Chapter 9 (Miracle??1)

8.6K 729 41
                                    

Sore ini Taehyung sudah di izinkan pulang setelah di nyatakan membaik oleh dokter.. Dia merasa senang saat pulang dia jemput salah satu hyungnya yaitu Hoseok..

"Hyung gomawo.. Mianhae merepotkanmu.." Ucap Taehyung yang kini duduk di samping kemudi
"Cheonmayo dongsaeng.. Kau tak merepotkan kok.. Aku senang bisa seperti ini lagi bersamamu seperti saat aku masih SD dan kau TK.. Masa yang indah kan Taetae??" Ucap Hoseok sedikit flashback
"Eung!! Indah.. Sampai-sampai aku berharap aku tetap di sana hyung.. Aku tak pernah melupakan masa itu.. Justru sebaliknya aku ingin tetap di sana dan tak mau jadi dewasa.." Ucap Taehyung menatap jalanan dari kaca samping
Hoseok paham ucapan Taehyung, dia menatap sendu Taehyung, rasa bersalah seolah tengah mengejeknya saat ini.. Dia mengigit bibirnya, entah kenapa tiba-tiba matanya memanas saat mendengar kata-kata Taehyung tadi.. Mendadak dia menepikan mobilnya dan kening Taehyung mengerut karna bingung lalu menatap ke Hoseok..
"Mi..mianhae.. Jeongmal mianhae Taehyungie.. Aku sekarang baru bisa merasakan kesesakanmu.. Aku merasa bodoh sangat bodoh, aku malah lebih percaya orang asing ketimbang keluargaku sendiri.. Hiks.. Aku.." Hoseok tak mampu berkata lagi, makin berkata makin deras juga air matanya
"Hyung.." Lirih Taehyung "sudahlah.. Uljima.. Aku sudah tak apa sekarang.. Aku sudah memaafkanmu hyung.." Lanjut Taehyung lalu reflek memeluk Hoseok agar dia tenang
Hoseok membalas pelukan Taehyung, memeluknya erat, melampiaskan kerinduannya yang selama ini tertahan oleh bujukkan 'Racun' dari wanita iblis itu..
Taehyung tak bisa berkata lagi, dia ikut terlarut dalam haru dan tanpa sadar dia ikut menangis juga.. Dia mengelus pelan punggung Hoseok..

"Hyung janji takkan mengulangi kesalahan yang sama Tae.." Ucap Hoseok setelah dapat menetralkan tangisnya dan melepas pelukan
"Aku percaya padamu hyung.." Taehyung tersenyum tipis
"Kajja kita pulang.." Lanjut Taehyung
"Hmm ya.. Lets go home.." Ucap Hoseok lalu melajukan mobilnya lagi




Di sisi lain nampak namja sipit tengah berbicara dengan eomma tirinya di taman belakang rumahnya.. Ya, So Hyun kembali ke rumah Kim, dia beralasan pergi ke kota kelahirannya di Ilsan untuk menenangkan dirinya yang terus di salahkan oleh para hyung dan Jungkooknya Jimin..

"Eomma, waeyo eomma pergi selama 2 hari??" Tanya namja sipit pada So Hyun
"Eomma sedih Chim.. Sedih semuanya menyalahkan eomma soal appamu yang hampir masuk kolam.. Padahal eomma melihat Taehyung yang mendorong kursi roda appamu.. Niat eomma ingin menolong malah di salahkan hiks.." Ucap So Hyun sambil berakting sedih
"Uljima eomma.. Aku percaya padamu.. Akan ku buat perhitungan pada namja sial itu.." Ucap Jimin memeluk So Hyun
"Jangan hiks apa-apakan Taetae Chim.. Dia twinsmu.. Kasian dia.." Ucap So Hyun mendramatisir keadaan
"Aku tak janji eomma.. Yang jelas aku akan balas sakit hatimu eomma.." Ucapnya tegas
"Pabboya!! Kau yang akan ku manfaatkan pabboya.. Kau yang akan ku jadikan budak.. Dasar, percuma sekolah tinggi nyatanya sama bodohnya dengan orang yang tak sekolah.. Kau akan menjadi saksi kemenanganku diatas penderitaan keluargamu pabboya!!" Ucap So Hyun dalam hati
"Eomma?? Eomma tak apa??" Tanya Jimin
"Eohh.. Gwenchana Chim.. Eomma hanya senang kau masih percaya pada eomma.." Ucap So Hyun melepas pelukannya
"Arrasseo eomma.. Kau istirahatlah dulu, aku rasa kau terlihat lelah.." Ucap Jimin
"Arra.. Eomma ke kamar dulu nee.." Ucap So Hyun lalu bangkit ke kamarnya

"Tunggulah saatnya tiba Jiminie sayang.. Hahaha.." Tawa jahat menggema dalam hati So Hyun lengkap dengan senyum liciknya




Taehyung dan Hoseok tiba di rumah, rumah itu sepi karna Jin dan Namjoon ada di kantor, Jungkook latihan basket dan Jimin yang tak mau tahu..
Lalu terlihat Daehyun yang keluar dari kamarnya, dia menghampiri Taehyung dan Hoseok dengan kursi rodanya.. Taehyung yang canggung dengan appanya hanya menunduk dan mendudukan dirinya di sofa single tak jauh dari appanya.. Sedang Hoseok di dekat appanya..
"Ta..aehyu..ng.." Ucap Daehyun susah payah
Taehyung reflek mendongak lalu saling tatap dengan Hoseok sejenak.. Mereka terkejut dengan apa yang mereka dengar..
"Appa.. Kau bicara??" Tanya Hoseok tak percaya
Daehyun mengangguk dan mengambil sebuah kertas lalu menulis kata-kata di sana..
'Adeul, appa sudah belajar bicara sejak beberapa bulan lalu.. Dokter Chanyeol selalu datang diam-diam saat rumah sepi untuk melatihku bicara.. Namun aku hanya bisa bicara beberapa kata saja saat ini..'
"Wah.. Daebak.. Appa kau tak bilang pada kami.. Kami sangat bahagia mendengarnya appa.." Ucap Hoseok girang
Taehyung tersenyum senang namun samar, dia masih takut untuk tersenyun lebar.. Dan terlalu canggung untuk menyapa sang appa yang telah memperlakukannya dengan buruk..
Daehyun melihat ke arah Taehyung yang kini kembali menunduk sambil memainkan jarinya.. Dia tahu Taehyung gugup, perlahan dia mengelus tangan Taehyung dan itu membuat Taehyung reflek menatap manik hitamnya..
"Jang..an ta..ku..t nak.. Mi..mian..he.." Ucapnya dengan susah payah namun terdengar tulus
Taehyung menatap manik appanya mencoba mencari kebohongan disana.. Namun hanya kejujuran yang terpancar dari sana..
Taehyung berlutut dan mendekap sang appa erat.. Dia benar-benar merindukan sang appa, dia merindukan semua hal dari appanya..
"Hiks.. Appa.. Hiks.." Isak Taehyung
Daehyun mengelus punggung sang anak dengan lembut.. Mencoba menyalurkan kehangatan seorang appa..
"Jika ini mimpi, jebal jangan buat aku bangun appa.. Biarkan aku senang walau hanya di mimpi.." Ucapnya lagi
"Ini bukan mimpi Tae.. Ini nyata.  Aku, hyung lainnya dan appa juga Kookie benar-benar sadar seutuhnya bukan berdasarkan belas kasihan atau hanya angan saja.." Ucap Hoseok yang ikut memeluk Daehyun
"Hiks hiks.. Aku bahagia hyung, appa.. Aku berharap jika nanti aku tak dapat bertahan jebal buat Jimin hyung kembali nee.. Jangan benci dia.." Ucapnya di sela tangisnya sambik melepas pelukannya dan menatap hyung dan appanya bergantian
"Pabboya, bicara apa kau?? Kau akan hidup lebih lama Taehyungie.. Dan kita akan sama-sama membuat Jimin sadar nee.." Ucap Hoseok di selingi kalimat candaan
"Hehe.. Kau benar hyung.. Kita akan berjuang bersama.." Tawa Taehyung di sela tangis harunya

Tbc

Ini special long part yee..
Coz ini FF udah masuk peringkat ya walau masih tingkat rendah sih.. Tapi gk apa, udah cukup seneng kok hehe..~^O^~~^O^~~^O^~

Keep votmen ya readers jan jadi siders.. Cukup vote klo gk mau baca..

Oh ya happy 4K views guys..

Last Hug[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang