14

115 16 2
                                    

"Lo dan dia itu sama, cuma bisa ngebuat orang baper"

-Naila Evangeline-

--------------------------------

Naila menoleh ke arah Rafa, dikiranya dari tadi cowok itu juga ikut menikmati langit yang cerah, tapi ternyata ia malah molor dengan buku yang menutupi wajahnya, tiba-tiba sebuah bola melesat ke arah Rafa. Sebuah bola kaki yang terbuat dari plastik yang sedang dimainkan oleh anak-anak di sisi lain taman, dengan sigap Naila berusaha menangkap bola itu sebelum benda itu mencium kepala Rafa.

Namun karena gerakan yang terlalu reflek, Naila tak sengaja meletakkan tubuhnya tepat di atas tubuh Rafa yang membuat cowok itu terkejut dan tersadar dari tidurnya. Mata Rafa melotot ketika melihat wajah Naila berada tepat di atas wajahnya, sementara Naila hanya melontarkan sebuah cengiran.

"Lo ngapain di atas gue?" Tanya Rafa, Naila segera menurunkan tubuhnya dan menunjukkan bola yang telah ia pegang.

"Sorry, gue cuma mau nangkep bola ini kok..." jawab Naila, kemudian melemparkan bola itu pada anak-anak.

"Heleh... bilang aja lo nafsuan kan sama gue?" tukas Rafa sembari ikut bangkit dari tidurnya.

"Ih, PD amat lo..." sahut Naila sedikit bergidik.

"Kak Rafa... kak Rafa..." panggilan itu membuat Rafa dan Naila menoleh, segerombolan remaja wanita berlari-larian mendekati mereka berdua.

"Beneran kak Rafa kan?" Tanya salah satu gadis dengan rambut ikal berwarna hitam sedada.

"Iya, ada apa ya?" Rafa balik bertanya.

"Beneran kak Rafa..." bisik salah satu gadis pada temennya.

"Kak Raf, kita Rafovers. Kita nggak nyangka bisa ketemu kakak di sini, makanya kita samperin kalo di sekolah susah banget. Kak, kita cuma mau bilang kalau kita nggak percaya kalau kakak guy, sebagai perkumpulan fan kakak, kita akan selalu mendukung kakak. Yang semangat ya kak..." ucap gadis itu menggebu-gebu.

"Iya thanks..." ucap Rafa tanpa menunjukkan senyuman sedikit pun, hanya sebuah sikap dingin yang membekukan terpancar dari wajahnya. Namun bukannya mereka jadi ciut, tapi malah sebaliknya. Mereka histeris bukan kepalang.

"Uh... cool banget!" pekik salah seorang gadis.

"Apanya yang cool? Aneh banget mereka, sama cowok sejutek ini aja histerisnya minta ampun..." ucap Naila dalam hati, sambil mengangkat dagunya dan melenguh malas.

Setelah gadis-gadis itu pergi, Naila masih memampangkan wajah malasnya. Dan kini ia malah membuang wajah dari Rafa.

"Lo kenapa?" Tanya Rafa yang menyadari gelagat Naila.

"Nggak kenapa-napa kok..." sahut Naila ketus.

"Kalo nggak kenapa-napa, kok lo buang wajah? Jangan-jangan lo cembokur ya?" ucap Rafa sambil nyengir jahil.

Naila memalingkan wajahnya ke arah Rafa, pipi gadis itu sedikit merona. "Ke-PD-an amat!" kata Naila sambil menggerutu dalam hatinya, "haduh, kenapa gue jadi gini sama Es serut? Naila, lo bodoh banget!"

"Siapa juga yang cemburu sama lo?" lanjut Naila alisnya menyatu dan bibirnya manyun.

"Ya lo lah siapa lagi? Palingan lo cemburu karena gue tenar kan, mirip artis Korea? Lo kan K-popers, paling mikirnya kayak gitu..."

"Idih, gue bukan K-popers kali. Nggak doyan gue sama cowok-cowok cantik kayak gitu..." sahut Naila sambil berdecih.

"Eleh, bohong. Kalo lo bilang nggak suka, palingan lo belum pernah lihat. Kalo lo ngelihat si V Bangtan Boys yang mirip sama gue langsung klepek-klepek deh lo..." kata Rafa menepuk dadanya.

Beautiful DetentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang