Hold Me Tight 2

8.4K 703 22
                                    

"Tae.. Kankernya sudah menyebar, sekarang kankernya sudah ada di paru-parunya, kondisinya makin lemah dan hatinya makin parah, sekarang dia kritis, dia ada antara hidup dan mati saat ini.. Dan hidupnya hanya sekitar 20% saja.. Jika dia bisa melewati masa kritisnya, dia sudah aman.. Tapi jika tidak, itu artinya dia koma.." Ucap Chanyeol terpaksa

DEG

DEG

DEG

Jantung ke lima namja Kim itu terasa terhenti seketika mendengar ucapan Chanyeol tadi.. Perlahan lelehan bening membasahi pipi mereka..

"Andwe.. ANDWE.. Tae-hyung.. Hiks.. Hiks.." Isak histeris Jungkook menggema di sana
Wajahnya memerah bahkan dia sampai terduduk lemas di lantai..
"Tae.. Hiks.. Waeyo Tuhan?? Waeyo Tae yang di hukum?? Waeyo bukan aku??" Tangis Namjoon
"Namjoon, Kookie, jebal jangan begini.. Taehyung butuh semangat kalian untuk hidup.." Ucap Chanyeol mencoba menangkan
Sementara itu Suga menatap pintu ruangan Taehyung dengan tatapan kosong, air mata membasahi pipinya.. Pertama kalinya dia merasa sangat takut sekarang.. Dia takut Taehyung pergi..
Jin mengelus bahu Suga menenangkan namja SWAG itu, walaupun dia juga terpukul dengan berita itu.. Namun dia harus kuat demi adik-adiknya karna dia putra sulung..
"Apa Tae akan selamat Yeollie hyung??" Tanya Jin
"Aku tak bisa jamin bahkan ikut kemo juga akan percuma jika semangat hidupnya tak ada lagi.. Dia butuh dukungan saat ini, jebal jangan biarkan dia berjuang sendiri.." Ucap Chanyeol dengan sedih
"Bisakah kami menjenguknya hyung??" Tanya Suga setelah sedikit tenang
"Bisa.. Dia sudah ada di ruang rawat biasa.. Arra, aku harus menyelesaikan tugasku, aku permisi nee.. Jika ada apa-apa hubungi aku.." Ucap Chanyeol lalu pergi




Lima namja tampan itu memasuki ruangan serba putih, hanya terdengar suara pendekteksi jantung dan bunyi detik jam yang terdengar disana.. Mereka menatap sedih pada namja yang dulu begitu ceria tapi sekarang terbaring tak berdaya di ranjang pesakitan..

Memori-memori menyakitkan terputar otomatis di pikiran mereka masing-masing, memori kekejaman mereka pada Taehyung selama bertahun-tahun kembali terulang saat mereka melihat wajah tirus dan pucat itu tak berdaya..

"Anak sial, bangunlah!!"
"Heh pabboya, ppali angkat tasku kemobil.."
"Kau tak boleh makan di sini.. Pergilah!!"
"Alien pabo, menjauhlah dariku!!"
"Go to hell Kim pabboya Taehyung!!"

Untaian kata kebencian terulang dalam pemikiran mereka.. Sungguh demi apapun mereka menyesal sekarang.. Dalam hati merutuki kebodohan mereka menyia-nyiakan 'Malaikat tak bersayap' seperti Taehyung..

Jin perlahan menyentuh tangan kurus itu, menyentuhnya lembut seolah tangan itu adalah kaca yang akan hancur jika kasar sedikit saja..
"Dongsaeng, bertahanlah!! Kami menopangmu sekarang.. Takkan kami biarkan kau sendiri lagi.." Ucap Jin gemetar menahan tangisnya
"Tae hyung, jebal bangunlah.. Aku takut hyung.. Jangan hukum aku begini hyung.. Tae hyung gajimayo.. Hiks.." Ucap Jungkook susah payah karna tangisnya
"Taehyungie, jebal tetaplah di sini.. Aku butuh kau.. Berikan aku kesempatan untuk membuatmu tersenyum lebih lebar lagi Taehyungie.." Lirih Namjoon dengan air mata yang masih menetes
"Tae-ah.. Pukullah aku, tendanglah aku atau bila perlu jatuhkan aku dari gedung ini, tapi jebal gajimayo.. Aku.. Hiks.. Aku menyanyangimu.." Ucap Hoseok sambil terisak
"Taetae.. Jeongmal mianhae.. Jebal bertahanlah!! Gajimayo.. Hukum aku apapun, bentak aku sekuatnya asal kau tetap di sini.. Jebal Taetae.." Ucap Suga terisak kecil




Di sebuah taman yang indah terlihat namja tampan tengah duduk di kursinya, dia mendengar suara hyung dan dongsaengnya.. Namun dia enggan beranjak dari sana.. Tak lama seorang yeoja cantik duduk di sebelahnya..
"Adeul.. Waeyo kau disini??" Tanyanya
"Eomma.. Aku lelah.. Aku lelah dengan semuanya.." Lirihnya
"Eomma tahu nak.. Tapi ini belum saatnya kau di sini.. Mereka membutuhkanmu nak.." Bujuknya
"Shireo.. Mereka tak butuh aku eomma.. Mereka ingin aku pergi bersamamu, waeyo tak kau wujudkan saha sekalian??" Tanyanya dengan mata berkaca-kaca
"Tae-ahh.. Mereka sayang padamu, hanya dusta melunturkan semuanya.. Dengarkan mereka nak, suara mereka begitu tulus memanggilmu kembali.." Tuturnya lembut seraya mengelus surai madu anaknya
Taehyung mendongak menatap sang eomma, ada keraguan di benaknya namun tak dapat dia pungkiri bahwa dia masih ingin di dunianya bukan di sini..
Taehyung menggigit bibirnya, dia ingin ke dunianya namun di urungkan..
"Waeyo adeul??"
"Aku ragu eomma.." Cicitnya
"Biarkan aku di sini sampai aku yakin bisa kesana lagi yach eomma.." Pintanya
"Tak bisa sayang.. Kau harus kembali.. Mereka mengharapkanmu nak.." Paksanya

Taehyung terdiam.. Dia berfikir sejenak lalu berbicara..

"Shireo eomma.." Tolaknya lagi lalu beranjak dari sana

Tbc

Info: tulisan cetak miring itu keadaan alam bawah sadar Taehyung yach guys..:)

Keep votmen guys.. Saranghae readersdeul..😄

Last Hug[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang