Chapter 1 (Tears 1)

16.7K 1.1K 62
                                    

Annyeong nae back.. Setelah beberapa bulan hiatus hehe.. Jangan lupa votmen..😊😊😊

-
-
-


"Kutuliskan keluh kesah, sakit hingga air mataku di buku usang ini.. Hanya buku ini yang menjadi temanku setelah ibuku tiada.. Aku Kim Taehyung namja berusia 21 yang tengah berjuang sendirian untuk melindungi keluarga dan berjuang untuk diriku sendiri.. Dulu aku di kelilingi orang yang sangat menyanyangiku, namun semua berubah saat kecelakaan itu datang di sertai datangnya wanita berwajah dua sebagai pengganti ibu kandungku Kim Nayeon..
Entah sudah berapa banyak air mataku terjatuh di buku ini.. Bahkan sekarang air mata itu seolah kering, hatiku?? Jangan tanyakan lagi berapa banyak luka yang mereka goreskan.. Semua yang kukatakan hanyalah angin lalu bagi mereka, appa, hyungdeul, Kookie-ya, jebal jangan biarkan aku berjuang sendirian menghadapi wanita licik itu.. Jebal bantu aku sebelum aku pergi..."

Tulis seorang namja bernama Kim Taehyung itu di diarynya.. Menangis?? Tidak, dia sudah tak tahu lagi bagaimana menangis dan tertawa alami.. Dia lupa semua itu karna banyaknya luka di hatinya.. Dia berjuang untuk keluarganya yang tengah dalam bahaya, karna sang appalah yang membawa malapetaka itu dalam kehidupan mereka.. Kini prinsipnya adalah melindungi keluarganya dari si wanita licik bernama Lee So Hyun atau Kim So Hyun sekarang namanya.. Wanita bertubuh mungil nan cantik kalau di lihat dari luar, namun sungguh hatinya seperti iblis.. Dia membuat Taehyung di benci seluruh keluarganya..

"Kim Taehyung!! Turun kau!!"
Taehyung tersentak kaget, buru-buru dia masukkan buku diary itu ke laci meja belajarnya dan keluar kamarnya..
"Nee appa.. Ada apa??" Tanyanya dengan nafas sedikit tersengal akibat berlari dari lantai 2
"Lihat jam.. Sudah jam berapa?? Wae kau belum memasak untuk kami?? Mau tunggu kami mati baru kau masak??" Marah tuan Daehyun appanya Taehyung
"Mi..mianhae appa.." Cicit Taehyung
"Ahh mianhae.. Mianhae.. Dasar lambat, sudah sana memasaklah.. Kasian eomma So Hyun pasti sudah lapar kan eomma??" Ujar Jimin kembaran Taehyung
"Nee eomma lapar sekali Jiminie.. Tapi kau jangan kasar-kasar pada Tae kasian dia.." Ucap So Hyun berpura-pura iba pada Taehyung
"Sudahlah eomma.. Biarkan saja.. Dia pantas dapatkan itu.. Sana masaklah, jangan lama-lama.." Kali ini yang termuda yang angkat bicara tanpa embel-embel 'hyung', yapz namja imut bernama Kim Jungkook atau Kookie yang bicara pada Taehyung tadi
Taehyung langsung ke dapur tanpa ucapan apapun.. Dirinya sudah kebal dengan ucapan dari sang adik..

Beberapa menit kemudian Taehyung mengantarkan makanan, ke meja makan.. Tapi dia tidak boleh ikut bergabung dengan keluarga Kim lainnya, dia hanya di beri jatah makan satu sendok nasi, sayuran dan segelas air putih, dan dia hanya boleh makan di dapur bersama seorang maid.. Taehyung hanya bisa menurutinya, dia tetap memanggil appa pada appanya yang mungkin sudah menganggapnya sama dengan maid..
Taehyung berjalan dengan sedih ke arah dapur.. Dia dudukan bokongnya di kursi samping seorang maid tua, yang sudah puluhan tahun bekerja di keluarga Kim itu.. Dia menatap iba pada Taehyung, dia hanya mampu mengelus sayang punggung Taehyung, mencoba memberi semangat padanya dan hanya di tanggapi senyum paksa dari Taehyung..

"Tuan muda, jangan menyerah yach.. Ahjuma yakin kau anak yang kuat, jebal bertahan tuan.." Hibur maid tua bername tag Jung Eun So itu
"Kamshaimnida Jung ahjuma.. Jebal jangan gunakan embel-embel 'tuan muda' padaku ahjuma.. Aku bukan tuan muda lagi sekarang.. Aku sama sepertimu di sini.. Walau aku masih memanggilnya appa tapi nyatanya dia menganggapku sama sepertimu ahjuma.." Ucap Taehyung tersenyum pahit seraya memasukkan makanan ke mulutnya
Jung ahjuma merasa sangat sedih dengan keadaan Taehyung yang jauh dari kata layak.. Tubuhnya semakin kurus, pipinya yang dulu berisi kini tirus bagaikan hanya tulang yang di balut kulit, tangan yang dulu halus dan berisi, kini kasar, banyak luka di sana akibat memasak atau di pukuli jika kerjanya tak sesuai permintaan para hyungnya atau bahkan dongsaengnya juga berani melakukan hal yang sama padanya..





Acara makan malam selesai, semua kembali ke kamar mereka, kembali sibuk dengan dunia mereka.. Tapi bagi Taehyung, pekerjaannya seakan tak ada habisnya, jika para hyung dan dongsaengnya habis makan akan bersantai, lain dengannya.. Dia masih harus membereskan sisa makan malam mereka, bahkan Taehyung sampai sembunyi-sembunyi untuk menyimpan beberapa potong daging sisa makan malam keluarganya itu, jujur saja porsi makannya sangat jauh dari kata cukup.. Terkadang dia membersihkan meja makan itu dengan pandangan kosong, ingin rasanya menangis namun air matanya seolah kering dan tak ada sisa lagi, ingin rasanya pergi dari rumah atau lebih pantas di sebut neraka di dunia itu, namun hatinya tak mau pergi,dia ingin melindungia keluarganya, dia tahu ibu tirinya tak seperti penampilan luarnya.. Dia ingin bicara namun apa daya, mereka yang dia anggap sebagai keluarga memandangnya saja sudah tak ingin apa lagi mendengarkannya..
"Tuhan jebal kuatkan aku.. Jebal jangan bawa aku pergi dulu.. Tugasku belum selesai disini.. Eomma jebal bantu aku dari sana.." Doa Taehyung dalam hatinya




Pukul 8 pekerjaan Taehyung selesai, dia merebahkan dirinya dikasur tipisnya.. Jujur saja tubuhnya sakit sekali saat tidur di kasur itu.. Dia merasa amat lelah, seharian dia tak di biarkan istirahat, bahkan dia sampai lupa untuk minum.. Taehyung berusaha memejamkan matanya, namun tiba-tiba dia merasa nafasnya sesak, keringat mulai mengalir dari pelipisnya, tangannya menyentuh ulu hatinya yang terasa begitu nyeri.. Dia berusaha turun dari kasur untuk mengambil obatnya di laci nakasnya namun kakinya terasa lemas, tangannya mencoba menggapai lacinya hingga dia terjatuh dari kasurnya..
"Arghh.. Hah hah.. Tuhan jebal, jangan kambuh lagi.. Argh appo.. Hah.. Se..sesak.. Jung ahjuma" Ucap Taehyung sebelum jatuh pingsan, dia mencoba memanggil maid tua itu untuk membantunya
Jung ahjuma tersentak dari aktifitasnya menyeterika, tempatnya menyeterika tak jauh dari kamar Taehyung..
"Taetae.." Gumamnya panik langsung mencabut kabel seterikanya dan melesat ke kamar Taehyung
Dia terkejut bukan main saat mendapati Taehyung tergeletak di bawah dengan tubuh banjir keringat, bibir memutih dan darah segar mengalir dari hidungnya.. Jung ahjuma langsung keluar kamar Taehyung, dia mengambil baskom dan lap.. Kemudian sebisa mungkin dia menaikan Taehyug ke kasur tipisnya, setelahnya dia mengelap hidung Taehyung yang berdarah, dia mencari obat Taehyung di laci nakasnya, dia menunggu Taehyung sadar..
Setelah beberapa saat Taehyung mulai sadar, dia mengerjap beberapa kali, dia merasa kepalanya berputar-putar, Jung ahjuma dengan sigap menyodorkan pil obat itu pada Taehyung, Taehyung langsung meminumnya..
"Kamshaimnida Jung ahjuma.." Ucap Taehyung kemudian terlelap lagi
Jung ahjuma mengecup singkat kening Taehyung, mengusap peluhnya pelan lalu keluar dari kamar Taehyung..
"Taehyung hwaiting!! Ahjuma selalu ada untukmu.. Jebal bertahanlah.." Gumam Jung ahjuma seraya menutup pintu kamar Taehyung pelan

Tbc

Anyyeong.. Gimana part ini?? Hehe.. Please votmennya guys.. Saranghae readersnim..

#kimkyungmi

Last Hug[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang