Nada
21 Januari, 2017
Malam ini gue nggak pernah memprediksikan bahwa seseorang yang sangat sangat gue percaya akan berbicara seperti itu . Tapi gue sangat menghargai bagaimana dia sangat mengkhawatirkan gue, bahkan dia rela kebut-kebutan bawa motor hanya menggunakan sandal, ya maksud gue kalo dia jatuh kan kakinya bisa langsung luka atau apalah hal-hal yang gue gak mau terjadi dengan pria itu, dan kembali lagi,gue sedikit kecewa dengan omongannya yang membuat gue tanpa pikir panjang mengusirnya disaat dia beneran tulus mengkhawatirkan gue.
Malam ini gue sedikit frustasi atas kejadian tadi, bahkan tanpa sadar gue sudah mengelilingi seisi rumah nenek, dan pas gue sudah secapek-capeknya dengan pikiran , gue menemukan lantai yang menurut gue cocok untuk gue tiduri malam ini, iya gue berniat tidur dilantai dekat ruang tamu yang kala itu mengingatkan gue dengan brian yang dimana brian dateng malem malem bawa es krim.
Untung nenek sudah tidur dan tidak terlalu memperdulikan gue, jadi gue dengan leluasa menangisi apa yang telah gue perbuat kepada brian.
Gue menatap handphone yang hampir kehabisan batre itu, dan menemukan beberapa chat masuk, dan salah satunya dari brian
Line
23.20
Brian : Nad lo udah sampe rumahkan?
Brian : Maaf gue gak peka sama lo, gue harusnya gak boleh begitu disaat lo panik dan butuh pertolongan gue , gue minta maaf yah .
Brian : Nad, tidur yang nyenyak oke? Jangan tidur dilantai yah nad? Tar lo sakit ,dan Maaf udah bikin lo sedih
Gue menatap chat dari brian yang membuat gue semakin merasa bersalah. Kenapa sih dia harus khawatirin gue? Bagaimana dia tahu kalo gue tidur dilantai hah? Apa brian diam-diam mengintip dari jendela ? gue segera keluar rumah dan mencari sosok brian, dan ketika gue melihat gerbang kecil rumah nenek, gue teringat brian,dan akhirnya tangis gue semakin pecah malam itu juga, gue sangat menyesali semua perkataan gue tadi kepada brian, bagaimana laki-laki itu sangat sabar menghadapi gue, gue yakin brian pasti sakit hati dengan perkataan gue, maaf brian gue menyesal
*****
Pagi ini gue nggak akan pernah mengira hari ini seseorang dengan teganya mengajak gue jalan disaat gue sudah beres beres mau pulang kejakarta. Ingin sekali rasanya gue menolak ajakan itu, tapi dia memaksa gue benar-benar harus menemaninya.
Kalian tahu itu siapa?
Ya dia adalah nares, gue benar-benar segakbisa itu menebak pikirannya, terlalu sulit
Call
08.00
" Halo siapa yah ? " Jawab gue dengan suara ngantuk dan serak habis menangis semalam
" Nad nyawa lo udah penuhkan? Hehe "
" Hmm Agas yah ? " Jawab gue dengan suara bangun tidur
" Agas ? Ini gue nares "
Ketika penelpon disebrang sana menyebutkan nama nares, gue langsung kaget
" MAAF SIAPA? NARES? NARES KAILASH ? "
" Iya nares , lo masih ngantuk apa gimana ? "
" Duh sorry nar gue baru bangun tidur ini "
" Iya tau kok dari suaranya haha " Yaampun pag-pagi denger suara ketawa nares rasanya gue gak butuh yang namanya sarapan deh" Jalan yuk ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
R U Mine ?
Genel KurguBrian : " Bubur ayamnya jangan pake kacang yah pak , awas ketuker lagi " Nares : " Iya iya gue diperpus " Dewa : " Mas nares milonya jangan lupa" Reza : " Teh tarik tuh sebenernya terbuat dari apa sih ? " Wildan : " Bu, ini pesenanya dikirim ke sia...