Malam ini seperti malam tahun-tahun sebelumnya gue beserta keluarga besar berkumpul dirumah untuk merayakan tahun baru . perayaannyapun seperti orang-orang pada umumnya seperti menyiapkan makanan yang siap untuk dipanggang seperti ikan, jagung, sosis, atau yang lainnya, atau seperti menyalakan kembang api yang bisa dibeli dipinggir jalan, tapi gue saranin lebih baik kalian merayakan malam tahun baru dirumah bersama orang terkasih daripada harus keluar rumah hanya untuk membuat jalanan macet, tapi itu hanya saran gue , semuanya kembali lagi pada kalian
Entah kenapa malam ini ada yang kurang, gue seperti merasa sangat kesepian, gue lupa menyebutnya ini apa, duh otak gue mulai gak berfungsi lagi deh kayanya.
Oh iya, gue mulai ingat, jika gue merasa seperti kesepian seperti ini, gue menyebutnya rindu rumah. Iya rindu rumah, tapi yang gue maksud bukan rumah yang dalam arti sesungguhnya, rumah dalam artian gue yaitu, gue sangat merindukan seseorang , iya seseorang yan akhir-akhir ini selalu menjaga dan membuat gue merasa bahwa gue berada dirumah . seseorang yang membuat gue tau kapan atau kemana gue harus pulang disaat gue gak punya tujuan .
Disaat seperti ini gue merasa sangat bersyukur karena memiliki keluarga yang selalu ada buat gue .
Gue memperhatikan keponakan keponakan gue yang masih berumur 5 tahunan itu, mereka beruntung saat ini masih kecil dan belum dewasa dan masih bisa menikmati bagaimana indahnya masa kecil yang akan mereka rindukan setelah mereka dewasa nanti, iya seperti gue sekarang yang sangat merindukan masa kecil itu, dan tanpa sadar menjatuhkan air mata
Line
23.00
Brian : Udah tidur belum ?
Tanpa sadar, gue tersenyum melihat nama brian tertera dan menghiasi layar hp gue yang sedari tadi kosong .tapi gue membiarkannya sebentar dan gue sangat senang, ya akhirnya salah satu rumah gue muncul hehe
23.10
Brian : Yah udah tidur yah pasti, padahal gue mau kasih liat kembang api disini
Tanpa basa basi gue langsung menekan tombol telpon
Call
" Hai "
" Nadaaaaaa gue kangen lo "
Tanpa sadar (lagi) gue tersenyum mendengar jawaban telpon disebrang sana yang gak pernah gue sangka akan membuat sudut bibir gue tertarik seperti ini
" Lo masih dimana? " Tanya gue
".............."
" Bri ? lo masih disanakan?
" Ah iya iya nad, gue masih dibandara ini nungguin jemputan ini bareng anak-anak " " Nad? "
" Ah ya kenapa bri? "
" Chat aja kali yah, soalnya lagi rame jadi gak terlalu kedengeran "
" Oh oke " Tanpa sadar gue memberikan jawaban dengan intonasi kecewa
" Nad, gak papakan kita ngobrolnya dichat aja ? "
" Iya brian gak papa , Cepetan lo matiin gih "
" Okeeee "
Line
Brian :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.