri dari jeratan pesonamu. Tapi nyatanya, aku kembali terjerat. Bahkan masuk terlalu dalam hingga rasanya sangat sesak.

Tapi aku tidak menyesal mengenalmu. Sangat tidak menyesal. Berkatmu, aku tahu arti mencintai tanpa harus bertemu. Aku tahu rasanya mencintai tanpa bisa memiliki. Akupun jadi tahu arti kesetiaan tanpa harus mendapat balasan. Sedikit sakit, memang. Tapi aku bahagia dalam satu waktu. Aku sangat amat bahagia.

Aku yakin, akan ada hari dimana aku berhenti menjadi diriku yang bodoh seperti ini. Juga akan ada hari dimana kau berhenti menjadi dirimu yang luar biasa itu. Sampai saat itu tiba, aku pastikan hubungan aneh kita ini tidak akan ikut berakhir. Aku percaya akan hal itu, setidaknya untuk diriku yang bodoh. Tapi aku juga percaya, bahwa kau akan tetap menjadi dirimu yang luar biasa mempesona, terlepas dari ketenaranmu atau tidak.

Aku tidak dapat berjanji untuk terus selalu bersamamu dan mendukung karirmu, tapi aku berjanji bahwa tidak akan ada seorangpun yang bisa menghapuskan semua ingatanku tentangmu. Kau akan selalu ada di hati ini, selamanya.

Selamat tahun baru, Min Yoongi.

Di hari yang baru ini, di tahun yang telah berganti, aku selalu berharap akan kebahagiaanmu. Lagi-lagi, dengan gilanya, aku berharap bahwa akulah sumber kebahagiaanmu itu.

Aku selalu berdoa akan kesuksesanmu. Jagalah kesehatanmu, agar kau terus bisa mempersembahkan karya indah untuk aku, dan para penggemarmu.

Aku mencintaimu. Tidak, tidak. Tapi aku juga mencintai keenam temanmu. Berbahagialah selalu, doaku selalu menyertai kalian.

Tertanda,
Hana, manusia bodoh yang
terlalu menggilaimu.

[]

Baby •myg•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang