flashback
Nada
Gue masih ingat bagaimana malam itu menjadi salah satu malam terburuk bagi gue, mungkin sekitar setahun yang lalu , gue merasa apa salah gue terhadap dia sampai-sampai dia setega itu terhadap gue
1 Januari 2016
Suara ombak serta suara angin laut adalah 2 hal yang menjadi favorite gue, entah mengapa setiap gue melihat pantai gue selalu merasa gue sedang dirumah yang selama ini gue rindukan, malam ini adalah malam tahun baru, dimana gue dan teman-teman yang notabenenya kita anak-anak kelas 3 sma, dan sebentar lagi mau lulus, jadi mengadakan acara yang mungkin akan kita kenang sampai kapanpun, ya termasuk buat gue pribadi
Gue hanya bisa duduk dekat perapian memperhatikan teman-teman gue yang sedang tertawa entah mereka menertawakan apa, atau segerombolan manusia lagi sedang asik dengan gitar atau sekumpulan manusia seperti gue yang lebih memilih duduk menikmati jagung bakar
" Nih makan " Rizky memberikan jagung bakar yang dipegangnya dari tadi " Udah gak panas kok "
Oh iya, rizky ini pacar gue, kita udah pacaran dari kelas 2 yah, yah lumayan lama, entah guenya yang memang nyaman sama dia, atau kita yang memang malas mencari sosok lainnya . Gue merasa dia selalu ada buat gue bagaimanapu keadaannya , bahkan dia pernah beliin gue pembalut dikantin sekolah demi gue yang pada saat itu memang lagi membutuhkan barang itu.
" Gue kesana bentar yah " Dia menunjuk villa yg menjadi tempat penginapan kami
" Iya " Sebelum pergi dia berbisik ditelinga gue " Jangan deket-deket cowo lain "
" Haha iya, udah sono " Kemudian dia mengacak-ngacak rambut gue dan pergi
Gue duduk memperhatikan ombak yang sedari tadi datang terus balik lagi, begitu seterusnya, namun ombak yang datang itu terkadang ukurannya besar, dan terkadang ukurannya kecil, kalo bisa gue ibaratkan, ombak ini layaknya seperti sebuah masalah, dia bisa datang dan pergi entah masalah besar atau masalah kecil, intinya mereka akan datang, tapi tidak selamanya masalah itu akan selalu datang, ada masanya mereka balik ketempat asalnya dan kemudian meninggalkan kita, ya walaupun dalam konteks ini sebuah ombak akan datang terus menerus karena memang sudah ditakdirkan seperti itu, sedangkan sebuah masalah akan datang atau perginya dia tergantung bagaimana kita menjalani hidup dan bagaimana kita mengatasi masalah tersebut
Tiba-tiba seseorang memukul gue dengan ranting kecil
" Aduh "
" Hahaha "
Anak laki-laki dengan hoodie berwarna navy serta sebotol yakult ditangan kirinya menertawakan gue yang dimana ranting yang ada ditangannya tersangkut dirambut gue
" Agas ! Rambut gue nih " Gue mencoba melepaskan ranting yang masih tersangkut tadi " Gas, jangan ketawa terus, bantuin gue "
" Hahaha iya iya "
Sekarang dia sedang duduk disamping
" Pengen "
" Apa ? " Dia menunjuk jagung bakar yang ada ditangan gue " Nih "
" Mana cowo lo ? " Tanyanya dengan mulut yang penuh
" Gak tau, tadi dia mau kesana dulu katanya " Gue menunjuk villa yang memang itu menjadi villa tempat kami menginap
" Awas selingkuh " Gue refleks mencubit tangan agas sekencang mungkin " ADUH NAD SAKIT DODOL "
" Ya lo sih ngomongnya sembarangan "
Tiba-tiba agas berbisik ketelinga gue
" Gas, kalo ngomong jangan asal deh "
" Gue gak ngomong sembarangan nad, gue bahkan temen-temen gue pernah liat dia jalan sama lisa anak ipa 1 mesra banget , ya terserah lo mau percaya apa nggak, yang penting selama ini gue udah peringatin lo yah nad"
![](https://img.wattpad.com/cover/131608664-288-k534536.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
R U Mine ?
Ficción GeneralBrian : " Bubur ayamnya jangan pake kacang yah pak , awas ketuker lagi " Nares : " Iya iya gue diperpus " Dewa : " Mas nares milonya jangan lupa" Reza : " Teh tarik tuh sebenernya terbuat dari apa sih ? " Wildan : " Bu, ini pesenanya dikirim ke sia...