Brian
April, 2017
Seperti biasa, dihari minggu mau dimanapun kalian berada jalanan selalu macet, entah lo yang ada disemarang, tanggerang, jogja, bandung, Palembang, manado apalagi Jakarta pokoknya seluruh jalanan yang ada diindonesia pasti macet, kecuali jalan menuju gunung sih pasti sepi hahaha
Suara klakson dari pengendara satu kepengendara yang lain membuat kepala gue rasanya mau pecah, jadi dengan niat agar suara klakson tidak terlalu nyaring ditelinga gue, guepun ikut menyalakan klakson sekeras mungkin, ya gue nggak mau menderita sendirian. Dan inilah menjadi alasan gue mengapa selalu malas untuk keluar dihari libur, menurut gue untuk apa keluar disaat didalam rumah ada makanan, ps, gadget, wifi kenceng, dan segala macam kenikmatan dunia yang mendukung lo untuk bermalas-malasan
Andai saja ini bukan perintah dari sang paduka mana mungkin gue mau macet-macetan disore hari yang gue kira ini menuju magrib sih yah, coba tebak paduka yang gue maksud itu siapa ?
Salah, ayo tebak lagi siapa ? Hah reza ? Manamungkin
Oke, paduka disini adalah mas dimas, aduh dia adalah abang kesayangan gue yang semua permintaannya mana mungkin bisa gue tolak, bahkan gue disuruh bawa motor dengan kecepatan dibawah rata-rata, iya dibawah rata-rata mungkin orang yang lagi jalan kaki aja masih cepetan orang yang jalan kaki dibanding permintaan mas dimas tadi siang, ketika dia mengirim pesan kepada gue pas tadi dirumah neneknya nada
" Bawa motor sepelan mungkin"
" Lo ngebut, gue tarik itu motor atau lo yang mau gue tarik dari kehidupan? "
Ya kira-kira seperti itu isi pesan dari mas dimas, gila gue sampe diancem mau ditarik dari kehidupan, ya walaupun begitu, mas dimas pasti becanda kok dengan omongannya mana mungkin dia mau narik gue dari kehidupan, nampar gue aja nggak pernah dia, pernah sih sekali ya itu emang salah gue, yasudahlah itu hanya masa lalu
Disinilah gue, disebuah tempat makan cepat saji, menunggu mas dimas yang tak kunjung datang, untung gue bawa motor pelan yah, coba kalo ngebut mungkin gue bisa lebih lama lagi menunggu disini
Hari ini entah mengapa dia mengajak gue untuk bertemunya disini, biasanya dia mengajak gue ke coffee shop langganannya , mungkin dia tahu gue laper dan lebih butuh makanan berat dibanding secangkir kopi
Tiba-tiba seseorang mengacak-ngacak rambut gue dari belakang
" Sorry bri " Gue melirik seseorang yang bicara tadi " Jalanan macet "
" Ah ngerti gue, orang sibuk ya pasti telat terus "
" Sibuk juga buat lo " Gue hanya tersenyum mendengar ucapannya " Lo udah pesen makan? "
" Tuh burger udah abis 2 "
" Kebiasaan lo yah nafsu makan gak pernah berubah"
" Hehe "
Setelah memesan dan menghabiskan beberapa burger dan kentang goreng gue mencoba bertanya ada perlu apa mas dimas hari ini ingin ketemu gue
" Mas ? "
" Hm ? " Dia mengelap bibirnya dengan tisu
" Lo kenapa ? tumben banget tiba-tiba ajakin ketemu, kan biasanya gue yang suka ajakin lo tapi lo nya sibuk terus "
" Ah gue lagi kangen aja sama adek gue " Mas dimas mengacak-ngacak rambut gue
" Ah apa sih jangan suka gini, gue bukan bocah lagi mas " Gue menyingkirkan tangan mas dimas dari kepala gue
" Ah so udah dewasa lo, bagi abang tuh seorang adek gak pernah terlihat dewasa, dan lo dimata gue masih sama bri, masih kaya umur 6 tahun yang nangis protes ke ibu kenapa lo selalu dikasih susu putih kenapa gak susu coklat kaya gue haha "
KAMU SEDANG MEMBACA
R U Mine ?
Ficción GeneralBrian : " Bubur ayamnya jangan pake kacang yah pak , awas ketuker lagi " Nares : " Iya iya gue diperpus " Dewa : " Mas nares milonya jangan lupa" Reza : " Teh tarik tuh sebenernya terbuat dari apa sih ? " Wildan : " Bu, ini pesenanya dikirim ke sia...