Miracle 2

7.7K 705 20
                                    

"Ekhem.. Sudah dramanya pabboya??" Suara sinis dari Jimin mengintrupsi kehangatan appa dan putranya
Taehyung melepas pelukannya dan menatap Jimin..
"Chim hyung.. Sampai kapan kau tidak percaya padaku?? Sampai kapan kau menyakitiku??" Tanya Taehyung dengan suara getar
Jimin melangkah maju mendekati Taehyung..
"Sampai kapanpun aku takkan percaya padamu.. Jika perlu seumur hidupmu akan merasakan sakit..  Bahkan bila perlu kau pergi yang jauh.. Sangat jauh.. Tapi itu tak sebanding dengan apa yang kau lakukan kepada keluarga ini.. Paham!!" Bentak Jimin sambil menunjuk wajah Taehyung sengit
Taehyung tertunduk, matanya sudah basah dan hatinya berdenyut nyeri oleh perkataan Jimin..
"KIM JIMIN!! Jaga mulutmu.." Bentak Hoseok
"Apa hyung?? Apa salahku?? Dia yang salah. Dia dia dia.. Semua karna dia.. Aku benci dia sampai kapanpun.." Ucap Jimin dengan emosi memuncak
Sementara So Hyun melihat itu dari jauh, dia tersenyum licik dan cukup puas karna bisa membuat kedua adik kakak itu bertengkar cukup hebat..
"Cukup hyung.. Sudah.. Aku yang salah.. Hentikan jangan bertengkar lagi.." Lerai Taehyung dengan lirih
"DIAM KAU SIAL!!" Bentak Jimin
"JIMIN!!" Bentak Hoseok

BUGHH

Satu pukulan cukup keras Jimin terima tepat di sudut bibir kirinya membuat sudut bibirnya sobek dan berdarah.. Pukulan dari Hoseok tepatnya.. Daehyun melihat itu hanya menatap tak percaya bahwa anaknya akan baku hantam seperti ini.. Rasa bersalah makin menyesakkan dalam hatinya.. Salah karna telah membawa iblis ke kehidupannya dan juga putra-putranya..

"Chim hyung.." Lirih Taehyung dan hendak membantu Jimin berdiri
"Menjauhlah!! Jangan sentuh aku.. Aku membencimu.." Marah Jimin sambil mendorong Taehyung cukup kuat
Taehyung terdorong dan nyaris kepalanya membentur ujung meja, kalau saja Hoseok tak menahan tubuhnya..
"Dasar gila!! Cepatlah sadar sebelum kau menyesal pabboya!!" Sinis Hoseok sambil membantu Taehyung berdiri
"Takkan ada yang ku sesali! Kalian yang akan menyesal!!" Ucap Jimin menatap marah lalu pergi keluar rumahnya
"Chim hyung.." Lirih Taehyung diikuti setetes cairan bening jatuh dipipinya
"Taehyungie.. Gwenchana??" Tanya Hoseok
Taehyung mendadak diam lalu kemudian menyentuh ulu hatinya yang mendadak nyeri..
"Akh.. Appo.." Cicitnya sambil kesakitan
"Mwo?? Tunggu sebentar ku ambilkan obatmu.. Dimana kau simpan??" Panik Hoseok
"Na..nakas di ka..mar hyung.. Akhh se..sesak..." Ucap Taehyung tersengal
Hoseok lari terburu-buru menuju kamar Taehyung.. Taehyung terduduk di lantai, sambil menepuk dadanya mencoba membuat nafasnya normal.. Daehyun melihat itu reflek dia mencoba turun dari kursi rodanya dan....

HAPP

Daehyun berhasil turun dan memeluk Taehyung, mencoba menenangkannya.. Taehyung belum bisa bicara nafasnya masih sesak, dia hanya melihat Daehyun dengan pandangan sayu..
"A..deul.. Berta..han.. Kau kuat nak.." Kata penenang cukup lancar terlontar dari mulut Daehyun

Tak lama Hoseok datang dengan obat Taehyung, dia memberikan pada Taehyung..

"Ini Tae obatmu.. Tunggu aku ambil air dulu.." Ucapnya memberikan 3 pil putih di tangan Taehyung
Taehyung mengambil obat dari tangan Hoseok lalu tanpa air dia minum obat itu secara langsung..
Hoseok meringis melihat Taehyung minum obat tanpa air.. Membayangkan betapa pahitnya obat itu membuat Hoseok bergidik ngeri..

Taehyung mengatur nafasnya dan melepas pelukan appanya..
"Appa.. Gomawo.." Lirihnya sambil menatap appanya
"Appa kenapa di bawah??" Tanya Hoseok
"Hyung.. Appa turun karna aku.. Bantu appa duduk di kursi roda nee.." Jelas Taehyung
Daehyun menggeleng..
"Appa bi..sa sen..diri.." Ucapnya
Daehyun perlahan berdiri sambil berpengangan pada Hoseok, dia duduk di sofa dengan perlahan..
"Wah daebak.." Puji Hoseok
"Appa yang terbaik.." Sambung Taehyung yang ikut pindah ke samping Daehyun




"So Hyun-ahh, surat pengalihan hartanya akan tiba besok malam.. Kau harus mengambilnya dengan cepat jangan sampai keluarga Kim tahu.."
"Arrasseo.. Dimana aku harus mengambilnya??"
"Di taman dekat danau, jaraknya tak jauh dari mansion keluarga Kim.."
"Arra aku kesana nanti.."
"Oh ya jangan lupa kau harus dapat tanda tangan atau sidik jari dari si tua itu.."
"Eung! Akan ku usahakan Taeyong.."
"Arrassseo.. Aku tutup teleponnya.. Saranghae chagiya.."
"Nado chagi"

Telepon pun berakhir..

"Tiba saatnya sebentar lagi, semua akan jadi milikku.. Dan kalian akan ku hancurkan.." Monolog So Hyun dengan senyum sinisnya

Tbc

Yoo!! Gue Vino is back.. Kamshamida yang udah support FF ini... Gue mau ucapin makasih buat yang udah votmen..

Kaget gue liat peringkatnya hehe.. Udah naik jadi 991.. Keep votmen jan jadi siders..😏😏😏

See you next chap guys..^O^^O^^O^

Last Hug[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang