NS - I Will Wait

863 135 15
                                        

Nares

Febuari, 2017

Hari ini selesai mengantar dewa pulang dari rumah sakit, masing-masing dari kami kembali pada kegiatan masing-masing, seperti brian yang kembali sibuk dengan hobinya yaitu berternak kura-kura, atau wildan yang sibuk ngurusin cathering ibunya, atau reza yang setiap harinya selalu berada didepan laptop, ya reza hampir menghabiskan seluruh waktunya didepan laptop, entah apa yang dilakukannya, dan gue? Gue disini, diperpustakaan, iya gue selalu disini , entah untuk mencari referensi atau sekedar duduk-duduk memperhatikan orang-orang yang sedang menduduk . Gue bisa menghabiskan waktu berjam-jam disini,mungkin gue tipe manusia yang mencintai ketenangan. saking lama dan seringnya gue menghabiskan waktu diperpustakaan, nada memberi gue julukan ' mbah perpus ' iya memang sedikit aneh , tadinya gue mau protes dengan julukan itu, tapi berhubung ini nada yang memberi gue julukan itu, ya gue seneng-seneng aja.

Untuk saat ini, gue malas untuk membaca selembar atau dualembar dari buku yang sekarang berada dihadapan gue, gue mengambil handphone dan memasangkan headset yang satu demi satu terpasang ditelinga gue, dan memilih lagu secara acak, menurut gue mendengarkan musik ditempat seperti ini, lebih kerasa aja gitu, dan gue lebih bisa menikmati setiap alunan musik tanpa terganggu oleh suara apapun.
Ketika gue sedang menikmati suasana  seperti ini, tiba-tiba seseorang menepuk bahu gue dari samping , gue memastikan siapa yang berani-beraninya mengganggu ketentraman gue dan berniat untuk memarahinya , tapi ketika gue tau siapa yang mengganggu ketentraman gue, akhirnya gue mengurungkan niat untuk memarahinya.

" Hai nar " Nada tersenyum manis kearah gue, dan seketika lagu yang gue dengarkan saat ini berpindah menjadi lagu milik Kahitna - Cantik, ternyata semesta setuju dengan pemandangan yang berada didepan gue saat ini

Iya perempuan yang menggangu kententraman gue yaitu nada, perempuan yang selalu gue ingat ketika gue membeli yakult atau ketika gue membeli es krim strawberry, dan perempuan ini yang selalu pertama gue cari ketika gue merasa senang, dan gue hindari ketika gue sedih, karna gue nggak mau membebaninya, dan perempuan ini yang akhir-akhir ini membuat gue semangat untuk kuliah, karna hanya dikampus gue bisa menemuinya atau sekedar memperhatikannya dari kejauhan, iya gue pecundang, gue tau.

" Nar, kok malah ngeliatain gue ? kenapa? Gue jelek banget yah hari ini ? hahaha " Nada tertawa kecil tapi matanya membentuk bulan sabit.

Ngga nad, lo nggak pernah jelek, malahan lo hari ini terlihat cantik dengan rambut yang diikat seadanya

" Iya lo jelek dih, liat rambut lo berantakan " Ya gue bohong hari ini

" Yee jangan terlalu jujur juga kali nar, puji gue kek bilang ' Nad, lo hari ini cantik banget ' gitu " Nada memperlihatkan senyumnya " Ya susah sih yah bagi seorang nares gue hanyalah remahan biskuit "

Nada, jangan membuat gue mendaratkan tangan gue dipipi lo karena gue terlalu gemas dengan ucapan lo tadi, iya gue pengen cubit pipinya nada

Kalian tahu? Gue perlu mengakui ini pada kalian,  semenjak gue tahu kalo perempuan ini ternyata berbeda dari perempuan biasanya, dia sedikit unik bagi gue , dia lebih memilih sate sapi dibanding bunga mawar yang gue tawari saat itu, dia yang memilih menonton national geographic dibandingkan menonton acara gosip , dan dia juga yang lebih memilih pulang bareng brian disaat gue tawari dia untuk naik mobil bersama gue . tapi gue nggak bisa bilang kalo gue menyukainya dengan leluasa, karna apa ?  iya teman gue sendiri menyukai perempuan ini dari pertama mereka bertemu, dan gue merasa nggak enak dengannya, karena gue merasa brian yang menemukan nada, bukan gue, iya laki-laki yang menyukai nada selain gue yaitu brian, dan gue cukup tahu diri akan itu, makannya gue nggak bisa menunjukan perasaan gue dengan gamblang seperti yang brian lakuin terhadap nada.

R U Mine ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang