empat belas

499 36 1
                                    

Pagi yang cerah, aku bangun dengan semangat yang kembali menggebu-gebu. Walaupun waktu tidurku kurang, entah kenapa aku merasa fresh sekali hari ini. Tanpa kuberitahu tentu kalian tau apa yang membuat pagiku semangat.

Ku tatap diriku di cermin, aku mengenakan setelan rok dan blazer berwarna pastel dengan rambut yang ku ikat setengah. Tak lupa high heels dan tas dengan warna senada pun ku kenakan. Tunggu, sepertinya ada yang kurang. Ku berikan sedikit sentuhan lipstick berwarna soft pink pada bibirku. Kurasa sudah cukup, aku tersenyum puas.

Aku langsung turun menuju ruang makan, sudah ada Mommy,Daddy dan Pita disana. Wajah ceriaku langsung redup melihat tatapan Daddy dan Mommy. Aku tetap melangkahkan kakiku menghampiri mereka.

"Pagi semua." Sapaku hangat sambil mengambil posisi duduk di sebelah Pita.

"Pagi juga sister" Pita tersenyum kepadaku.

Akupun membalas senyumnya, dan langsung menyantap nasi goreng yang sudah disediakan oleh pelayan.

"Tria, kenapa kau tak mengabari Mommy dulu semalam?" Mommy menatapku tajam.

"Sorry Mom, hpku lowbatt." Aku langsung menghampiri dan memeluk Mommy.

"Jangan ulangi lagi ya, kau masih dibawah pengawasan kami. Karena kau belum menikah." Daddy menekan kata terakhir pada kalimatnya.

Aku memutar bola mataku malas, dan aku hanya bisa mengangguk sambil kembali menyantap sarapanku.

***

Baru saja aku hendak masuk ke dalam mobilku, ponselku berdering. Duh, siapa yang menghubungiku pagi-pagi. Aku langsung merogoh tasku mencari ponselku. Aku tersenyum melihat nama yang tertera disana.

"Hallo selamat pagi nona cantik." Sapa Adrian lembut.

"Selamat pagi juga tuan tampan." Aku membalasnya.

"Waw, kau sudah pandai menggodaku. Apa kau sudah siap?"

"Hah? Siap? Maksudmu?" Aku mengernyitkan dahiku.

"Iya aku sudah di tempat semalam aku menurunkanmu, ku tunggu kau disini atau bagaimana?"

"Kau serius? Oke, tunggu saja disana. Aku menuju kesana." Aku tersenyum senang mendengar Adrian menjemputku.

Aku langsung meninggalkan mobilku dan menuju tempat dimana Adrian menungguku. Dia memang selalu penuh kejutan.

***

"Hai, maaf membuatmu menunggu" kusapa Adrian ketika aku sudah di dalam mobilnya.

"Aku sudah bilang kan, tak masalah menunggu berapa lamapun. Asal kau yang ku tunggu." Adrian mengedipkan matanya.

Dan aku hanya bisa tersipu malu, Adrian pun langsung melajukan mobilnya.

"Apa kau keberatan kalau kita sarapan dulu?" ia memegangi perutnya.

Aku tertawa melihat tingkahnya yang seperti anak kecil.

"Tak masalah, aku bisa menemanimu."

"Menemani? Kau tak ikut sarapan?" Adrian mengernyitkan dahinya.

"Aku sudah sarapan, tapi aku akan tetap menemanimu sambil menikmati secangkir coklat panas mungkin." Aku mengerlingkan mataku jahil.

Ia tersenyum dan mencubit pipiku gemas.

***

Kami sampai di sebuah kafe yang memang menyediakan menu breakfast. Adrian langsung memesan makanan dan minuman untuk kami. Sepertinya dia lapar sekali.

"Sepertinya kau lapar sekali?" Tanyaku setelah dia memesan makanan.

"Iya aku tak sempat sarapan tadi, aku takut telat menjemputmu." Ia menggodaku.

Dan aku lagi-lagi dibuat tersipu malu olehnya. Untung tak lama sang pelayan datang membawakan pesanan kami. Adrian langsung memberikanku secangkir coklat panas. Dan tanpa berkata lagi dia langsung menyantap makanan yang ada di hadapannya.

***

Selesai sarapan Adrian langsung mengantarkanku menuju butik. Kulihat Zara juga baru tiba di butik, tapi dia tak membawa mobilnya sendiri. Dan kulihat Deni mengantarkannya. Akupun langsung turun dari mobil. Baru beberapa langkah Adrian membuka kaca mobilnya dan memanggilku.

"Triana aku akan menjemputmu nanti, tunggu aku ya." Adrian melambaikan tangannya.

Aku hanya bisa tersenyum dan membalas lambaian tangannya. Ketika aku balik badan tatapanku langsung bertemu dengan sosok Zara dan Deni yang menunjukan gestur tubuh tak biasa. Deni seperti tak suka, dan Zara memelototiku seperti membuatku merasa berhutang penjelasan padanya. Aku hanya memamerkan deretan gigiku dan berlalu melewati mereka.

***

Semogaaa sukaaa 😍

Cinta Tanpa ArahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang