Prolog

301 44 0
                                        

"Terbelah menyakitkan, teriris pedih, menyisakan perih"

----------------------------------

Derap langkah kaki itu menggema di koridor dan perlahan-lahan mulai melemah ketika cowok berambut hitam legam dengan kulit seputih kapas itu menjejakkan kakinya di lapangan basket untuk menyeberang ke gedung selanjutnya.

Puluhan pasang mata menatap cowok itu tanpa mengerjap namun cowok itu hanya berjalan dengan santai sambil memasukkan tangannya ke saku celana tanpa memperhatikan sekitarnya. Tak lama suara langkah kaki terdengar, seorang gadis berambut sebahu tergesa-gesa mendekati cowok itu. Ia kemudian berhenti tepat di belakangnya, gadis itu menghirup napas dalam dan kemudian membuka mulutnya.

"Rafa, gue suka sama lo!" seruan yang disaksikan oleh puluhan pasang mata itu membuat sang cowok berhenti.

Rafa membalikkan badannya dan menatap gadis itu sinis. Namun tatapan itu dibalas dengan tatapan yang penuh kekhawatiran dan binar-binar harapan, jantung gadis itu mulai berpacu dengan cepat.

"Berisik, cewek jelek kayak lo tuh harusnya diam aja!"

***

~13 Desember 2017~

Beautiful DetentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang