Nada
Desember, 2016
Jika kalian tanya seperti apa tipe pria idamanan para wanita dimuka bumi ini ? mungkin kalian akan menjawab pria yang baik hati, mempunyai masa depan yang cerah dan beberapa tipe yang mungkin terlintas dipikiran kalian, tapi gue bisa memberikan jawaban itu dengan 1 nama, kalian tahu itu siapa ? Nares, iya nares lelaki yang baru gue kenal 2 minggu yang lalu, yang berhasil membuat gue menghabiskan waktu 2 jam lebih hanya untuk menemaninya di perpustakaan. Dan kalian benar sekali, selama 2 jam ini gue hanya menatap nares yang sedang membaca buku yang tebelnya setebel dosa gue, dengan sangat tenang.
Bahkan sesekali nares membetulkan letak kacamatanya dan sesekali juga membuat gue tersenyum, entah apa yang gue pikirkan, bagaimana bisa gue menuruti permintaan lelaki ini ? bagimana gue bisa menolak ajakannya, nares awalnya mengajak gue untuk menemaninya makan es krim tapi malah berakhir di perpustakaan.
*****
Saat ini gue sedang duduk berhadap-hadapan dengan nares menatap jendela kaca sambil sesekali menyantap es krim kami.
" Masih marah Gara-gara diajakin ke perpus dulu ? "
" Engga "
" Jutek banget jawabnya "
" Siapa yang jutek sih? Heran "
" Terus kenapa diem aja dari tadi ? "
" Lagi bingung, kenapa sih akhir-akhir ini sering banget ujan ? " Gue sesekali mengambil es krimnya nares
" Inikan emang bulan-bulannya nad, bentar lagikan desember, terus tahun baru kan biasanya ujan mulu "
" Yaiya sih, tapikan jadi dingin "
" Kan ada gue "
Saat itu gue hanya menatap nares dengan tanda tanya besar
" ......."
" Hahahahaa becanda nad, gitu banget ngeliatinnya " Nares senyum sambil mengacak-ngacak rambut gue
Gue paling benci begini, apa para laki laki tidak tahu jika mereka mengacak-ngacak rambut kami ( perempuan ) dengan senyum yang seperti itu, bukan rambut kami yang berantakan, tapi hati .
Ingin sekali rasanya gue membalas perlakuan nares dengen berteriak seperti ini ' BISA GAK SIH SEKALI AJA LO GAK MEMPERLAKUKAN GUE SEPERTI INI ' Tapi nyatanya gue hanye membalas nares dengan senyuman yang semanis mungkin dengan jawaban ...
" Iya hehe "
" Lucu deh lo " Untuk kedua kalinya nares mengacak-ngacak rambut gue
" Oh iya nad "
" Ya ? "
" Lo kenal Brian dari mana ? "
" Abang bubur ? " Jawab gue sambil sesekali menyantap roti bakar yang barusan kami pesan
" Lo tau brian karna dikenalin sama abang bubur " Nares menatap gue dengan wajah yang kelewat polos
" Iya " Jawab gue asal
" Serius nad ? " Kali ini nares memperlihatkan raut wajah yang benar-benar tidak bisa dipercaya
" HAHAHAHAA "
" Kok ketawa ? jawab pertanyaan gue "
" Tar gue minum dulu hahahaa " Gue meneguk segelas air mineral dihadapan gue " Muka lo lucu banget sih " Gue meragakan ekspresi Brian ketika dia menjahili gue ( Tuhkan jadi kangen Brian )
" Nad, ayo jawab "
" Iya iya, jadi waktu itu gue lagi beli bubur ayam, terus bubur punya gue ketukerkan sama punya brian, lo taukan kalo brian gak seneng sama bubur yang ada kacangnya ? tau gak sih? Waktu itu brian ngambek ke abang bubur, dan mukanya lucu banget hahahaa " gue sesekali tertawa mengingat kejadian itu
" Oh begitu "
" Gak sampe disitu sih, tiba- tiba seseorang duduk disebelah gue, kirain gue siapa, ternyata brian, dan lo tau nar? Gue sangat yakin sih, waktu itu lidahnya brian kepleset hahaha mungkin maksud dia, dia mau Tanya soal nama gue, tapi dia malah nanyain jurusan gue hahahaa "
" Nar ...."
" Iya Kenapa ? "
" Kok malah ngelamun ?"
" Engga, kayanya kamu seneng banget nyeritain brian "
" Ah engga, biasa aja, perasaan lo aja kali " Gue sesekali menyantap roti bakar yang tertunda tadi
" Iya kali yah "
Kalian tahu sekarang gue ada dimana lagi ? gue balik lagi ke perpustakan, astaga nares sudah berapa kali gue dalam seminggu ini mengunjung perpustakaan, tapi gue gak pernah nolak ajakannya sih, karena menurut gue semenyenangkan itu melihat wajah focus nares melihat buku dan sesekali mengetik, kemudian membenarkan kacamatanya dan sesekali juga menanyakan keadaan gue seperti, lo ngantuk ? Lo bosen? Laper lagi ? Haus ? atau
" Nad, berhenti liatin gue seperti itu "
Tanpa suara gue hanya menggelengkan kepala gue sambil senyum menatap nares , dan gue sangat senang melihat ekspresinya yang tiba-tiba salah tingkah seperti ini
" Gak boleh senyum-senyum begitu " Nares kali ini protes
Gue hanya mengangkat ke 2 bahu gue dan memberikan senyuman jahil ala brian ( lagi )
" Nad, berhenti gak ? " Nares hampir saja berhasil mencubit pipi gue
Gue memberikan memo yang berisikan tulisan ' Fokus dong mas :) '
Nares hanya menatap gue dengan tatapan yang gak bisa gue artikan, dan tiba-tiba dia menempelken memo ke pipi gue ' Gimana mau fokus ? lo dari tadi ngeliatin gue mulu '
Belum sempat membalas memo dari nares, tiba-tiba hape gue geter pertanda chat masuk
Line
20.15
Brian : Lagi dimana ?
Brian : Keluar yuk cari makan
Gambaran mas nares pas diperpus
Gambaran senyum jahil ala brian
# Huhuu ku ingin menangis melihatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
R U Mine ?
Genel KurguBrian : " Bubur ayamnya jangan pake kacang yah pak , awas ketuker lagi " Nares : " Iya iya gue diperpus " Dewa : " Mas nares milonya jangan lupa" Reza : " Teh tarik tuh sebenernya terbuat dari apa sih ? " Wildan : " Bu, ini pesenanya dikirim ke sia...